Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stefan Bradl (motogp.com)

Seri balapan MotoGP di Sirkuit Sachsenring menyiksa para pembalap Honda. Kondisi trek sepanjang 3,7 km itu memang sedang panas-panasnya. Temperatur udara di sekitar lintasan mencapai 35 derajat celcius.

Khusus bagi rider Honda, hawa panas tersebut diperparah dengan panasnya motor mereka. Ujung-ujungnya, sebagian pembalap Honda tak bisa maksimal saat balapan. Ini berlaku juga pada Stefan Bradl, yang akhirnya mengeluarkan kritikannya.

1. Stefan Bradl heran Honda tak bisa membuat fairing yang lebih baik

Stefan Bradl di box Repsol Honda Team. (motogp.com)

Masalah panas pada motor sebenarnya bukan kali pertama terjadi pada pabrikan MotoGP. Ducati pun pernah mengalami masalah serupa. Inovasi perangkat aerodinamis yang ada saat ini mulanya diciptakan untuk mendinginkan motor dan pembalap mereka. Baru kemudian dikembangkan untuk menciptakan downforce pada motor.

Stefan Bradl heran Honda malah masih punya masalah seperti ini. Pembalap penguji Honda yang menggantikan Marc Marquez itu pun dibuat kepanasan saat balapan di Sachsenring.

“Sayang sekali perusahaan sekelas Honda tak bisa membuat fairing yang bisa mendinginkan pembalap dan motornya. Setelah mengikuti para pembalap pada beberapa tikungan awal, aku tak bisa mengerem karena tangan kananku, tuasnya, menjadi sangat panas sehingga aku tak bisa mengendalikan motor,” kata Stefan dikutip The Race.

2. Hawa panas berdampak langsung pada performa balapan, Stefan Bradl finis tanpa poin

Stefan Bradl (motogp.com)

Stefan Bradl jadi satu-satunya pembalap Honda yang finis di MotoGP Jerman. Sayangnya, ia tak mendulang poin lantaran hanya finis di posisi ke-16.

“Setelah beberapa putaran, aku harus mundur untuk mendapatkan udara segar untuk motor dan tubuhku. Aku hanya mencoba untuk menyelesaikan balapan.

Secara fisik (panasnya) itu di luar batas. Aku pun mengalami luka bakar di kaki kananku karena sangat panas. Kondisi ini tak bisa diterima, kami harus memperbaikinya,” ujar pembalap asal Jerman itu.

3. Pol Espargaro pun merasakan panas yang sama

Pol Espargaro (motogp.com)

Panasnya motor Honda tak hanya dialami Stefan Bradl. Pembalap Honda lain pun merasakannya. Suhu panas pada RC213V milik Pol Espargaro dikabarkan mencapai 100 derajat celcius. Suhu di dalam kaki Pol bahkan mencapai 50 derajat celcius.

Selain menderita panas, Pol memang tengah kesakitan lantaran sebelumnya terjatuh saat sesi latihan bebas. Tak heran Pol akhirnya menyerah dan memutuskan untuk tak menuntaskan balapan.

“Aku mendapatkan suntikan sebelum balapan untuk mengurangi rasa sakit. Namun, kondisi panas ini tak membantu. Itu malah semakin menyusahkan. Aku tak bisa bernapas, aku pun merasa pusing dan kakiku begitu kepanasan.

Ini adalah masalah yang sudah kami alami selama 2 tahun sejak aku bergabung. (Balapan di Sachsenring) cukup menyakitkan sehingga aku putuskan untuk berhenti,” kata Pol dikutip The Race.

4. Takaaki Nakagami merasakan panas sejak sesi latihan bebas

Takaaki Nakagami (motogp.com)

Masalah temperatur yang panas pada motor sudah terasa sejak sesi latihan bebas. Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, juga mengaku merasakan panas pada bagian kakinya.

“Saat latihan bebas keempat (FP4), aku juga merasakan hal sama. Kaki kananku terasa seperti terbakar. Namun, aku pikir masalahku tak sebesar Stefan.

Aku membuat beberapa modifikasi di bagian dalam sepatu boot dan fairing dengan menggunakan lakban (reflektif) untuk menghindari (panas) ini. Hanya saja, aku Cuma melakukan tujuh lap jadi aku tak punya masalah besar,” kata Nakagami dilansir The Race.

5. Honda tak mendapatkan poin

Alex Marquez dan Pol Espargaro (motogp.com)

Honda sama sekali tak mendapatkan poin pada balapan di MotoGP Jerman. Hampir semua pembalapnya, baik tim pabrikan atau satelit, tak bisa menuntaskan balapan alias did not finish (DNF). Hanya Stefan Bradl yang finis, tetapi tetap tanpa poin.

Stefan Bradl dan Pol Espargaro tentu saja terdampak langsung dari panasnya motor mereka. Sementara Alex Marquez mengalami gangguan teknis dan Takaaki Nakagami terjatuh.

 

Honda sedang kesulitan di MotoGP musim 2022. Tak hanya ditinggalkan pembalap andalannya, Marc Marquez, yang sedang melakukan pemulihan, masalah teknis pada motor pun jadi tantangan tersendiri. Pada seri balapan berikutnya, bisakah mereka tampil lebih apik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team