Kisah Mengharukan Gadis Piatu di Audisi Bulu Tangkis Djarum 2019

Ibunya telah meninggal sejak ia TK

Kudus, IDN Times - Madinah Dell Azzahra duduk di tribun usai bertanding dalam Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Djarum 2019 yang digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/11).

finalis Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Djarum 2019 untuk kelas U13 Putri itu hanya ditemani sang ayah, Irsan Nanang (47 tahun). "Kesepian gak ada ibu," kata Madinah kepada IDN Times.

Peserta asal Kendari ini mengatakan ibunya telah meninggal sejak ia masih duduk di taman kanak-kanak.

1. Madinah menyukai bulu tangkis sejak kecil

Kisah Mengharukan Gadis Piatu di Audisi Bulu Tangkis Djarum 2019Tampak depan GOR Kudus PB Djarum, Jawa Tengah (IDN Times/Shemi)

Ini adalah audisi kedua Madinah setelah tahun lalu gagal di tahap karantina. Ia menyukai bulu tangkis sejak kelas 3 SD, kakaknya yang juga bermain bulu tangkis kala itu menjadi faktornya. Menurut sang ayah, Madinah selalu menanyakan kapan ia bermain bulu tangkis.

"Dia tanya 'Ayah kapan saya main?' Saya bilang, 'Gak apa? Bulu tangkis susah dan capek'. Tapi dia tetap mau latihan. Kami cari lapangan tidak ada yang kosong," kata Irsan menirukan percakapan dengan anaknya kala itu.

Irsan lalu mengajak Madinah untuk pertama kalinya bermain bulu tangkis di taman kota. Irsan menunjukkan foto betapa senangnya Madinah kala itu.

"Dia senang banget bisa main," ujarnya.

2. Pesan almarhumah ibu: Fokus pada pendidikan

Kisah Mengharukan Gadis Piatu di Audisi Bulu Tangkis Djarum 2019Peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum 2019 (IDN Times/Shemi)

Sebelum meninggal, almarhumah ibu Madinah sempat berpesan agar ia fokus ke pendidikan. Namun Irsan tak sampai hati untuk melarang Madinah bermain bulu tangkis.

"Pesan almarhumah kalau bisa anak-anak sekolah, apa yang mereka mau ikuti saja. Kalau kita paksa kemauan kita tidak baik," kata Irsan.

Pesan sang almarhumah dilaksanakan sang ayah. Meski kini anaknya izin sekolah untuk mengikuti audisi, Madinah selalu masuk peringkat 10 besar di sekolahnya sejak TK.

"Dia dikasih buku cetak sama gurunya, kalau ujian baru balik ke Kendari," kata Irsan.

3. Madinah ingin membahagiakan ayahnya

Kisah Mengharukan Gadis Piatu di Audisi Bulu Tangkis Djarum 2019Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Kudus (IDN Times/Shemi)

Madinah memiliki cita-cita menjadi pemain putri kelas tunggal seperti idolanya Liliyana Natsir atau Butet. Ia juga ingin menjadi juara All England.

Sosok sang ayah menjadi satu-satunya yang selalu memberikan semangat kepadanya untuk terus berjuang dan menggapai cita-citanya.

"Yang buat semangat ayah. Karena mama sudah gak ada, pastinya pengin buat mama bangga. Akhirnya tetap semangat karena cuma punya ayah," kata anak ketiga dari empat bersaudara ini.

4. Madinah mendapat sponsor dari toko olahraga

Kisah Mengharukan Gadis Piatu di Audisi Bulu Tangkis Djarum 2019Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Kudus (IDN Times/Shemi)

Bakat Madinah semakin terlihat ketika ia mengikuti kejuaraan di Kendari. Sejak saat itu, Irsan bertekad untuk memfasilitasi kemauan sang anak untuk terus belatih bulu tangkis.

Irsan sendiri bekerja sebagai pelatih bulu tangkis di GOR Benu-Benua. Ia selalu menyisihkan pendapatannya demi sang anak agar bisa mengikuti audisi beasiswa Djarum ini. Ia mengatakan setidaknya ia telah mengeluarkan biaya Rp10 juta untuk ikut audisi ini.

"Rp10 juta untuk 2 orang. Tiket pesawat, mobil. Sebenarnya gaji gak cukup, tapi kita nabung, harus ada simpanan tiap bulan karena kita tahu mau berangkat," ujar Irsan.

Irsan bercerita, berkat mengikuti kejuaraan itu, salah satu toko olahraga bernama Ikarya Sport bersedia menjadi sponsor Madinah.

"Pemilik toko itu dengan cuma-cuma memberikan perlengkapan ke Madinah. Mulai dari tas, raket, baju, sepatu," kata Irsan.

Baca Juga: Bina Pemain Muda, Manajer PB Djarum: Susah Latih Mentalnya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya