Ini Biang Kerok Kekalahan Timnas Basket Indonesia dari Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Timnas Basket Indonesia menderita kekalahan telak dalam laga window kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia Basket 2023. Bersua Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Kamis (24/2/2022) malam, Indonesia kalah 66-95.
Pelatih Timnas Basket Indonesia, Rajko Toroman. mengakui bahwa Indonesia kesulitan menghadapi Arab Saudi di laga ini. Dia mengaku, skuad Indonesia minim persiapan, sehingga kondisi tim kurang ideal.
"(Brandon) Jawato dan (Lester) Prosper belum bermain lagi selama lima bulan. Kami juga berada di situasi kurang ideal. Persiapan hanya lima hari, sehingga kami sulit bersaing di permainan level tinggi," ujar Toroman, dalam sesi jumpa pers selepas laga.
1. Assist dan rebound jadi biang kekalahan Indonesia

Assist dan rebound jadi biang kekalahan Indonesia di laga ini. Menurut catatan FIBA, skuad asuhan Rajko Toroman itu hanya mencetak sembilan assist selama pertandingan. Jumlah itu berbanding jauh dengan Arab Saudi yang mencatat 24 assist.
Sementara itu, dari segi rebound, Indonesia juga kalah telak. Indonesia hanya mampu menorehkan 34 rebound, berbanding 47 rebound dari Arab Saudi. Tak pelak, sang lawan begitu mengontrol permainan di laga ini.
2. Indonesia tak bisa hentikan transisi Arab Saudi

Sementara itu, penggawa Indonesia, Andakara Prastawa, mengakui Arab Saudi tampil lebih baik. Indonesia kesulitan menghadapi Arab Saudi dan acap kalah dalam transisi serta situasi defensive rebound.
"Kami tidak bisa menghentikan transisi dan defensive rebound. Arab Saudi pantas menang dan ini jadi pelajaran bagi kami untuk gim selanjutnya bersua Yordania," ujar Prastawa.
3. Indonesia terbenam di Grup C

Hasil ini membuat Indonesia makin terbenam di Grup C Kualifikasi Piala Dunia Basket 2023. Mereka sama sekali belum meraih kemenangan dari tiga laga yang sudah dilakoni.
Di laga selanjutnya, Timnas Basket Indonesia akan bersua Yordania, Minggu (27/2/2022). Yordania sendiri saat ini berada di posisi keempat. Mereka masih kalah dari Arab Saudi dan Lebanon.