4 Pemain Indonesia Ini Jadi 'Korban' Aturan Servis Baru di German Open
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Turnamen bulu tangkis German Open 2018 yang berlangsung di Mulheim an der Ruhr, Jerman, mulai 6-11 Maret 2018 menjadi ajang perkenalan penerapan aturan servis baru. Ya, BWF mulai menerapkan aturan servis baru. Bahwa servis tidak boleh melewati 115 cm dari atas permukaan lapangan
Beberapa pemain Indonesia menjadi ‘korban’ aturan servis baru ini. Utamanya di nomor ganda. Servis mereka beberapa kali dinyatakan fault hakim servis sehingga harus kehilangan beberapa poin.
Padahal, sebelum tampil di turnamen ini, pemain Indonesia sudah melakukan latihan servis dengan alat pengukur ketinggian plus didampingi hakim garis internasional. Siapa saja mereka?
1. Melati Daeva Oktavianti
Harapan ganda campuran baru Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti untuk meraih gelar pertama sejak dipasangkan pada awal 2018, kandas. Praveen/Melati tersingkir di perempat final German Open, Jumat (9/3/2018) setelah kalah rubber game 21-17, 22-24, 16-21, seperti dikutip dari Bwf.tournamentsoftware.com.
Yang bikin nyesek, di game ketiga, Praveen/Melati sebenarnya berpeluang besar menang saat unggul jauh 15-7 di game ketiga, namun Nohr/Thygesen meraih 10 poin berturut-turut hingga balik unggul 17-15. Selain itu konsentrasi pasangan yang mengwali dari babak kualifikasi ini juga terganggu karena servis mereka acapkali dinyatakan fault.
Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Melati menyebut servisnya dinyatakan fault lebih dari sepuluh kali. Dan itu membuat konsentrasinya buyar. Dia bahkan beberapa kali servis dengan menekuk lututnya agar tak melewati batas tinggi yang ditentukan yaitu 115 cm dari atas permukaan lapangan.
Servis saya di-fault lebih dari sepuluh kali, jadi tadi mengandalkan poin dari servis Jordan.
2. Mohammad Ahsan
Mohammad Ahsan adalah pemain senior Indonesia. Bersama Hendra Setiawan, Ahsan pernah menjadi juara dunia 2013 dan 2015 serta meraih medali emas Asian Games 2014. Dengan sederet prestasi hebat yang telah diraih, Ahsan sangat berpengalaman. Namun, di German Open, servis Ahsan beberapa kali juga dinyatakan fault oleh empire.
Itu terjadi di pertandingan round 2, saat Ahsan/Hendra mengalahkan ganda Denmark, unggulan 5, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-17, 11-21, 21-16 Kamis (9/3/2018). Meski berhasil menang, tetapi servis Ahsan begitu sering dinyatakan fault.
Editor’s picks
Ahsan mengaku sudah berusaha sesuai dengan tinggi yang ditentukan.
Servis saya yang di-fault banyak banget, sampai segala jurus servis sudah saya keluarkan, tetapi tetap saja salah. Kemarin (di round 1) tidak di-fault, semua tergantung sudut pandang hakim servis, beda orang beda penilaian.
3. Rizki Amelia
Pemain ganda putri Indonesia Rizki Amelia Pradipta juga menjadi korban aturan servis baru. Dia malah mengaku frustrasi dengan aturan servis baru yang mulai diterapkan di German Open 2018 tersebut.
Ketika Rizki dan Della Destiara mengalahkan ganda Rusia, Olga Morozova/Anastasia Chervyakova di round 1 pada Rabu (7/3/2018) dengan skor 21-19 dan 21-16, servis Rizki beberapa kali dinyatakan tidak sesuai aturan oleh hakim servis.
Rizki bahkan menyebut servis nya dinyatakan fault 11 kali. Padahal, dia merasa servisnya sudah rendah sekali, tetapi tetap disalahkan. Gara-gara hal tersebut, Rizki mengaku sempat hilang fokus. Untungnya, ganda juara Dutch Open 2017 ini tetap bisa fokus dan menang.
Servis saya 11 kali dinyatakan fault. Game pertama lima kali, game kedua enam kali. Ini cukup mengganggu. Karena mikirin servis, saya jadi kurang siap dengan return servis lawan.
4. Gloria Widjaja
Ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Widjaja menjadi satu-satunya ganda campuran Indonesia yang tampil di babak utama. Sayangnya, Hafiz/Gloria langsung tersingkir di round 1 setelah kalah dari ganda Taiwan, Wang Chi-Lin/Lee Chia Hsin, dengan skor 17-21, 19-21 (6/3/2018).
Nah, kekalahan Hafiz/Gloria tersebut bukan hanya karena lawan sedang tampil bagus, tetapi belum mampu beradaptasi dengan aturan servis baru.
Pelatih ganda campuran Indonesia, Vita Marissa menyebut faktor aturan baru soal tinggi servis 115 cm dari atas permukaan lapangan mempengaruhi permainan Gloria. Menurut Vita, Gloria yang memiliki tinggi 184 sentimeter, sangat terganggu dengan aturan ini.
Meski sempat dilatih di Pelatnas, namun Gloria masih belum dapat beradaptasi dalam pertandingan langsung. Di game pertama saja, lima servis Gloria dinyatakan fault.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.