3 Laga Paling Horor yang Pernah Dilalui Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
IDN Times/PBSI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bercerita soal pertandingan paling horor yang mereka pernah lakoni bersama. Selalu berhasil menggondol gelar juara, siapa sangka Hendra/Ahsan juga pernah merasakan momen-momen menegangkan dalam sebuah pertandingan.
Ganda putra yang dikenal dengan julukan The Daddies masih menghuni peringkat dua terbaik di bawah juniornya, pasangan nomor satu dunia, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Hendra/Ahsan merupakan salah satu pasangan ganda putra yang cukup disegani pemain dunia lainnya. Berikut beberapa pertandingan horor versi The Daddies.
1. Asian Games 2014
Bincang Media Hari Pahlawan 2020 bersama Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (IDN Times/Margith Juita Damanik)Asian Games 2014 bagi Ahsan menjadi pertandingan terhoror yang pernah dilakoni. Pertandingan multi-event satu itu memberi tekanan tersendiri bagi Hendra/Ahsan.
“Buat saya Asian Games 2014 karena saat itu saya habis cedera,” kata Ahsan dalam temu media virtual lewat aplikasi Zoom pada Kamis (13/11/2020).
Tampil dalam pesta olahraga terakbar se-Asia yang digelar di Incheon, Hendra/Ahsan tak hanya mengemban beban jadi tulang punggung harapan medali emas Indonesia saja. Mereka dibayangi sebuah ancaman, jika tak berhasil membawa pulang medali emas maka pelatih ganda putra Indonesia akan diganti.
Hendra/Ahsan kala itu berhadapan dengan wakil tuan rumah, Korea Selatan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong pada partai final.
“Mereka adalah lawan nomor satu pada saat itu. Kami sebelumnya juga sudah kalah terus,” kata Ahsan.
Akhirnya Hendra/Ahsan sukses mengamankan pertandingan lewat rubber set dengan skor akhir 21-16, 16-21, 21-17.
Editor’s picks
Baca Juga: 2019 Jadi Tahun Terbaik Hendra/Ahsan Sepanjang Karier Keduanya
2. All England 2019
Bincang Media Hari Pahlawan 2020 bersama Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (IDN Times/Margith Juita Damanik)Lain cerita dengan Ahsan, Hendra mengumbar pengalaman menegangkan lain dalam sebuah pertandingan, tepatnya saat mentas di ajang All England 2019. Hendra yang mengalami cedera berat kala itu harus tetap berlaga melawan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
“All England 2019, karena otot saya sempat ketarik, tapi saya berpikir kami punya kesempatan untuk menang. Jadi saya paksakan main terus,” kata Hendra pada kesempatan yang sama.
Perjuangan tersebut berbuah manis. Hendra/Ahsan berhasil mengunci satu-satunya gelar untuk Indonesia usai mengakhiri perlawanan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam rubber set dengan skor 11-21, 21-14, 21-12.
3. All England 2013
IDN Times/PBSIMeski tak meninggalkan kesan "horor", pertandingan All England 2013 menyisakan kesedihan bagi Hendra. Dia menyayangkan kala itu harus takluk dan kalah di partai final.
"Lawan China, harusnya sudah bisa menang tapi di balik jadi kalah," ujar Hendra saat menceritakan kembali pengalamannya berhadapan dengan Liu Xialong/Qiu Zihan.
Sempat mencuri poin di set kedua, Hendra/Ahsan terpaksa menelan pahitnya kekalahan usai berlaga dalam rubber set dengan skor 12-21, 21-13, 17-21.
Baca Juga: Berdoa Dukung Sang Ayah, Foto Anak-anak Hendra/Ahsan Viral di Medsos
Berita Terkini Lainnya
