Yuki Tsunoda akan memasuki musim ketiganya tampil di Formula 1 bersama AlphaTauri. Dua musim yang dilalui pembalap asal Jepang tersebut bisa dibilang jauh dari kata konsisten. Pada musim 2022 ia hanya finis di zona poin sebanyak empat kali.
Melihat hasil tersebut, Franz Tost selaku Team Principal AlphaTauri menargetkan hasil lebih baik untuk Tsunoda. Sebagai pembalap senior di tim setelah ditinggal Pierre Gasly, Tsunoda diharapkan bisa memberi hasil maksimal untuk musim 2023.
Selama dua musim menjadi rekan setim, Tsunoda selalu kalah bersaing dari Pierre Gasly. Pada musim 2022 ketika AlphaTauri tampil buruk, Tsunoda hanya finis di peringkat ke-17 dengan 12 poin, sementara Gasly bertengger di urutan ke-14 dengan 23 poin.
Jika melihat musim 2021, Gasly bahkan mampu finis di posisi kesembilan, sedangkan Tsunoda hanya mengakhiri musim di urutan ke-14. Kini dengan hengkangnya Gasly ke Alpine, mau tak mau AlphaTauri bertumpu pada performa Tsunoda di tiap balapan.
Meski penampilan Yuki Tsunoda tak terlalu konsisten musim lalu, AlphaTauri masih memberikan kesempatan bagi pembalap asal Jepang tersebut. Namun, ia mendapat target tinggi dari Franz Tost untuk bisa tampil lebih baik di sesi kualifikasi dan finis di zona poin pada tiap balapan.
"Tahun lalu, Yuki kesulitan dengan mobilnya. Tahun ini, seperti yang saya perkirakan, kami akan memiliki mobil yang cukup kompetitif, Yuki harus selalu mengincar Kualifikasi 3 dan menyelesaikan balapan dengan poin," ungkap Tost mengutip Planet F1.
Memasuki musim ketiga di Formula 1 berarti tak ada ruang untuk berbuat kesalahan bagi Yuki Tsunoda. Ia dianggap sudah punya cukup pengalaman untuk bertarung memperebutkan poin sebanyak mungkin di tiap balapan.
Musim ketiga memang cukup krusial bagi para pembalap Formula 1 sebab mereka bukan lagi seorang rookie yang minim pengalaman. Jika tak mampu menampilkan performa maksimal, bukan tak mungkin Tsunoda akan kehilangan kursinya musim depan.
Sebagai pengganti Pierre Gasly, AlphaTauri menunjuk Nyck de Vries untuk menjadi tandem bagi Yuki Tsunoda. Pembalap asal Belanda tersebut mampu tampil impresif di GP Italia 2022 dengan finis kesembilan meskipun hanya berstatus sebagai pembalap pengganti bagi Williams.
Melihat pengalaman de Vries yang pernah menjadi juara Formula 2 dan Formula E, jelas ia menjadi pesaing tangguh bagi Tsunoda. Sebagai sosok senior di tim, Tsunoda tentunya tak ingin dikalahkan seorang rookie yang baru debut di Formula 1.
Yuki Tsunoda melakukan persiapan jelang hadapi musim 2023 dengan melakukan latihan fisik bersama Michael Italiano yang juga mantan pelatih Daniel Ricciardo selama musim dingin. Tsunoda bahkan menganggap dirinya kini sudah berada di level yang berbeda dibanding musim-musim sebelumnya.
Kepindahannya ke Italia yang merupakan markas AlphaTauri juga membantunya lebih dekat dengan anggota tim. Tsunoda juga memetik banyak pengalaman dan pelajaran berharga dari dua musim sebelumnya.
Yuki Tsunoda dituntut untuk bisa mendulang poin sebanyak mungkin bagi AlphaTauri di musim 2023. Dengan pengalaman yang telah ia miliki dan statusnya sebagai pembalap senior AlphaTauri, Tsunoda seharusnya bisa tampil lebih baik musim 2023.