Jakarta, IDN Times - Jonatan Christie, atlet badminton sektor tunggal putra Indonesia, kini menjadi salah satu andalan Indonesia dalam turnamen Blibli Indonesia Open 2019 yang akan datang.
Setelah menjuarai dua turnamen berturut-turut di New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019, Jojo, begitu ia biasa disapa mempersiapkan diri untuk berlaga di kandang sendiri.
Jojo menyebut, besarnya harapan yang dimiliki masyarakat kepada para atlet, menjadi cambuk semangat, setidaknya untuk dirinya.
Menurut Jojo, persiapan yang dilakukan untuk Indonesia Open 2019 tidak jauh berbeda dengan persiapan menjelang turnamen lainnya, mulai dari teknik dan juga fisik.
Yang berbeda menurutnya adalah jangka waktu persiapan yang lebih lama dan suasana latihan bagi tunggal putra yang berganti karena sempat refreshing bersama ke Bali.
"Sebetulnya tidak direncanakan, tiba-tiba saja," kata Jojo dikutip dari
Badmintonindonesia.org. Semula, menurut Jojo, dirinya dan sejumlah rekan tunggal putra berencana untuk makan bersama sambil merayakan ulang tahun dua rekan mereka.
"Pelatih (Hendry Saputra Ho) bilang, ke Bali saja. Kami kira
bercanda, ternyata serius," lanjut dia.
Jojo mengakui banyak kegiatan yang bersama-sama dilakukan oleh tim tunggal putra selama di Bali. Mulai dari makan bersama, jalan bersama, bermain paint ball, berenang di pantai dan di water boom, hingga menjalani latihan.
"Kami bangun pagi jam 6.30 dan langsung latihan fisik di pantai, latihan juga, tapi suasananya kan beda. Kami juga main bola di pantai, jogging, dan makan bareng," kata Jojo bercerita.
"Tidak ada sesi sharing sih, karena kan tiap sektor beda-beda interaksinya bagaimana, tapi kami ada sesi hypnotherapy bersama pelatih fisik kami," lanjut dia.
Untuk persoalan target, Jojo terang-terangan mengatakan ingin masuk ke babak perempat final "Kalau dari peringkat saya yang ada di Top 8, paling tidak masuk perempat final dulu," kata Jojo. "Lawan-lawan saya di babak pertama dan kedua itu gak gampang," tambahnya lagi.
Jojo memilih untuk lebih fokus agar bisa menikmati permainan , enjoy, dan tidak membuat dirinya tertekan demi masuk ke babak selanjutnya.
"Memang saya masih belum matang dalam kontrol pikiran, belum seperti Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon) yang sudah lebih sering juara. Mereka sudah bisa menempatkan pola pikir yang pas. Misalnya pasang target juara, Kevin/Marcus bisa menempatkan pola pikir yang pas, tapi di pikiran mereka step by step juga, fokus satu-satu ke tiap pertandingan dulu," ujarnya panjang lebar.
Rekan satu pelatnas Anthony Sinisuka Ginting ini menyebutkan banyak pemain Indonesia yang punya kans juara yang lebih besar dibanding dirinya. Ia menyebut nama-nama seperti Kevin/Marcus.
"Masyarakat punya ekspektasi kepada saya mungkin karena ada hasil positif di New Zealand dan Australia, mudah-mudahan ini jadi doa," kata Jojo.
"Pasti banyak harapan, puji Tuhan ini menambah semangat saya dan teman-teman di tunggal putra," tambah dia.