Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mattia Binotto Jelaskan Alasan Leclerc Gagal Menang di GP Monako

Charles Leclerc pada GP Monako 2022 (twitter.com/ScuderiaFerrari)

Charles Leclerc memang mampu menyudahi balapan hingga akhir di balapan Formula 1 seri GP Monako, Minggu (29/5/2022). Namun, pembalap Ferrari itu gagal mempersembahkan kemenangan di depan publik negaranya sendiri.

Kegagalan Charles Leclerc menang, atau setidaknya naik podium, pada balapan GP Monako diterangkan oleh Mattia Binotto. Pria yang menjabat sebagai Team Principal Ferrari itu menuding pembalap yang dalam posisi tertinggal satu lap atau lapped car menjadi faktor utama kegagalan timnya mengalahkan Red Bull.

1. Strategi pit Ferrari menjadi sorotan karena akibatkan Leclerc gagal menang

Charles Leclerc harus puas finis di posisi keempat pada balapan yang berlangsung, Minggu (29/5/2022), malam WIB. Salah satu yang menjadi sorotan atas kegagalan Leclerc naik podium adalah strategi pit yang dilakukan Ferrari.

Pada lap 22, tim memintanya masuk pit untuk mengganti ke ban jenis hard. Namun, Ferrari juga meminta Sainz masuk dengan mengganti ban ke jenis yang sama terlebih dahulu.

Tim lalu berubah pikiran dengan meminta Leclerc tetap berada di trek. Akan tetapi, semuanya sudah terlambat. Leclerc pun masuk pit dan berada di belakang Sainz yang lebih dulu berada di pit box.

2. Mendekati momen balapan usai, Leclerc tetap gagal salip Verstappen

Charles Leclerc pada balapan GP Monako 2022 (twitter.com/ScuderiaFerrari)

Double-stack pit stop yang dilakukan oleh Ferrari pun berbuah malapetaka. Leclerc justru berada di belakang Verstappen. Padahal, Verstappen melakukan pit stop setelah dirinya, namun, masih bisa keluar pit di depan pembalap bernomor mobil 16 itu. 

Memang, pada beberapa menit jelang balapan berakhir, jarak antara Leclerc dan Verstappen menjadi lebih dekat. Akan tetapi, posisi keempat menjadi hasil akhir yang harus diterimanya pada balapan kali ini.

3. Binotto menuding lapped car jadi biang kerok kegagalan Ferrari atasi duo Red Bull

Ditemui seusai balapan, Mattia Binotto menjelaskan penyebab utama kegagalan Ferrari mengungguli duo Red Bull. Pria asal Italia itu menuding pembalap yang tertinggal satu lap atau lapped car menjad biang kerok kekalahan timnya.

"Aku pikir ada beberapa kesalahan yang harus kami analisis. Situasinya tidak mudah karena saat pembalap melakukan pit mereka mendapati traffic yang padat. Aku rasa Albon dan Latifi yang membuat mereka (Leclerc dan Sainz) kehilangan posisi," jelas Binotto dilansir Racing News 365.

4. Senada dengan Binotto, Sainz salahkan lapped car yang membuatnya kehilangan banyak waktu

Carlos Sainz mengangkat trofi usai finis kedua pada GP Monako 2022. (twitter.com/OsOfficialF1)

Hal senada juga diungkapkan oleh Carlos Sainz. Saat keluar dari pit, dirinya sudah disambut oleh mobil yang berada dalam kondisi lapped car. Berada di belakang mobil-mobil tersebut membuatnya kehilangan beberapa detik untuk mendekati Perez yang ada di depannya.

"Aku merasa kami melakukan semuanya yang kami harus lakukan. Kami sabar memakai ban basah dan mengambil keputusan tepat mengganti ke ban slick.

Memang, memakai ban hard tak pernah mudah saat outlap. Akan tetapi, aku harus melakukannya pada 12 tikungan di belakang lapped car yang membuatku rugi beberapa detik," kata Sainz dikutip F1i.

5. Binotto bertanggung jawab atas "kerugian" yang dialami timnya pada GP Monako

Team Principal Ferrari Mattia Binotto (twitter.com/saribayrak)

Gagalnya Ferrari dan Leclerc mengatasi Red Bull serta Verstappen pada GP Monako memberi dampak pada jarak poin di klasemen. Leclerc kini tertinggal 9 poin dari Verstappen, sedangkan Red Bull kian menjauh dengan keunggulan 36 poin dari tim berlogo kuda jingkrak tersebut.

Binotto mengetahui kondisi tersebut dan menyadari Leclerc punya peluang menang. Ia pun juga mengaku akan bertanggung jawab atas "kerugian" yang dialami timnya. 

"Ada banyak situasi yang tidak menjadi harapan kami. Kami telah membuat banyak kesalahan.

Aku akan disalahkan dan bertanggung jawab atas hal itu dan kami akan berusaha meningkat lagi. Secara keseluruhan, itu adalah balapan yang sulit," tandas Binotto.

Formula 1 memang masih baru melangsungkan 7 seri balap. Akan tetapi, Ferrari perlu segera bangkit jika ingin tetap menjaga asa merebut gelar juara dunia. Akankah Ferrari bisa bangkit pada seri balapan berikutnya? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us