Amerika Serikat kembali mengawinkan gelar di Olimpiade 2024 Paris. Tim putra dan putri menyabet medali emas dari tuan rumah, Prancis. LeBron James dan A'ja Wilson juga sama-sama keluar sebagai Most Valuable Player (MVP).
James dan Wilson memang terbilang konsisten memimpin tim. Mereka membuat Amerika Serikat mampu menjaga tradisi. Lantas, seperti apa perjalanan para MVP hingga naik ke podium tertinggi di Olimpiade 2024?
Amerika Serikat terkenal dominan di dunia bola basket. Tim putra sudah mengoleksi lima medali emas beruntun sejak 2008. Tim putri malah lebih hebat lagi. Mereka sudah mengoleksi delapan medali emas beruntun sejak 1996.
Tradisi ini bertahan sampai setidaknya 2024. Tim putra baru saja menyabet medali emas setelah mengalahkan Prancis 98-87 di Accor Arena, Paris, Prancis. Tim putri juga menyabet medali yang sama dari Prancis dengan skor tipis 67-66. Keduanya memenuhi ekspektasi banyak pihak untuk keluar sebagai juara di Olimpiade 2024 Paris.
Kesuksesan Amerika Serikat sendiri terjadi berkat dua sosok penting, LeBron James (39 tahun) dan A'ja Wilson (28 tahun). Mereka bersinar kala bertanding di Paris. Tidak heran pemain NBA dan WNBA itu terpilih sebagai pemain terbaik.
LeBron James akhirnya kembali ke tim nasional setelah berkali-kali absen karena alasan pribadi sejak tampil di Olimpiade 2012 London. Dia memutuskan untuk memimpin Amerika Serikat demi mengembalikan muruah Paman Sam sebagai tim bola basket terbaik di dunia. Sang Raja bahkan dipilih sebagai pembawa bendera AS pada seremoni pembuka karena sosoknya yang lebih besar dibanding atlet Paman Sam lainnya.
James sendiri tercatat sebagai pemain tertua dalam sejarah tim putra AS di Olimpiade. Dia menggeser Larry Bird (35 tahun) yang sebelumnya memegang rekor pemain tertua sejak 1992. Meski terbilang tua, keduanya mampu tampil prima. James, misalnya, konsisten sepanjang Olimpiade 2024 Paris.
Konsistensi itu juga yang mengantarkan LeBron James kepada gelar pemain terbaik di Olimpiade 2024. Dia terpilih sebagai MVP dengan statistik mentereng. James mampu mengoleksi 14,2 poin, 6,8 rebound, dan 8,5 assist dalam 6 pertandingan dari fase grup sampai final.
James dapat melakukan banyak hal untuk timnya tahun ini. Dia piawai dalam mencetak poin, merebut bola muntah, dan mengirim operan penting. Pengalamannya bermain di level tertinggi membuat Amerika Serikat mampu keluar dari tekanan berarti.
Pengaruh A'ja Wilson begitu besar di tim putri. Dia bahkan mampu mengoleksi double-double dengan 18,7 poin dan 10,2 rebound dalam 6 pertandingan Amerika Serikat di Olimpiade 2024 Paris. Secara keseluruhan, efisiensinya mencapai 25,7 dengan plus-minus 16.
Dengan statistik seperti itu, Wilson pun keluar sebagai MVP. Dia mengalahkan para pesaingnya, macam Gabby Williams yang bersinar bersama Prancis, dengan cukup telak. Wilson bahkan menjadi faktor utama kemenangan Amerika Serikat pada partai final melawan Williams dan timnya. Dia mencetak 21 poin, 13 rebound, 4 blok, dan 1 steal untuk mendorong tim putri Paman Sam mengungguli Prancis dengan skor tipis.
Selama Olimpiade 2024, A'ja Wilson memang mampu menjawab kepercayaan Dawn Staley, pelatih tim putri, dengan baik. Staley sampai memujinya setinggi langit. "Kami punya A'ja Wilson, dan kamu tidak," ujarnya seperti dikutip situs resmi Olimpiade saat ditanya perbedaan timnya dengan Prancis.
Pengaruh Wilson sendiri bukan hanya terjadi di sebelah sisi lapangan, melainkan di seluruh sisi lapangan. Dia cukup terampil dalam menyerang dan bertahan. Wilson menjadi sosok utama yang menyetop agresivitas lawan, terutama saat melawan Prancis pada final Olimpiade 2024.
A'ja Wilson pun kini bisa pulang dari Paris, Prancis, dengan bangga bersama LeBron James yang sama-sama meraih gelar MVP. Mereka telah terpilih sebagai pemain terbaik di tengah-tengah permainan tim yang terbilang apik. Berkat mereka, Amerika Serikat mampu menjaga tradisi emas cabor basket di Olimpiade.