Hadapi Tim Malaysia, Tim Putri Indonesia Unggul Head to Head Mutlak

Hari ini, tim putri bulu tangkis Indonesia akan mengawali perjuangan di Piala Uber 2018. Tim putri Indonesia akan menghadapi tim putri Malaysia pada pertandingan pertama penyisihan Grup D Piala Uber 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand, Senin (21/5/2018) siang.
Pertandingan dua negara tetangga ini diprediksi akan berjalan ketat. Pasalnya, pemain-pemain kedua tim memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda. Berikut tigfakta pertemuan tim putri Indonesia melawan tim putri Malaysia di Piala Uber.
1. Di Piala Uber, Indonesia selalu menang dari Malaysia

Tim putri Indonesia memiliki bekal bagus untuk menghadapi Malaysia. Bekal bagus itu yakni catatan apik head to head di Piala Uber. Sepanjang sejarah pertemuan di Piala Uber, dari 6 kali pertemuan dengan Malaysia, Indonesia belum pernah kalah melawan Malaysia, seperti dikutip dari Instagram badmintalk_com.
Pertemuan terakhir terjadi di babak perempat final Piala Uber 2010. Kala itu, Malaysia yang menjadi tuan rumah, dipecundangi Indonesia 3-0. Nah, dari 10 pemain di tim Uber 2010, hanya Greysia Polii dan Nitya Maheswari yang masih masuk di tim Piala Uber Indonesia tahun ini. Bedanya, kali ini mereka tidak berpasangan.
Bekal dominasi head to head itu semoga bisa memotivasi pemain-pemain Indonesia. Semoga tim Piala Uber Indonesia bisa memperpanjang catatan kemenangan atas Malaysia menjadi 7-0.
2. Sering berhadapan di turnamen, pemain kedua tim sudah tahu sama tahu

Pertandingan tim Uber Indonesia melawan Malaysia ini diprediksi akan berjalan ketat. Pasalnya, pemain-pemain Indonesia dan Malaysia, utamanya di nomor tunggal, sudah sering bertemu di turnamen perorangan sehingga sudah tahu sama tahu.
Tunggal pertama Indonesia, Fitriani, sudah beberapa kali bertemu dengan tunggal utama Malaysia, Sonia Cheah. Fitri pernah kalah dari Soniia di SEA Games 2017. Namun, di All England pada Maret 2018 lalu, Fitriani berhasil revans dan mengalahkan Sonia di round 1.
Tunggal kedua Indonesia, Gregoria Mariska juga merupakan 'musuh bebuyutan' bagi tunggal Malaysia, Goh Jin Wei sejak di level junior. Bila Gregoria juara dunia junior 2017, Goh Jin Wei merupakan juara 2015.
Di Kejuaraan Dunia junior beregu 2017, Gregoria mengalahkan Goh Jin Wei. Namun, di pertemuan terakhir di Indonesia Masters pada Januari lalu, Gregoria kalah di round 1, seperti dikutip dari Bwfworldtour.com.
Bila pertandingan berjalan ketat, pertandingan akan ditentukan oleh tunggal ketiga. Indonesia punya Ruselli Hartawan atau Dinar Dyah Ayustine. Sementara Malaysia mengandalkan Lee Ying Ying.
3. Indonesia lebih unggul di nomor ganda putri

Bila nomor tunggal diprediksi ketat, Indonesia diprediksi akan unggul di nomor ganda putri. Sebab, secara peringkat BWF dan juga performa terkini, dua ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta lebih unggul dari ganda putri Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean juga Soong Fie Cho/Tee Jing Yi.
Indonesia juga masih punya pasangan Ni Ketut Mahadewi/Nitya Maheswari. Namun, ganda putri Indonesia tidak boleh over percaya diri.
Apriyani Rahayu menyebut ganda putri Malaysia tidak bisa diremehkan. "Malaysia tidak bisa dianggap enteng. Kemampuan teknis ganda mereka tidak jauh dari Indonesia," ujar Apriyani, dikutip dari Instagram badminton_newsflash.
Siapapun yang diturunkan, semoga dua ganda putri Indonesia bisa menyumbangkan poin.