Jorge Martin Mau Pergi dari Aprilia, Espargaro: Buat Apa Ditahan?

Intinya sih...
Tak ada arti jika Aprilia ingin mempertahankan Martin
Akan jadi hal berat bagi Aprilia dan Martin
Klausul itu memang nyata adanya
Jakarta, IDN Times - Eks pembalap MotoGP, Aleix Espargaro, turut berkomentar terkait bakal hengkangnya Jorge Martin dari Aprilia musim depan. Menurutnya, langkah tegas harus diambil pabrikan asal Italia tersebut.
"Saya melihat kasus ini sulit (konflik Aprilia dan Martin) dan sangat menyedihkan di kedua belah pihak. Seharusnya memang jika ada klausul yang memungkinkannya (Martin) pergi, silakan saja," ujar Martin, dilansir GPOne.
1. Tak ada arti jika Aprilia ingin mempertahankan Martin
Espargaro menyebut, tak ada artinya Aprilia mempertahankan Martin saat ini. Apalagi, Martin sudah mengungkapkan keinginan untuk pergi, yang mana itu adalah sebuah tanda rasa tak betah.
"Jika memang klausulnya ada, dan Martin tidak ingin bertahan, saya tidak bisa memahami posisi dari pihak lain (Aprilia) yang ingin mempertahankan pembalap yang bahkan tidak ingin berada di tim," ujar Espargaro.
2. Akan jadi hal berat bagi Aprilia dan Martin
Espargaro memprediksi, konflik antara Aprilia dan Martin ini akan jadi hal berat untuk diatasi. Dia merasa, manajer Martin akan jadi salah satu sosok kunci dalam menyelesaikan konflik ini.
"Kurasa ini tidak mudah bagi kedua pihak untuk menangani situasi ini. Jorge memiliki seorang manajer yang sangat bagus, dan akan sulit untuk memahami apa yang akan terjadi," ujar Espargaro.
3. Klausul itu memang nyata adanya
Terkait klausul yang dibicarakan Espargaro soal Martin, hal itu benar adanya. Dalam unggahan di media sosialnya, dia menyebut bisa pergi dari Aprilia jika ada permintaannya yang tak terpenuhi.
Awalnya, Martin memutuskan menekan kontrak dua musim, karena Aprilia menjanjikannnya untuk bisa memahami motor lebih mendalam dan cara kerja tim. Namun, ternyata situasi ini tak terpenuhi.
"Saya tak pernah melanggar kontrak. Ketika saya memutuskan pindah, ada beberapa situasi yang Aprilia janjikan. Ketika situasi itu tidak sesuai, saya berhak menentukan masa depan saya untuk 2026," tulis Martin.