Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karier Jorge Martin di MotoGP Terancam Gegara Drama Kontrak Aprilia

ilustrasi MotoGP (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi MotoGP (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Aprilia dan Jorge Martin punya perbedaan pandangan soal klausul pelepasan
  • Dorna meminta penyelesaian masalah antara Martin dengan Aprilia
  • Aprilia membuka pintu untuk negosiasi dengan Martin

Jakarta, IDN Times – Konflik antara Jorge Martin dengan Aprilia ternyata berbuntut panjang. Akibat selisih kontraknya dengan Aprilia, Martin terancam gak bisa mengaspal di MotoGP atau balap motor lainnya.

Semua bermula dari pernyataan Martin yang mau cabut usai musim 2025. Dia merasa sudah bebas untuk cabut karena mengaktifkan klausul untuk pergi dengan bebas usai merasa tak didukung Aprilia.

Pernyataan Martin diperkuat manajernya, Albert Valera. Menurut Valera, ada klausul yang menyatakan Martin bisa cabut jika merasa tak didukung dan itu sudah diaktifkan olehnya.

"Dia terbuka, bisa direkrut, dan kita lihat apa yang akan terjadi di masa depan. Dia punya klausul dalam kontraknya, dan sudah mencoba mengeksekusinya," kata Valera mengutip Crash.

1. Aprilia ternyata tak lepas Martin

Manajemen Aprilia ternyata tak mau melepas Martin begitu saja. Mereka bersikeras, pria Spanyol tersebut masih terikat kontrak dengan Aprilia dan valid hingga 2026. Menurut Aprilia, klausul pelepasan Martin bisa berlaku, jika berkaitan dengan performa, bukan soal dukungan pabrikan terkait motornya.

"Kontrak antara Aprilia Racing dan Jorge Martin masih berlaku efektif. Kontrak harus dihormati oleh kedua belah pihak hingga selesai pada akhir 2026," begitu pernyataan resmi Aprilia

2. Dorna turun tangan

Konflik ini pun menarik perhatian Dorna. Sikap Dorna jelas, meminta kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah. Sebab, menurut CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, jika konflik berlanjut ke pengadilan maka Martin yang akan menanggung akibatnya. Sebab, Dorna bisa menangguhkan partisipasi Martin di MotoGP musim depan andai kasus ini masih berlanjut.

"Kami tidak akan mengizinkan siapa saja balapan tanpa ada persetujuan dari pihak yang lainnya, menjelaskan kontraknya telah berakhir atau putusan dari pengadilan terkait tersebut. Kami tidak akan memberikan izin," kata Ezpeleta.

3. Aprilia masih buka pintu

Bos Aprilia, Massimo Rivola, menanggapi pernyataan Ezpeleta. Apa yang dikatakan Ezpeleta, menurut Rivola, sudah benar. Kini, manajemen pabrikan asal Italia itu membuka pintu buat Martin untuk berbicara. Rivola berharap Martin bisa mengubah sikapnya.

Dia menegaskan kasus ini bisa berlanjut ke pengadilan lantaran adanya perbedaan penafsiran antara kedua belah pihak. Tentu, hal tersebut bisa merugikan Martin.

"Duduk bareng dan mencapai kata sepakat, atau bertemu di pengadilan. Tujuan kami melindungi perusahaan, dengan prioritas mempertahankan pembalap. Tanya ke Valera, kenapa dia menganggap klausul itu aktif," ujar Rivola.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us