Memerinci Top Speed MotoGP sejak 2002, Secepat Apa?

Tahun 2002 jadi momen penting di Grand Prix. Pada musim inilah terjadinya pergantian mesin 2-tak ke mesin 4-tak. MotoGP memasuki periode anyar dari sini.
Pergantian jenis mesin juga dibarengi perubahan kapasitas. Beralih dari mesin 500cc, MotoGP 2002 hingga 2006 menggunakan mesin 990cc. Lalu, berganti lagi menjadi 800cc untuk 2007 hingga 2011. Sejak 2012 sampai 2025, kapasitas mesinnya mencapai 1.000cc.
Kapasitas mesin ini tentu berpengaruh kepada kecepatan tertinggi yang bisa dicapai motor. Di atas lintasan, pembalap jadi bisa makin cepat menggeber tunggangannya. Tak ayal, pada banyak musim, tercipta rekor top speed yang baru.
Top speed MotoGP cenderung meningkat tiap tahunnya. Kendati begitu, pernah juga top speed pada musim tertentu menurun akibat pergantian kapasitas mesin seperti dijelaskan di atas. Lantas, seperti apa perincian top speed yang tercipta pada tiap musim kompetisi? Simak ulasannya berikut ini!
1. Bermula dari 324,5 km/jam
Tohru Ukawa mencetak rekor top speed pertama pada era MotoGP. Pada 2002, pembalap Repsol Honda ini bisa menggeber RC211V bermesin 990cc hingga kecepatan 324,5 km/jam. Ia mencetaknya di Sirkuit Mugello.
Pada 2007, top speed MotoGP menurun. Casey Stoner di atas Ducati mencetak top speed 323,3 km/jam. Penurunan kecepatan ini terjadi karena kapasitas mesin dikurangi menjadi 800cc. Penyelenggara MotoGP memang melakukan perubahan agar motor tidak makin kencang.
Hanya saja, motor MotoGP malah makin cepat pada musim berikutnya. Dengan tenaga dan bobot yang berkurang, motor justru lebih mudah dibawa menikung dan dipaksa hingga titik pengereman terakhir. Hasilnya, Dani Pedrosa bisa mencetak top speed 349,3 km/jam di atas Honda pada 2009.
2. Bertahan di 366,1 km/jam
Rekor Pedrosa itu bertahan selama 5 tahun. Baru pada 2014, Andrea Iannone mematahkannya. Di atas Ducati bermesin 1.000cc, Iannone mencetak top speed hingga 349,6 km/jam. Sejak saat itu, top speed MotoGP makin meningkat tiap musimnya.
Pada 2021, top speed MotoGP mencapai milestone baru. Kecepatan motor bisa melebihi 360 km/jam. Puncaknya terjadi pada 2023, ketika Brad Binder bisa menggeber KTM hingga 366,1 km/jam di Sirkuit Mugello. Pol Espargaro menyamai angka ini setahun berikutnya.
3. Daftar top speed pada era MotoGP
Sejak 2002, hanya pembalap dari tiga pabrikan yang bisa mencetak rekor top speed. Mereka yang menggeber Honda, Ducati, dan KTM bisa mencapai kecepatan tertinggi di lintasan. Paling sering mencetak top speed adalah pabrikan Borgo Panigale.
Berikut ini daftar top speed pada era MotoGP:
- 2024: Pol Espargaro (KTM) - 366,1 km/jam;
- 2023: Brad Binder (KTM) - 366,1 km/jam;
- 2022: Jorge Martin (Ducati) - 363,6 km/jam;
- 2021: Brad Binder (KTM) - 362,4 km/jam;
- 2020: balapan terbatas karena Pandemi COVID-19;
- 2019: Andrea Dovizioso (Ducati) - 356,7 km/jam;
- 2018: Andrea Dovizioso (Ducati) - 356,5 km/jam;
- 2017: Michele Pirro (Ducati) - 354,7 km/jam;
- 2016: Andrea Iannone (Ducati) - 354,9 km/jam;
- 2015: Andrea Iannone (Ducati) - 350,8 km/jam;
- 2014: Andrea Iannone (Ducati) - 349,6 km/jam;
- 2013: Andrea Iannone (Ducati) - 344,6 km/jam;
- 2012: Valentino Rossi (Ducati) - 346,9 km/jam;
- 2011: Hector Barbera (Ducati) - 335,7 km/jam;
- 2010: Hector Barbera (Ducati) - 345,7 km/jam;
- 2009: Dani Pedrosa (Honda) - 349,3 km/jam;
- 2008: Marco Melandri (Ducati) - 330,8 km/jam;
- 2007: Casey Stoner (Ducati) - 323,3 km/jam;
- 2006: Casey Stoner (Honda) - 334,0 km/jam;
- 2005: Carlos Checa (Ducati) - 340,5 km/jam;
- 2004: Alex Barros (Honda) - 343,0 km/jam;
- 2003: Loris Capirossi (Ducati) - 332,4 km/jam; dan
- 2002: Tohru Ukawa (Honda) - 324,5 km/jam.
Mulai 2027, mesin motor MotoGP akan kembali berubah. Kapasitas mesin 1.000cc bakal diturunkan menjadi 850cc. Top speed yang mencapai 366,1 km/jam dinilai terlalu cepat di lintasan dan bisa membahayakan. Dengan mesin anyar, berapa top speed MotoGP nantinya?