Menpora Beberkan Bedanya Pembinaan Atlet Dulu dan Sekarang
IDN Times/Gregorius Aryodamar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Prestasi kontingen Indonesia di Asian Games 2018 mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan Asian Games 2014.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melonjaknya prestasi Indonesia di Asian Games 2018 tak lepas dari perbedaan pembinaan atlet dulu dan sekarang.
Apa saja bedanya ya?
1. Perpres Jokowi pangkas birokrasi
IDN Times/Gregorius AryodamarDalam Forum Merdeka Barat 9 yang berlangsung di Wisma Kemenpora pada Senin (3/9), Imam mengungkapkan Peraturan Presiden yang dibuat Joko 'Jokowi’ Widodo membuat birokrasi yang panjang jadi terpangkas.
“Perpres yang dibuat memotong birokrasi, dana langsung ke Disspora lalu diolah untuk Pelatnas, try out, gizi, psikologi, dan alat-alat, jadi langsung mengakomodasi,” ungkap Imam.
2. Pejabat Kemenpora turun tangan
Editor’s picks
IDN Times/Gregorius AryodamarSelain Perpres, Imam mengatakan dia juga meminta pejabat Kemenpora untuk terjun langsung saat atlet melakukan persiapan Asian Games 2018.
“Saya juga minta pejabat saya untuk turun ke Pelatnas, berkantor di Pelatnas. Kami jadi memahami beratnya perjuangan mereka,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Itu.
Baca Juga: Setelah Asian Games 2018, Atlet Squash Indonesia Jajal LRT Jakarta
3. Indonesia naik 13 peringkat
IDN Times/Gregorius AryodamarMelonjaknya prestasi Indonesia di Asian Games terbukti dari perolehan medali yang didapat tim Indonesia. Pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia hanya mampu duduk di posisi 17 klasemen akhir dengan total perolehan 20 medali. Jumlah tersebut kalah banyak dari yang diraih Indonesia di Asian Games 2018 dengan total 98 medali.
Baca Juga: Tunaikan Janji, Jokowi Serahkan Bonus Peraih Medali Asian Games 2018
Berita Terkini Lainnya
