Banyak Terkendala, Cabang Renang Tetap Bidik Emas di SEA Games 2019

Pada SEA Games Malaysia renang berhasil sumbangkan 4 medali

Jakarta, IDN Times - Cabang olahraga renang memiliki sedikit kendala menuju SEA Games yang bakal digelar di Filipina 30 November-11 Desember 2019. Mereka khawatir atlet-atletnya tak tampil dalam performa terbaiknya pada perhelatan dua tahunan itu lantaran terlambat memulai Pelatnas.

Pasalnya, I Gede Siman Sudartawa dan kolega baru memulai persiapan pada Juni lalu. Padahal, waktu yang dibutuhkan persiapan menuju pesta olahraga terakbar se-Asia tenggara ini biasanya cukup panjang. Walhasil, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) harus memaksimalkan waktu tersisa agar atlet-atletnya tampil maksimal.

1. PRSI terlambat melakukan pelatnas renang karena anggaran terlambat cair

Banyak Terkendala, Cabang Renang Tetap Bidik Emas di SEA Games 2019pbprsi.org

Molornya pelatnas renang ini bukan tanpa alasan. Maklum, dana yang diajukan PRSI sebesar Rp50 miliar terlambat cair. Bahkan, dari dana yang diajukan, kurang dari sepertiganya, tepatnya Rp9 miliar saja yang disetujui Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Hal tersebut langsung memberikan efek domino. Tak pelak, PRSI harus mengencangkan ikat pinggang untuk urusan pengeluaran dalam pelatnas dan terpaksa tak melibatkan tim polo air putri ke SEA Games edisi ke-30 ini lantaran anggaran yang tak memadai.

2. Tim polo air putri tak disertakan di SEA Games 2019

Banyak Terkendala, Cabang Renang Tetap Bidik Emas di SEA Games 2019instagram/@indonesiawaterpolo

Namun, Wakil Ketua Umum PRSI, Harlin E Rahardjo, menyebut bahwa bukan karena anggaran saja tim polo air putri gagal mentas di SEA Games nanti. Ada pertimbangan lain yang dilakukan pengurus, yakni kans tim polo air putri untuk meraih medali di Manila cukup tipis, sehingga ia lebih memilih untuk memprioritaskan nomor-nomor yang paling berpotensi.

"Tahun ini memang menjadi tahun yang cukup berat buat kami. PRSI juga sampai-sampai harus nombok agar para atlet bisa berangkat," kata Harlin saat dihubungi IDN Times, Senin (12/11).

3. Rekan-rekannya persiapan di Tiongkok, Siman justru latihan di AS

Banyak Terkendala, Cabang Renang Tetap Bidik Emas di SEA Games 2019Instagram/@siman_sudartawa

Terkait progres persiapan, sebagian atlet pelatnas renang sendiri sebelumnya sudah menyelesaikan training center di Kunming, Tiongkok pada 18-30 Oktober lalu. 10 atlet yang berangkat adalah Ressa Kania Prawira, Gagarin Nathaniel, Muhammad Fahri, Nurul Fajar, AA Istri Kania, Adinda Larasati, Anandita Treciel, dan Azzahra Permatahani.

Sebetulnya, 13 atlet sudah disiapkan berangkat ke Tiongkok. Hanya saja, Triadi Fauzi, Glen Viktor, dan I Gede Siman tak bisa ikut lantaran menjalani pelatihan masing-masing. Nama terakhir, bahkan menjalankan persiapannya di West Virgina, Amerika Serikat bersama pelatih Sergio Lopezyang notabene jadi eks pelatih renang Singapura, Joseph Schooling.

"Hal tersebut sangat bagus untuk Siman. Hal itu dilakukan demi mengasah kemampuannya selama di AS untuk bisa lebih bagus lagi," ujar Harlin.

4. Walau targetkan empat emas, Harlin ingin renang bisa raih medali lebih banyak

Banyak Terkendala, Cabang Renang Tetap Bidik Emas di SEA Games 2019pbprsi.org

Jika menilik persiapan dan segala kendala yang dialami, PRSI sendiri memilih realistis. Namun, Harlin tetap menyiapkan para perenang terbaiknya untuk bisa mencuri, minimal empat medali, atau menyamai torehan yang didapatkan pada ajang serupa dua tahun lalu yang digelar di Negeri Jiran.

"PRSI berharap sih bisa menyamai prestasi dua tahun lalu dengan mendapatkan empat medali emas, minimal sama lah. Tapi, meski empat emas jadi target, kami berharap bisa meraih emas sebanyak-banyaknya", beber dia.

5. I Gede Siman tetap diandalkan untuk menggondol emas di SEA Games Filipina

Banyak Terkendala, Cabang Renang Tetap Bidik Emas di SEA Games 2019Instagram/@siman_sudartawa

Harlin sendiri mengakui masih jadi tumpuan tim pelatnas renang di SEA Games nanti. Ia memang diandalkan untuk bisa meraih emas. Maklum, perenang berusia 25 tahun itu mampu memberikan prestasi terbaik dengan mempersembahkan emas plus memecahkan rekor SEAG dengan catatan waktu 25,20 detik.

Namun demikian, ia juga tak mau semuanya dibebankan kepada perenang spesialis gaya punggung putra andalan Indonesia itu saja. Harlin ingin di ajang ini para perenang yang masih hijau macam Azzahra Permatahani sampai Gagarin juga bisa membuat kejutan dan mempersembahkan medali.

Baca Juga: 4 Fakta Perhelatan SEA Games ke-30 di Filipina

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya