Marco Bezzecchi jadi salah satu rookie di MotoGP musim 2022. Sebagai murid Valentino Rossi, pantas saja jika ia menjadi salah satu pembalap yang mendapatkan perhatian.
Bezzecchi memang belum mendapatkan poin pada dua balapan pertamanya. Namun, penampilannya di lintasan balap cukup membuat decak kagum.
Pembalap asal Italia ini tampaknya bisa beradaptasi baik dengan motor MotoGP. Memacu Ducati Desmosedici GP21, ia beberapa kali tampil cepat saat tes pramusim.
Saat tes di Sirkuit Sepang, ia menjadi rookie tercepat. Ia tampil maksimal selama dua hari uji coba. Begitu pun saat tes pramusim di Sirkuit Mandalika, Bezzecchi kembali menjadi rookie tercepat setelah tiga hari melibas sirkuit baru itu.
Marco Bezzecchi belum mendapatkan poin pada dua balapan pertamanya di kelas MotoGP. Meski begitu, murid Valentino Rossi ini bisa menunjukkan penampilan yang apik pada setiap akhir pekan.
Di GP Qatar ia tak bisa finis karena terjatuh. Namun, sebelumnya ia sempat berada di urutan ke-13 sebagai rookie teratas. Jika tak terjatuh, Bezzecchi punya kemungkinan besar mendapatkan poin.
Di GP Indonesia, pembalap Mooney VR46 Racing Team ini bisa tampil cepat saat sesi latihan bebas. Di sesi kualifikasi, ia punya kemungkinan masuk Q2 jika tak terjatuh. Kendati hanya finis di urutan ke-20 saat sesi balapan, fakta bahwa ia bisa finis artinya menambah pengalaman dan jam terbang.
Menurut pembalap kelahiran 1998 ini, kenyataan bahwa ia bergabung di tim Mooney VR46 Racing Team sangat membantunya beradaptasi dengan cepat. Selain itu, Bezzecchi merupakan jebolan VR46 Racing Academy dan ia sudah dekat dengan hampir semua kru.
“Menjadi bagian dari akademi jelas memberi keuntungan besar. Khususnya bagiku, berkumpul dengan orang-orang yang sama itu baik untukku. Jika kamu sudah bekerja bersama selama beberapa tahun, kamu mengenal satu sama lain dengan akrab,” kata Bezzecchi dikutip Motorsport-total.
Marco Bezzecchi pun tak asing dengan lingkungan di garasi balap VR46. Saat di Moto2, Bezzecchi juga membalap untuk tim milik The Doctor ini.
“Mereka tahu apa yang aku butuhkan untuk merasa nyaman. Sebaliknya, aku tahu tentang mereka dan tahu bagaimana berkomunikasi dengan mereka. Tentu saja tak sama persis dengan tahun lalu, tetapi kebanyakan orangnya sama. Bagiku itu penting karena aku menghargai suatu hubungan,” ungkap Bezzecchi dilansir Motorsport-total.
Bezzecchi dikelilingi orang-orang yang sudah ia kenal dengan baik. Kepala kru miliknya adalah Matteo Flamigni, mantan data engineer kepercayaan Valentino Rossi. Sementara Pablo Nieto, manajer tim Bezzecchi saat di Moto2, juga kini memimpin timnya di MotoGP.
“Ada kru lama di sekitarku musim ini adalah sesuatu yang istimewa. Namun, aku juga merasa sangat nyaman dengan orang baru di dalam tim. Aku tak bisa mengeluh,” ungkap pembalap bernomor 72 ini dikutip Motorsport-total.
Sebagai pembalap debutan, target tertinggi Marco Bezzecchi tentu saja menjadi Rookie of The Year. Itu adalah target yang sangat mungkin dicapai karena musim ini masih menyisakan belasan seri balap.
Seri ketiga MotoGP akan berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Bisakah kali ini Bezzecchi merebut poin pertamanya?