Indonesia Masuk Kategori Risiko COVID-19 Tinggi di Olimpiade Tokyo

Bagaimana nasib tim Indonesia?

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang menetapkan Indonesia menjadi negara dengan risiko infeksi COVID-19 tinggi. Indonesia masuk dalam kategori 1 jelang Olimpiade Tokyo 2020.

Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Ferry J Kono, menyampaikan Indonesia yang sebelumnya masuk dalam kategori 2 kini naik ke 1 menyusul semakin tingginya kasus COVID-19 di Tanah Air.

Kenaikan kategori ini memberi dampak kepada persiapan kontingen Indonesia yang akan bertolak ke ke Tokyo buat melakoni kiprah di pesta olahraga terbesar dunia itu.

Baca Juga: Chen Long, Juara Bertahan Tersisa di Olimpiade Tokyo 2020

1. Masuk kategori 1, apa dampaknya buat Indonesia?

Indonesia Masuk Kategori Risiko COVID-19 Tinggi di Olimpiade TokyoIlustrasi tes pcr COVID-19 (unsplash.com/JC Gellidon)

Masuk di kategori 1, tim Indonesia harus melakoni prosedur ketat selama berada di Jepang. Bersama dengan sejumlah negara lain seperti Afganistan, India, Maladewa hingga Zambia, Indonesia harus mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan seperti swab rutin.

"Adanya status baru mengenai Indonesia yang masuk kategori 1, mewajibkan kami harus tiba di Tokyo, tiga hari sebelumnya," ujar Ferry dalam konferensi pers virtual hari ini, Rabu (7/7/2021).

Dengan demikian, sejumlah penyesuaian akan dilakukan tim Indonesia termasuk memenuhi seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Ferry menjelaskan kontingen Indonesia diwajibkan melakukan tes usap selama tujuh hari berturut-turut sebelum keberangkatan ke Jepang. Dua tes di antaranya wajib menggunakan PCR.

Selain itu, kontingen Indonesia juga tidak diperkenankan melakukan banyak interaksi dengan perwakilan negara lain.

2. Karantina ketat

Indonesia Masuk Kategori Risiko COVID-19 Tinggi di Olimpiade TokyoTokyo Skytree, Jepang (IDN Times/Anata)

Selain melaukan tiga kali PCR selama 96 jam sebelum keberangkatan, kontingen Indonesia juga akan menjalani karantina lantaran status kategori 1 yang ditetapkan.

Kontingen Indonesia diminta meminimalisir interaksi dengan kontingen negara lain dan hanya berkomunikasi dengan jarak minimal satu meter.

Kontingen Indonesia juga akan menjalani karantina di dalam Wisma Atlet di Jepang selama tiga hari.

"Ketika kami melakukan aktivitas di tempat latihan pun dipastikan jamnya hanya diisi oleh tim Indonesia mulai dari transportasi, tempat latihan, dan kembali ke Wisma Atlet," ujar Ferry.

3. Keberangkatan kontingen Indonesia dibagi jadi lima kloter

Indonesia Masuk Kategori Risiko COVID-19 Tinggi di Olimpiade TokyoIDN Times/PBSI

Keberangkatan Kontingen Indonesia ke ajang Olimpiade Tokyo 2020 akan dibagi menjadi lima kloter.

Kloter pertama berisi tim bulu tangkis yang akan bertolak pada Kamis (8/7/2021) malam untuk menjalani training camp di Kumamoto, Jepang.

Kloter kedua diisi tim advance yang meninjau lokasi dan dijadwalkan bertolak pada 15 Juli 2021 mendatang. Tim panahan, menembak, dayung, selancar, angkat besi, dan renang, akan mengisi kloter ketiga, jumlah terbanyak, pada 17 Juli 2021.

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, dan Chief de Mission, Rosan Roeslani, bersama seluruh tim akan menyusul di kloter keempat pada 20 Juli 2021. Kloter terakhir diisi tim atletik yang baru akan bertolak pada 24 Juli 2021 mendatang.

Baca Juga: Kevin/Marcus Jadi Satu-satunya Unggulan Teratas Indonesia di Olimpiade

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya