Catatan Hitam Indonesia Pasca Praveen/Melati Tamat

Semifinal ganda campuran #Tokyo2020 tanpa Indonesia

Jakarta, IDN Times - Langkah ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di ajang Olimpiade Tokyo 2020 berakhir. Praveen/Melati tersingkir dari Olimpiade Tokyo usai takluk dua game langsung saat berhadapan dengan ganda campuran nomor satu dunia asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, dengan skor 17-21, 15-21.

Tak hanya memupuskan harapan dan peluang satu medali Indonesia di Olimpiade Tokyo, terhentinya langkah pasangan yang akrab disapa Honey Couple ini juga menghadirkan catatan hitam untuk Indonesia.

Kekalahan Praveen/Melati dari Zheng/Huang di Olimpiade Tokyo, membuat Indonesia gagal mengirimkan wakil di sektor ganda campuran pesta olahraga terbesar dunia itu untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 13 tahun terakhir.

1. Tradisi yang mulai goyah

Catatan Hitam Indonesia Pasca Praveen/Melati TamatAsiste pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto (Dok.IDN Times/PBSI)

Olimpiade Athena 2004 jadi kali terakhir wakil ganda campuan Indonesia tersisih di babak perempat final Olimpiade. Kala itu, pasangan Nova Widianto/Vita Marissa dibekuk unggulan tujuh, Jonas Rasmussen/Rikke Olsen, dua game langsung dengan skor 14-17, 8-15.

Setelah itu, wakil Indonesia selalu berhasil menembus semifinal bahkan berlaga hingga final di nomor ganda campuran. Pada Olimpiade Beijing 2008, Nova yang kembali turun berlaga, kali ini menggandeng Liliyana Natsir sebagai pasangannya.

Melaju hingga final, Nova/Butet harus berpuas diri pulang membawa medali perak usai kalah dari Lee Young Dae/Lee Hyojung.

Di Olimpiade London 2012, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir terhenti langkahnya di semifinal usai gagal mengatasi pasangan Tiongkok, Xu Cen/Ma Jin.

Kemudian, pada perebutan medali perunggu, Owi/Butet, begitu keduanya disapa, gagal mengalahkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen. Beruntung kekalahan tersebut dapat ditebus Owi/Butet dengan bawa pulang medali emas dari Rio de Janeiro, 2016 lalu.

2. Ganda campuran sempat kasih emas

Catatan Hitam Indonesia Pasca Praveen/Melati TamatInstagram.com/dindafera33

Sejatinya, ganda campuran jadi salah satu nomor favorit buat Indonesia. Owi/Butet menjadi pasangan paling dikenal di era modern. Sebab, Owi/Butet berkuasa cukup lama di pentas internasional. Bahkan, dalam Olimpiade terakhir keduanya, edisi Rio de Janeiro 2016, Owi/Butet bawa pulang medali emas.

Owi/Butet berhadapan dengan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di babak final Rio 2016. Keduanya sukses bawa pulang gelar juara usai menang straight game dengan skor 21-14, 21-12.

3. Praveen/Melati dibekap ganda Tiongkok

Catatan Hitam Indonesia Pasca Praveen/Melati TamatGanda campuran bulutangkis Indonesia Praveen Jordan (belakang) dan Melati Daeva Oktavianti mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya ganda campuran dari Denmark Mathias Christiansen dan Alexandra Boje dalam laga penyisihan group C Bulutangkis Ganda campuran Olimpiade Tokyo 2020, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Praven/Melati berhasil memngalahkan lawannya 24-22 dan 21-19. ANTARA FOTO/Reuters-Leonhard Foeger/hp. Tokyo 2020 Olympics - Badminton - Mixed Doubles - Group Stage - MFS - Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Japan – July 25, 2021. Praveen Jordan of Indonesia in action during the match with Melati Daeva Oktavianti of Indonesia against Mathias Christiansen of Denmark and Alexandra Boje of Denmark. (REUTERS/Leonhard Foeger)

Praveen/Melati yang kian membaik sebenarnya membuka harapan bagi Indonesia untuk kembali membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo. Sayangnya, performa Praveen/Melati mendadak merosot di Olimpiade Tokyo.

Keduanya tampil kurang memuaskan sejak penyisihan grup. Mereka lolos dengan status runner up dan membuat posisi dalam undian kurang beruntung. Hingga akhirnya, Praveen/Melati harus berhadapan dengan Zheng/Huang, dan tersingkir lebih dini.

Berikut hasil pertandingan Praveen/Melati sepanjang Olimpiade Tokyo 2020:
Penyisihan Grup C - 24 Juli 2021
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (4) vs Simon Wang Hang Leung/Gronya Somerville (Australia)
20-22, 21-17, 21-13

Penyisihan Grup C - 25 Juli 2021
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (4) vs Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark)
24-22, 21-19

Penyisihan Grup C - 26 Juli 2021
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (4) vs Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)
13-21, 10-21

Perempat final - 28 Juli 2021
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (4) vs Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok/1)
17-21, 15-21

Topik:

  • Margith Juita Damanik
  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya