Asa Bangun Rumah dari Bonus PON XX Papua

Mandiangan sudah mengoleksi dua emas di PON Papua

Jayapura, IDN Times - Usai berjibaku di atas ring, wasit mengangkat tangan Matias Mandiangan, tanda dinobatkan sebagai pemenang dalam pertarungan tinju di kelas 56-60 kg putra. Hal itu membuatnya girang, dia berlari hingga turun untuk memeluk ofisial. Tangis haru pun pecah di bawah ring.

Maklum, Mandiangan tak pernah membayangkan mampu meraih medali emas tinju dalam ajang PON XX Papua 2021. Terlebih, saat melakukan persiapan menuju ajang empat tahunan ini, tak banyak yang bisa dilakukan selama pandemik COVID-19.

Namun, saat tampil di kelas 56-60 kg putra, dia tampil lepas sejak penyisihan, termasuk melawan favorit juara asal Jawa Barat, Walmer Pasiale, pada laga final. Mandiangan berhasil menang angka dalam pertarungan tiga ronde yang digelar GOR Cendrawasih, Jayapura, Rabu (13/10/2021) malam.

1. Matias Mandiangan persembahkan satu emas untuk DKI di cabang olahraga tinju

Asa Bangun Rumah dari Bonus PON XX PapuaPetinju DKI Jakarta, Matias Mandiangan meraih medali emas pada PON XX Papua. (IDN Times/Tata Firza).

Mewakili DKI Jakarta, ada sedikit beban yang menggelayut di pundak sang petinju. Maklum, tuntutan meraih prestasi lebih tinggi begitu dirasakannya. Sebab, DKI punya target meraih dua emas di cabang olahraga tinju PON kali ini. 

Tak dinyana, akhirnya target emas itu bisa diwujudkan oleh Mandiangan. 

Dia menyebut, sejak babak penyisihan dimulai, targetnya hanya bermain lepas. Perlawanan dari seterunya pun sangat ketat. Tak ada pertarungan yang mudah dihadapi, tak terkecuali Walmer Pasiale. 

"Semua lawan berat. Apalagi Pasiale yang juga bertarung habis-habisan. Tapi, puji Tuhan, saya bermain lebih tenang. Saya selalu optimistis dan melewati pertandingan dengan baik. Doa saya kepada Tuhan untuk jadi juara akhirnya terwujud," kata Mandiangan.

Baca Juga: PON XX Papua: Jatim Sumbang Emas di Bulu Tangkis Ganda Campuran

2. Hadapi masa sulit saat pandemik COVID-19 mengepung Jakarta

Asa Bangun Rumah dari Bonus PON XX PapuaPetinju DKI Jakarta, Matias Mandiangan meraih medali emas pada PON XX Papua. (IDN Times/Tata Firza).

Persiapan selama ini memang tak begitu maksimal ketika sedang mengikuti Pelatda. Terlebih, PPKM dan grafik perkembangan COVID-19 di Ibu Kota begitu dinamis. Acap kali ia tak bisa berlatih, karena pemerintah melarang aktivitas apapun di ruang publik, termasuk GOR.

"Jujur, rata-rata atlet DKI itu, bukannya tak bisa merebut medali emas. Namun, saat daerah lain bisa latihan, kami terkurung karena pandemik. Jadi, kami tertinggal untuk melakukan persiapan dan latihan intens," bebernya.

Mandiangan pun melakukan berbagai cara untuk tetap menjaga kebugaran dan menjalankan program persiapan menuju PON walau terbatas. Dia berlatih mandiri dengan menjalankan instruksi tim pelatih walau terbatas. 

3. Sudah raih dua emas dan satu perunggu di PON

Asa Bangun Rumah dari Bonus PON XX PapuaPetinju DKI Jakarta, Matias Mandiangan meraih medali emas pada PON XX Papua. (IDN Times/Tata Firza).

Rekam jejaknya di dunia tinju Indonesia memang cukup panjang. Dia satu-satunya petinju kelas ringan pertama yang terus tampil di PON. Tercatat, dia sudah bermain tinju bersama RE Boxing Minahasa Utara sejak berusia 17 tahun.

Dia pertama kali mentas di PON XVIII Riau 2012, bersama Sulawesi Utara. Prestasinya mulai terlihat mencolok di sana. Sehingga, dia dilirik DKi Jakarta untuk bisa mempersiapkan diri menuju PON 2016.

Tampil memukau di PON Jabar, Mandiangan harus menerima kenyataan gagal mempertahankan emas. Dia dipaksa kalah oleh wakil tuan rumah di semifinal. Hal itu pun sedikit kontroversial, karena dia dinilai beberapa pihak seharusnya bisa meraih kemenangan di sana. Namun, akhirnya semua gagal terwujud.

Kondisi Mandiangan memang tak selalu stabil. Dia mengalami naik turun prestasi, terutama di ajang pesta olahraga akbar paling elite di Indonesia. Hanya saja, konsistensinya selalu meraih medali dalam tiga edisi PON, selalu terjaga.

"Ini medali emas kedua (PON). Sebelumnya saya mendapatkan itu di Riau pada 2012, perunggu di Jabar 2016, dan saat ini meraih emas kembali," ujar Mandiangan.

4. Bonus dari PON XX Papua untuk membangun rumah

Asa Bangun Rumah dari Bonus PON XX PapuaPetinju DKI Jakarta, Matias Mandiangan meraih medali emas pada PON XX Papua. (IDN Times/Ilyas Mujib).

Kini, kebahagiaannya bertambah, ketika mendapatkan bonus uang tunai Rp10 juta usai pertandingan. Belum lagi, bonus tentu tak hanya dari KONI atau Pertina Provinsi DKI Jakarta, pemerintah DKI Jakarta pun pasti memberikan apresiasi buat atlet peraih emas. Walau tidak tahu berapa nominalnya nanti, dia senang bisa mendapatkannya.

Dia sudah punya rencana untuk untuk mempergunakan bonus yang didapatkannya nanti. Setidaknya, apa yang didapat itu bisa dialokasikan sesuai dengan prioritas yang sudah dibuatnya.

"Ya, pertama bonus ini untuk mencukupi kehidupan saja dan membuat dapur tetap ngebul. Tapi, saya punya rencana untuk membangun rumah, dan tidak lupa juga dengan Tuhan (untuk menyumbangkannya)," ujar peraih medali perunggu pada PON Jabar.

Mandiangan pun kini tengah melirik beberapa kejuaraan nasional untuk bisa berprestasi. Walau usianya sudah cukup matang, dia masih memiliki hasrat bisa membela dan berprestasi bagi Indonesia di ajang internasional. Dia memastikan, bakal terus berlatih keras dan meminta ajaran dari pelatih yang mengorbitkannya, yakni Richard Engkeng.  

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya