Los Angeles Lakers Tukar D'Angelo Russell ke Brooklyn Nets

Los Angeles Lakers akhirnya mengambil langkah nyata di bursa pertukaran pemain pada Desember 2024. Mereka menukar point guard veteran, D'Angelo Russell, ke Brooklyn Nets. Hal itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Lakers memang santer dikabarkan ingin melepas Russell.
Bukan tanpa alasan, performa Russell sudah mulai menurun. Bahkan, di NBA 2024/2025, ia kehilangan tempat di starting five Lakers dan hanya masuk sebagai pemain pengganti. Lakers kemudian menukar Russell untuk mendapatkan pemain yang lebih menjanjikan.
1. D'Angelo Russell reuni dengan Brooklyn Nets
Pindah dari Los Angeles Lakers ke Brooklyn Nets bukan sesuatu yang baru bagi D'Angelo Russell. Sebab, hal itu pernah terjadi pada 2017 silam. Usai berseragam Nets, Russell tampil impresif sehingga kariernya melejit. Dia bahkan terpilih dalam daftar NBA All-Star pada 2018/2019. Selama 2 musim membela Nets, Russell mengemas rata-rata 19 poin, 3,9 rebound, 6,3 assist, dan 1,1 steal.
Pada periode keduanya berseragam Nets, Russell diharapkan bisa mengulangi kesuksesan tersebut. Apalagi, dia bakal diplot sebagai point guard utama. Russell menggantikan peran Dennis Schroeder yang belum lama ini ditukar ke Golden State Warriors.
Dalam paket pertukaran dengan Lakers, Nets tidak hanya mendapatkan Russell seorang diri. Ada pemain muda potensial yang ikut berlabuh, Maxwell Lewis. Nets juga memperoleh tiga pilihan putaran kedua NBA Draft pada masa depan. Hal itu sangat berguna bagi Nets yang sedang berupaya membangun ulang kekuatan timnya.
2. Lakers mendapatkan Dorian Finney-Smith dan Shake Milton
Kendati harus melepas D'Angelo Russell, Maxwell Lewis, dan sejumlah hak pilih NBA Draft, Los Angeles Lakers mendapat suntikan tenaga berarti dari Brooklyn Nets. Mereka adalah Dorian Finney-Smith dan Shake Milton. Keduanya berstatus sebagai pemain veteran meski rekam jejaknya tidak terlalu mentereng.
Finney-Smith merupakan 3-and-D player yang dibutuhkan Lakers. Kehadirannya dapat meringankan tugas LeBron James dan Anthony Davis. Finney-Smith juga sedang menjalani salah satu musim terbaiknya di NBA pada 2024/2025 ini. Dia mampu mencatat rata-rata 10,4 poin, 4,6 rebound, dan 1,6 assist dari 22 game. Persentase keberhasilan tembakan tripoinnya cukup tinggi, yaitu 43,5 persen.
Sedangkan, Milton performanya masih terbilang standar. Dia hanya mengemas rata-rata 7,4 poin, 1,9 rebound, dan 2,4 assist dari 27 game. Milton memang tidak akan berperan penting bagi Lakers. Namun, kehadirannya membuat opsi di posisi shooting guard kian melimpah.
3. Lakers ingin memantapkan diri sebagai tim pesaing gelar juara
Pertukaran yang dilakukan Los Angeles Lakers bukan tanpa maksud. Mereka ingin memantapkan diri sebagai tim pesaing gelar juara di NBA 2024/2025. Apalagi, performa Lakers terbilang naik-turun. Mereka pun masih bertengger di posisi kelima klasemen Wilayah Barat per 30 Desember 2024. Lakers mencatat 18 kemenangan dan 13 kekalahan.
Dengan kedatangan Dorian Finney-Smith dan Shake Milton, kualitas skuad Lakers diharapkan kian meningkat. Mereka memberi lebih banyak opsi bagi JJ Redick untuk meracik strategi. Namun, kedua pemain tersebut harus cepat beradaptasi dengan sistem permainan Lakers sehingga bisa menampilkan performa terbaiknya.
Di sisi lain, perburuan Lakers tampaknya tidak akan berhenti meski sudah memperoleh Finney-Smith dan Milton. Sebab, mereka masih mencari center guna menjadi pelapis Anthony Davis. Sudah ada beberapa nama yang masuk radar, tetapi Lakers belum mengambil langkah serius.
Los Angeles Lakers dan Brooklyn Nets sepakat melakukan pertukaran karena kebutuhan masing-masing tim. Lakers memperoleh 3-and-D player yang andal dalam diri Dorian Finney-Smith. Sedangkan, Nets bisa mengisi peran yang ditinggalkan Dennis Schroeder dengan kedatangan D'Angelo Russell. Lantas, akankah pertukaran tersebut saling menguntungkan kedua belah pihak?