KOI Tuntut Sinkronisasi SEA Games 2023 dengan Olimpiade

KOI perjuangkan sederet cabor untuk Indonesia

Jakarta, IDN Times - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengusulkan adanya perubahan konstitusi dalam SEAGF Charter, terutama soal ketentuan cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games.

Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, mengatakan perlu ada revolusi regulasi olahraga Asia Tenggara lantaran penetapan cabor yang dipertandingkan di SEA Games tidak sejalan dengan program pertandingan Asian Games dan Olimpiade. Okto merasa perlu ada sinkronisasi antara SEA Games dengan Asian Games dan Olimpiade.

“Cabor SEA Games selalu berdasarkan kesiapan tuan rumah. Tapi, pola ini harus diubah, tidak bisa setiap tuan rumah harus menjadi juara umum. Olahraga by process bukan instan, dan acuannya harus mengacu pada kompetisi di atasnya, kontinental, dan dunia," kata Okto mengutip keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022)

Baca Juga: Jokowi Apresiasi Pencapaian Tim Indonesia di SEA Games 2021

1. Efisiensi cabor SEA Games sudah dilakukan

KOI Tuntut Sinkronisasi SEA Games 2023 dengan Olimpiadehttps://pixabay.com/users/christopherwchiu-10934115/

Usulan ini muncul saat adanya pembahasan mengenai program cabor yang dipertandingkan di SEA Games 2023. Ada perubahan dalam pembahasan itu, dari 39 cabor yang dipertandingkan, menjadi 37.

Hal ini karena adanya efisiensi ketika fin swimming disiplin akuatik dan muay thai masuk dalam bagian beladiri. Selain muay thai, beberapa jenis beladiri yang masuk dalam kategori tersebut adalah arnis, jiu-jitsu, kick boxing, dan kun bokato. Sementara beladiri Korea (ITF Rules) diputuskan tidak dipertandingkan.

2. KOI vokal perjuangkan sinkronisasi SEA Games dengan Olimpiade

KOI Tuntut Sinkronisasi SEA Games 2023 dengan OlimpiadeKetua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari (Dok.NOC Indonesia)

KOI menjadi salah satu yang vokal dalam upaya sinkronisasi cabor SEA Games dengan Asian Games dan Olimpiade. Selain itu, mereka juga didukung oleh Filipina, Singapura, Malaysia, dan Timor Leste. 

"Kami masih menunggu keputusan dari Kamboja. Tapi, Indonesia sangat tidak puas dengan hasil penetapan cabor SEA Games 2023, sehingga kami akan mengusulkan perubahan konstitusi dalam SEAGF Charter untuk ke depannya. Sangat mubazir bagi negara untuk mengirimkan atlet ke multievent yang tidak sejalan dengan Olimpiade. Kami telah membangun komunikasi dengan negara ASEAN, agar cabor kategori Olimpiade dapat menjadi prioritas di SEA Games agar pembinaan olahraga di kawasan bisa terarah," ujar Okto.

3. Sudah layangkan surat resmi

KOI Tuntut Sinkronisasi SEA Games 2023 dengan OlimpiadeAtlet panahan DI Yogyakarta, Arif Dwi Pangestu. (PB PON XX PAPUA/Satrio Nusantoro)

Memang, ada empat cabang olahraga kategori Asian Games dan Olimpiade yang tak dipertandingkan di SEA Games 2023. Panahan, catur, menembak, mendayung, dan kano, sejauh ini masih belum jelas nasibnya. Padahal, keempatnya merupakan cabor Asian Games dan Olimpiade.

Menyikapi hal ini, KOI secara resmi mengirimkan surat nomor 9.15.2/NOC-INA/PRE/2022 kepada Sekretaris Jenderal SEAGF Council dan Executive Office CAMSOC, HE Vath Chamroeun, per 15 September 2022 agar program cabor SEA Games Kamboja bisa sejalan dengan Asian Games Hangzhou dan Olimpiade Paris.

Selain telah mengirimkan surat, Okto meminta kepada empat federasi nasional dari cabor bersangkutan untuk dapat membantu perjuangan tersebut. Mereka diharapkan bisa melakukan lobi-lobi agar cabor masing-masing bisa dipertandingkan.

Baca Juga: Gagal di SEA Games, Zohri Tetap Dipersiapkan untuk Asian Games 2023 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya