Modal Galaknya Performa Ja Morant Bersama Grizzlies di NBA

Ja Morant pernah jadi Rookie of the Year NBA 2019

Jakarta, IDN Times - Poin guard Pemphis Grizzlies, Ja Morant, kembali menunjukkan potensinya di NBA musim 2021/22. Sempat melempem usai memenangkan gelar Rookie of the Year 2019, pemain berusia 22 tahun itu perlahan bangkit di awal musim ini.

Morant kini punya rataan 28,7 poin per game dalam lima aksinya bersama Grizzlies musim ini. Jika dihitung secara keseluruhan, dia masuk sebagai pemain tersubur di NBA bersama dengan bintang Golden State Warriors, Stephen Curry, yang punya catatan serupa.

Catatan paling mengilap diraih Morant ketika mencetak 40 poin bagi Grizzlies kala bentrok dengan Los Angeles Lakers di Staples Center pada 24 Oktober 2021 lalu. Sayang, walau mencetak double double pada duel itu, dia tak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan.

Dia telah mencetak setidaknya 37 poin atau lebih, dalam satu pertandingan sebanyak dua kali tahun ini. Catatan itu adalah gabungan dalam dua kampanye pertamanya di NBA. 

Kini, ledakan Morant bakal jadi pertanyaan berbagai pihak soal konsistensinya. Apakah dia bisa naik ke level terbaiknya, dan performanya ini berlanjut? Apakah kinerja Morant sekarang jadi bukti soal potensinya ke depan? Mari kita ulas start bagusnya menjelang pertarungan Grizzlies melawan Portland Trail Blazers. 

1. Alasan di balik pundi-pundi poin yang diraih Morant

Modal Galaknya Performa Ja Morant Bersama Grizzlies di NBAJa Morant tampil sangat baik bersama Memphis Grizzlies di NBA musim ini. (nba.com).

Start impresif Morant kali ini sangat kontras dengan musim lalu, ketika Grizzlies menjadi satu-satunya tim NBA tanpa pemain yang bisa menorehkan rata-rata 20 poin per game. Dia hanya bisa mencatatkan 19,1 poin per game saja, walau termasuk dalam tiga pemain paling produktif tim. 

Dia jadi satu-satunya pemain andalan pencetak angka yang tersisa. Dillon Brooks yang mencetak rataan 17,1 poin per game tahun lalu, belum bermain musim ini, karena patah tangan kiri. Sementara, Jonas Valanciunas (17,2 PPG) harus pergi ke New Orleans Pelicans pada musim panas. 

Beruntung, duo pemain anyar, yakni Desmond Bane (19,3 PPG) dan De'Anthony Melton (18,3 PPG) telah meningkatkan perolehan poin Grizzlies, menggantikan Valanciunas dengan Steven Adams. Mereka telah lebih memusatkan serangan Grizzlies di sekitar Morant.1. Alasan di balik poin-poin yang jadi kesenangan Morant.

Baca Juga: 10 Potret Ja Morant, Bintang Muda Memphis Grizzlies 

2. Hanya kalah dari Trae Yong

Modal Galaknya Performa Ja Morant Bersama Grizzlies di NBAnba.com

Peran keduanya, tak bisa dihindari memberikan Morant keleluasaan dalam bermain. Usai hanya menyelesaikan 26 persen tembakan dalam satu permainan dan mencatatkan turnover 27 persen musim lalu, kini Morant sudah menaikkan persentase tingkat penggunaan sebesar 35 persen pada NBA awal musim ini.

Catatan itu menjadi yang kedua terbaik di belakang guard Washington Wizards, Bradley Beal. 

Jika menambahkan rasio assist Morant (9,3 dalam 100 permainan bersama tim) untuk mengetahui efektivitas serangan Grizzlies yang diukur menggunakan penggunaan gabungan, hanya Trae Young dari Atlanta Hawks yang punya catatan 44,7 persen, berada di atas Morant (44 persen).

Walhasil, penampilan Morant bersama Grizzlies musim ini, dinilai jadi salah satu heliosentris di NBA. 

3. Ketika efektivitas dipersatukan dengan volume menembak

Modal Galaknya Performa Ja Morant Bersama Grizzlies di NBApotret Ja Morant (instagram.com/jamorant)

Biasanya, seorang pemain yang mengambil peran lebih besar dalam serangan timnya, diterjemahkan akan kesulitan melakukan tembakan dari lainnya. Namun, itu tidak berlaku untuk Morant, yang rata-rata tembakannya lebih baik daripada dua musim pertamanya, menurut ukuran kualitas tembakan terukur (qSQ) Second Spectrum. 

Berdasarkan qSQ, yang mempertimbangkan lokasi dan jenis lemparan serta jarak para pemain bertahan di dekatnya, tembakan Morant berada di urutan ketiga teratas dalam tingkat kesulitan di antara para pemain dengan setidaknya 500 percobaan pada 2019-20 dan 2020-21.

