Inilah Hasil Lengkap Pemain Indonesia di R2 All England 2019

Kabar pebulu tangkis Indonesia yang tampil di turnamen All England Open 2019 di Birmingham, Inggris rupanya bak wahana roller coaster yang naik turun. Ya, setelah kabar pahit seiring bergugurannya pemain Indonesia di hari pertama, kabar bagus akhirnya datang di hari kedua.
Tujuh dari delapan pemain Indonesia yang tampil di putaran II, Kamis (7/3) siang hingga malam waktu setempat atau sampai Jumat (8/3/) dini hari waktu Indonesia, berhasil meraih kemenangan. Artinya, Indonesia memiliki tujuh wakil di perempat final All England Open 2019. Berikut 'rapor' penampilan pemain-pemain Indonesia di putaran II.
1. Tommy Sugiarto jaga peluang di tunggal putra, Jonatan Christie tereliminasi

Indonesia masih punya harapan untuk mengakhiri paceklik gelar di tunggal putra yang terakhir kali juara di tahun 1994 silam. Harapan di tunggal putra kini ada pada Tommy Sugiarto. Tommy yang di tahun 2018 lalu menjadi bapak, berhasil lolos ke perempat final setelah mengalahkan pemain China, Huang Yuxiang lewat rubber game selama 1 jam 20 menit.
Kalah menyesakkan 22-24 di game pertama, Tommy mampu comeback di game kedua, 21-17. Di game penentuan, Tommy kembali menang dengan skor 21-16. Ada insiden menarik di pertandingan ini, Tommy sempat diganjar kartu merah oleh wasit karena dianggap menunda permainan. Ia sempat kebingungan mengapa langsung dijatuhi kartu merah tanpa ada peringatan sebelumnya.
Namun, yang paling menarik, selama pertandingan, Tommy yang merupakan pemain non-pelatnas, didampingi Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang tampil sebagai coach. Hendra/Ahsan kini juga berstatus pemain profesional (non-pelatnas). Tommy mengakui kehadiran Hendra/Ahsan yang juga berstatus pemain non-pelatnas, membawa pengaruh baik dalam permainannya hari ini.
"Mereka yang menawarkan, mau ditemenin gak? Biasanya di lapangan saya merasa sendiri, sekarang ada yang memberi arahan, ada yang menemani. Ada juga instruksi teknik," jelas Tommy seperti dikutip badmintonindonesia.org.
Harapan di tunggal putra kini tinggal ada pada Tommy. Sebab, Jonatan Christie terhenti di putaran II setelah kalah dari pemain India, Srikanth Kidambi lewat rubber game 17-21, 21-11, 12-21. Jojo tak mampu mengulang kemenangan atas Srikanth di Indonesia Masters 2019 pada Januari lalu.
2. Dua ganda putra ke perempat final, berpeluang melangkah jauh

Tanpa Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang tanpa diduga out di putaran pertama, Indonesia belum kehilangan harapan di sektor ganda putra. Indonesia masih punya dua wakil ganda putra yang berhasil lolos ke perempat final yakni pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan pasangan Fajar Alfian/Mohamma Rian Ardianto.
Tadi malam, dua ganda putra Indonesia ini tampil keren. Hendra/Ahsan yang bermain lebih dulu, menang meyakinkan atas ganda Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov. Hendra/Ahsan yang menjadi unggulan 6, hanya butuh waktu 32 menit untuk menaklukkan pasangan juara All England 2016 ini, 21-19, 21-18.
Sementara Fajar/Rian yang menempati unggulan 8, memperlihatkan "winning mentality" saat melakoni laga ketat selama 61 menit melawan ganda China, Ou Xuanyi/Ren Xiangyu. Kalah 13-21 di game pertama, mereka lantas menang 21-19 di game kedua. Di game penentuan, pasangan Fajri mampu menang 23-21 seperti dikutip dari bwfworldtour.bwfbadminton.com.
Kabar bagusnya, keduanya tidak dalam satu pool. Bila lancar, keduanya bisa bertemu di final. Namun, mereka harus lebih dulu melewati laga perempat final yang dimainkan, Jumat (8/3). Hendra/Ahsan akan bertemu ganda Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel. Sementara Fajar/Rian bertemu ganda Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Mereka pernah mengalahkan ganda senior itu di final Malaysia Masters 2018.
"Kami harus waspada. Mereka adalah peraih medali perak olimpiade (Rio de Janeiro 2016). Mereka punya banyak pengalaman," kata Rian seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
3. Tahun lalu tanpa wakil, kali ini ganda putri punya dua wakil di perempat final

Sektor ganda putri juga tampil tidak kalah hebat. Dua pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu dan Ni Ketut Mahadewi/Rizki Amelia Pradipta memperlihatkan kualitas mereka dengan meraih kemenangan straight game di putaran kedua tadi malam. Ni Ketut/Rizki yang tampil lebih dulu, mampu menang dua game langsung atas ganda putri andalan Korea, Chang Ye na/Jung Kyung Eun, 21-13, 21-11 dalam waktu 34 menit.
Padahal, di putaran pertama, ganda Korea tersebut memulangkan unggulan 2 asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Keberhasilan Ni Ketut/Rizki rupanya memberikan motivasi ekstra bagi Greysia/Apriani yang bertanding setelahnya. Ganda putri unggulan 4 ini juga menang dua game langsung, 21-10, 21-12 atas ganda China, Dong Wenjing/Feng Xueying selama 36 menit.
Tampilnya dua ganda putri Indonesia di perempat final ini menjadi kabar bagus. Sebab, di All England tahun lalu, Indonesia tak punya wakil di perempat final. Kala itu, Greysia/Apri sudah out di putaran pertama dan dua Ni Ketut serta Rizki yang masih bermain dengan pasangan lama, terhenti di putaran kedua.
Di perempat final hari ini, Greysia/Apri akan bertemu ganda China juara dunia 2017, Chen Qingchen/Jia Yifan. Sementara Rizki/Ni Ketut bertemu ganda putri Jepang, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto. Semoga keduanya bisa melangkah jauh.
4. Ganda campuran juga punya dua wakil di perempat final, Owi/Winny pulangkan unggulan lima

Penampilan wakil Indonesia di ganda campuran juga tidak kalah gemilang. Sama dengan ganda putra dan ganda putri, Indonesia juga punya dua wakil di sektor ini. Sorotan pantas ditujukan kepada Tontowi Ahmad bersama pasangan barunya, Winny Oktavina.
Owi yang pernah juara All England tiga kali saat berpasangan dengan Liliyana Natsir, rupanya menularkan mental juara kepada Winny yang baru berusia 19 tahun. Tadi malam, mereka berhasil memulangkan unggulan 5 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Owi/Winny menang rubber game, 21-15, 16-21, 23-21 dalam waktu 57 menit atas ganda Malaysia peraih medali perak Olimpiade 2016 ini.
Praveen Jordan/Melati Daeva yang tamil di pertandingan setelahnya, juga tampil trengginas saat menghadapi ganda campuran andalan Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich. Praveen/Melati hanya butuh waktu 29 menit untuk menang straight game dengan skor 21-11, 21-17.
Tontowi Ahmad menyebut mereka unggul strategi atas ganda campuran Malaysia tersebut. Meski, mereka sempat lengah saat poin-poin kritis. "Tadi saya hanya bilang, kalau poin kritis, apalagi di kejuaraan penting, mati boleh tapi kita harus dalam keadaan siap. Kalau tadi kan matinya kita nggak siap. Jadi Winny kalau di poin kritis tadi harus siap," ujar Tontowi seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
Di perempat final, dua ganda campuran Indonesia akan menghadapi lawan berat. Owi/Winny akan bertemu unggulan 3 asal Jepang yang juga juara bertahan, Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Sementara Praveen/Melati bertemu unggulan 4 asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Semoga di perempat final yang digelar Jumat (8/3) mulai pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 16.00 waktu Indonesia, tujuh wakil Indonesia bisa tampil bagus dan semuanya lolos ke semifinal.