(Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi (tengah) FOTO ANTARA/INASGOC/Puspa Perwitasari
Sikap berbeda PBSI kali ini, ditegaskan Rudy, karena adanya sejumlah alasan kuat. Selain sudah cukup waktu untuk menyempurnakan, Rudy meyakini perubahan sistem skor akan membawa dampak positif bagi bulu tangkis.
Sejatinya, sistem 5x11 masih bertumpu pada format 3x21. Reli poin, tanpa pindah bola, masih menjadi formatnya.
Itu berarti, para pemain tak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Durasi pertandingan bisa lebih singkat, tapi atmosfer persaingan berpotensi makin panas karena tak ada sistem pindah bola dalam perhitungan skor klasik.
Format 5x11 mengadaptasi perhitungan skor klasik, 11 langsung menang satu game. Lalu, kalau sudah mengantongi tiga kemenangan, sang pemain dinyatakan menang otomatis. Tapi, jika posisi 2-2, maka game kelima harus digelar.
"Kami melakukan rapat dengan pengurus dan pelatih, ternyata format sistem skor 5X11 akan cocok bagi bulu tangkis ke depannya," ujar Rudy.
"Seperti para pemain tidak hanya mengandalkan stamina, durasi pertandingan bisa ditekan menjadi lebih singkat, dan dipastikan laga akan seru dari awal," sambung Rudy.
Menurut Rudy, Badminton Tiongkok bahkan sudah mencoba menerapkan sistem ini dalam kejuaraan nasional mereka pada bulan November 2020 lalu dengan statistik yang cukup baik.