Di antara pemain yang telah mengambil setidaknya 30 tembakan musim ini, upaya Morant berada di atas rata-rata di NBA dalam urusan qSQ. Peningkatan dalam tembakan itu, mencerminkan Morant memotong upaya midrange hampir seluruhnya keluar dari usaha ofensifnya. 

Alih-alih memaksimalkan kesempatan di area tengah, tembakan ekstra Morant musim ini terutama dalam area terlarang di sekitar keranjang memberikan efektivitas lebih, di mana ia telah melakukan 48 persen usahanya, naik 10 persen dari 38 persen usaha yang diciptakan pada musim lalu.

4. Membuat Memphis Grizzlies lebih tajam

Modal Galaknya Performa Ja Morant Bersama Grizzlies di NBApotret Ja Morant (instagram.com/jamorant)

Memasuki pekan keenam, hanya dua kali peraih MVP, Giannis Antetokounmpo (37 dalam empat pertandingan) yang memiliki lebih banyak tembakan di area terlarang daripada Morant dalam tiga pertandingan (33). Itu jadi salah satu kekuatan Morant yang membuatnya panas musim ini

Sebagai rookie, Morant mencatatkan 45 persen tembakan di area terlarang, atau naik setengah dalam lima pertandingan pertama musim lalu. Jumlah itu berpotensi terus meningkat tajam, mengingat musim ini ia dalam kondisi bugar, tak seperti musim sebelumnya yang menderita cedera kaki dan membuatnya absen dua pekan. 

Morant dapat mengombinasikan kualitas tembakan yang telah diambilnya dengan usahanya menciptakan tembakan yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan musim rookie-nya. Sehingga ia bisa membuat persentase eFG (effective Field Goal Percentage) 57,9 persen, meningkat drastis dari catatannya musim lalu uang hanya meraih 48,7 persen.

5. Tak jadi jaminan Ja Morant tampil moncer di NBA musim ini

Modal Galaknya Performa Ja Morant Bersama Grizzlies di NBApotret Ja Morant (instagram.com/jamorant)

Dengan statistik cukup mentereng, plus mencetak banyak poin dalam lima pertandingan, tidak memberikan jaminan bagi Morant. Dalam sejarah NBA sejak musim 1996/97, para pemain dengan performa tersebut, lebih cenderung anjlok dan berada di luar 20 besar pemain terbaik NBA daripada memimpin di kompetisi. 

Hal itu terjadi baru-baru ini. Seperti musim lalu, ketika James Harden meraih 37 PPG melalui lima laga pertamanya, perlahan mengalami penurunan. Hal itu semakin dirasakan saat sang pemain bergabung dengan Kevin Durant dan Kyrie Irving di Brooklyn Nets musim lalu.

Tentu saja, bukan itu tujuan Morant. Lebih penting lagi, kemampuannya dalam meningkatkan kualitas tembakan dengan tingkat penggunaan yang sangat besar, menunjukkan bahwa Grizzlies dapat lebih agresif memusatkan serangan mereka dengan memanfaatkan keterampilannya.

Itu punya implikasi penting bagi Memphis Grizzlies membangun permainan musim ini. Dengan mengandalkan pemain dengan peran berkualitas dari Jackson Jr yang efektif dalam pertahanan dan dapat memberikan ruang bagi Ja Morant untuk melakukan serangan, mungkin jauh lebih penting daripada menemukan pencipta tembakan tambahan.

6. Modal awal Morant untuk jadi bintang di NBA

Modal Galaknya Performa Ja Morant Bersama Grizzlies di NBAJa Morant tampil sangat baik bersama Memphis Grizzlies di NBA musim ini. (nba.com).

Akan menarik jika bisa melihat Brooks usai kembali fit, bisa bermain baik bersama Morant pada pertengahan November 2021. Saat terakhir melihat Brooks mentas, rata-rata dirinya membuat 25,8 PPG dalam lima seri kekalahan Grizzlies dari Utah Jazz di babak pertama play-off tahun lalu.

Pada saat yang sama, kegemaran Brooks untuk upaya midrange kadang-kadang menjadi hambatan pada serangan Memphis, dan dia harus beradaptasi dengan lebih banyak peran sekunder jika Morant terus menjadi pemain kunci.

Terlepas dari itu, penampilan Morant musim ini boleh dibilang cukup istimewa. Sejauh ini, ia telah mengungguli guard muda di NBA, seperti De'Aaron Fox (Sacramento Kings) dan Shai Gilgeous-Alexander (Oklahoma City Thunder). Sementara, CJ McCollum, calon pick pertama yang lebih berpengalaman, telah memulai musim hampir sepanas Morant.

Pada titik tertentu, jika Morant terus konsisten memasukkan bola ke dalam keranjang sesering yang dilakukan dalam lima game pertama Grizzlies dan terus melakukan lemparan tiga angka, kemampuannya mungkin ditolak. Start mengkilap ini mungkin tak langsung menjadikan Ja Morant sebagai bintang baru, tetapi ini bisa jadi bukti dirinya sedang berevolusi jadi bintang di Memphis Grizlies.

Baca Juga: Golden State Warriors Alami Kekalahan Perdana di NBA

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya