Indonesia Catat Sejarah di SEA Age Group Championships 2023

Dengan dipertandingkannya loncat indah dan polo air, Indonesia sudah mencatat sejarah. Sebab, baru kali ini SEA Age Group Championship mempertandingkan kedua cabor akuatik tersebut, selain renang.

Ketua Komisi Teknik Loncat Indah Akuatik Indonesia, Ronaldi Herbiantoro, senang ketika tahu loncat indah bisa masuk jadi salah satu cabor yang dipertandingkan. Menurut Ronaldi, ajang ini dapat jadi momen untuk menemukan bibit baru loncat indah.

"Ini kali pertama loncat indah junior dipertandingkan di tingkat Asia Tenggara. Ini juga jadi tolak ukur para atlet sebelum terjun ke ajang SEA Games," ujar Ronaldi.

Hal serupa juga dirasakan pelatih polo air Indonesia, Brandley. Dia merasa gembira, pada akhirnya polo air bisa dipertandingkan lagi. Terlebih, format pertandingannya adalah mini polo, 4 lawan 4, yang mengandalkan kekuataan sehingga bisa lebih atraktif dan menarik untuk disaksikan.

"Kami  akan mempertandingkan polo air mini dengan 4 lawan 4. Tentunya akan lebih atraktif dan saling berbalas gol. Sudah pasti menarik dan Indonesia juga punya target juara," ujar Brandley.

Harlin mengungkapkan inovasi menghadirkan multi cabor ini disambut dengan baik oleh federasi akuatik Asia Tenggara lainnya. Mereka antusias mengirimkan kontingen dengan jumlah yang cukup besar.

Jumlah peserta tahun ini mencapai 316 atlet, bila ditambah ofisial menjadi sekitar 400. Nantinya, renang akan diikuti delapan negara, loncat indah enam, dan polo air empat.

Kabid Binpres PB Akuatik Indonesia, Wisnu Wardhana, menyebut target Indonesia dalam turnamen adalah bisa mendulang emas lebih banyak dari tahun lalu. Dia juga berharap, turnamen ini dapat dari parameter untuk melihat seberapa jauh persaingan Indonesia di Asia Tenggara.

"Semoga makin banyak kejuaraan untuk atlet junior. Dengan banyaknya event seperti Australia dan Amerika Serikat maka akan meningkatkan prestasi akuatik," jelas Wisnu.