Mengenal Calum Nicholas, Teknisi Terkenal Tim Formula 1 Red Bull

Calum Nicholas adalah salah satu tokoh populer di garasi Formula 1. Dirinya menjadi teknisi yang gemar berbagi wawasan online tentang perannya. Oleh karena itu, namanya dikenal para penggemar Formula 1, baik melalui televisi atau langsung dari sirkuit.
Calum Nicholas bergabung dengan tim Formula 1 Red Bull pada 2015. Pada 2023, dia memegang jabatan teknisi senior perakitan power unit dan memiliki beberapa tanggung jawab saat musim balap, termasuk akhir pekan balapan. Dengan demikian, seperti apa perjalanan karier Calum Nicholas sebagai teknisi populer tim Formula 1 Red Bull?
1. Grand Prix Inggris 2009 di Silverstone jadi awal ketertarikan Calum Nicholas terhadap motorsport
Sebagai teknisi senior perakitan power unit, Calum Nicholas bertanggung jawab sepanjang tahun dalam pembuatan dan servis semua mesin balap, mesin uji, dan mesin dyno. Ia harus memastikan rakitan itu dibangun dengan spesifikasi yang tepat dan sesuai masa pakai. Selain itu, Nicholas juga mengelola logistik pembangunan power unit, pelucutan komponen saat akhir pekan, dan persiapan balapan selanjutnya.
Sebagian besar pekerjaan Calum Nicholas berfokus terhadap sistem integrasi power unit dalam sasis. Itu termasuk sistem pemulihan energi, sistem pendingin, dan sistem pembuangan. Tak lupa, pekerjaan pipa untuk oli dan air juga tidak lepas dari konsentrasinya.
Sebelum 2009, Calum Nicholas tidak memiliki ketertarikan sama sekali terhadap motorsport. Kemudian, dirinya berkesempatan menghadiri pekan balap pertamanya sebagai penggemar di Grand Prix Inggris di Sirkuit Silverstone. Dia sempat berjalan-jalan pada pagi hari dan melihat kru tim yang bekerja di dalam dan sekitar garasi sirkuit.
Saat melihat kru tim mempersiapkan mobil dan keluar garasi untuk berlatih pit stop, Calum Nicholas terpukau. Momen itu adalah yang pertama membuatnya tertarik berkarier dalam motorsport. Ia yakin bisa melakukan hal yang sama.
"Tim sedang mempersiapkan mobil dan aku melihat mereka keluar dan melakukan latihan pit stop. Itu adalah momen yang sangat penting karena aku melihat orang-orang melakukan pekerjaan ini dan aku berpikir aku juga bisa melakukannya. Itu adalah momen pertama kali aku tertarik untuk berkarier di dunia motorsport," jelas Calum Nicholas, dilansir Silverstone.
2. Calum Nicholas banyak berperan penting di Red Bull, termasuk sebagai ambassador
Selain teknisi senior perakitan power unit, Calum Nicholas juga berperan sebagai kru penembak atau gunman roda belakang kanan mobil balap Formula 1 Red Bull. Pada 2025, Nicholas mengemban jabatan baru di tim itu. Sekarang, dirinya adalah ambassador atau duta bagi tim Banteng Merah itu.
Sebagai kru yang menghabiskan banyak waktu di garasi, Calum Nicholas menjelaskan bahwa garasi tidak berisi orang-orang marah yang berteriak dan mengumpat. Jika mereka ada, mereka sedang berbagi kesedihan dan olok-olok yang umum ditemui. Sering kali, mereka mengumpat sambil tersenyum.
Calum Nicholas mengungkapkan tidak pernah mengalami gesekan dengan kolega di garasi. Mereka memang akan selalu memberikan teguran. Akan tetapi, Nicholas tidak pernah merasakan bahwa tidak ada kolega yang tidak mendukungnya.
"Aku merasa tidak pernah ada gesekan di garasi. Dengan apa pun yang Anda lakukan dengan sekelompok orang yang sangat dekat dengan Anda, mereka akan selalu memberikan Anda teguran. Namun, aku tidak pernah merasakan ada yang tidak mendukungku," ungkap Calum Nicholas, mengutip Motorsport.
3. Calum Nicholas menulis buku autobiografi untuk membantu semua orang berkarier dalam Formula 1
Calum Nicholas menerbitkan buku autobiografi Life in the Pitlane: My Journey to the Heart of F1 pada 2025. Buku itu berisikan pengalamannya mengumpat di garasi dan diomeli kolega. Tak lupa, ada juga topik tentang keberagaman dan inklusivitas.
Red Bull tidak membatasi Calum Nicholas untuk menulis buku autobiografi. Satu-satunya syarat yang harus dipenuhi sang teknisi adalah bersikap jujur. Di luar itu, Red Bull tidak keberatan sama sekali.
"Syarat aku untuk melakukan proyek ini (penulisan buku) ketika pertama kali aku menerimanya dari penerbit adalah bahwa aku hanya akan melakukannya jika aku bisa jujur, dan aku hanya berharap Red Bull akan menghargai hal itu, dan tidak, tidak ada masalah apa pun, sejauh yang aku ketahui," kata Calum Nicholas, masih dalam pemberitaan Motorsport.
Dalam profil media sosial pribadi, Calum Nicholas dihubungi sangat banyak orang yang bertanya tentang karier dalam Formula 1. Dirinya berusaha menjawab semua pertanyaan itu, tetapi dia menjadi kesulitan seiring bertambahnya pengikut profil dan pertanyaan yang masuk. Lantas, buku autobiografinya diharapkan dapat tersedia luas untuk membantu semua orang berkarier dalam Formula 1.
Karier Calum Nicholas menjadi bukti Formula 1 tidak hanya memopulerkan pembalap, tetapi juga sosok penting di garasi. Ia berhasil memanfaatkan popularitas itu dengan menerbitkan buku autobiografi yang membuka perspektif baru tentang Formula 1. Pengalamannya adalah inspirasi bagi mereka yang ingin berkarier dalam bidang yang sama.