Anton Mang memacu NSR250. (twitter.com/bgmotogp)
Setelah semua pencapaian itu, hubungan Anton Mang dan Kawasaki berakhir di penghujung musim 1982. Pada 1983, ia mencoba peruntungan di kelas 500cc dengan memacu Suzuki. Sayangnya, ia gagal menunjukkan penampilan gemilang lantaran cedera.
Toni pun kembali ke kompetisi kelas 250cc pada tahun berikutnya dengan memacu motor Yamaha. Selama semusim, ia hanya bisa merebut dua podium, termasuk satu kemenangan.
Pada 1985, Toni bergabung dengan Honda dan fokus di kompetisi kelas 250cc. Keputusan ini terbukti menjadi langkah yang tepat. Memacu Honda NSR250 keluaran terbaru, pada akhir musim ia menjadi runner-up di belakangan Freddie Spencer yang sukses merebut gelar.
Pada 1986, Toni berpisah dengan mekanik sekaligus sahabat karibnya, Sepp Schlogl. Saat itu Toni sudah berusia 37 tahun. Ia mulai mengembangkan. Publik menganggap kariernya sudah selesai. Namun, saat itu publik keliru.
Dengan pengalaman mumpuni sebagai seorang rider sekaligus mekanik, Toni tahu betul bagaimana mengelola sebuah tim sekaligus menjadi pembalapnya. Hasilnya, Toni mampu memenangkan 8 balapan Grand Prix kelas 250cc pada musim 1987. Padahal, usianya saat itu sudah memasuki angka 38 tahun. Pada akhir musim, ia pun sukses mengemas gelar juara dunia kelimanya.
Anton Mang memulai musim 1988 dengan sebuah kemenangan. Namun, ia terlibat insiden kecelakaan pada GP Yugoslavia di Grobnik yang mengakhiri karier panjangnya di dunia Grand Prix. Lebih dari satu dekade kemudian, pada 2001, nama Anton Mang dinobatkan sebagai Legenda MotoGP.
Dengan 5 gelar juara dunia (250cc 1980, 250cc 1981, 350cc 1981, 350cc 1982, dan 250cc 1987), Anton Mang adalah pembalap asal Jerman tersukses sepanjang masa. Ia pun jadi yang pertama dan satu-satunya hingga hari ini sebagai pembalap Jerman berstatus Legenda MotoGP.
Selama 14 tahun berkarier di ajang Grand Prix, ia telah mengikuti 154 balapan, dimana ia meraih total 84 podium dengan 42 kemenangan. Ia pun memiliki catatan raihan 23 pole position selama berkarier. Selain itu, ia juga mencatatkan putaran tercepat dalam balapan sebanyak 26 kali.
Anton Mang bisa jadi simbol kehebatan Jerman di MotoGP. Di tengah antusiasnya publik Jerman pada ajang Grand Prix, siapakah pembalap asal Jerman yang mampu menyambut tongkat estafet Anton Mang?