Mengenal Marco Rigamonti, Crew Chief Marc Marquez di Ducati Lenovo

Marc Marquez bakal berseragam Ducati Lenovo sepanjang 2025 dan 2026. Sebagai pembalap tim pabrikan, Marquez menggeber Ducati Desmosedici versi mutakhir. Di garasi Ducati, Marquez tak bekerja sendiri. Ia dibantu para teknisi andal, termasuk crew chief sekaliber Marco Rigamonti.
Bagi Marquez, Rigamonti adalah crew chief ketiganya. Saat debut di MotoGP bersama Repsol Honda pada 2013, Marquez kerja bareng Santi Hernandez. Ketika bergabung dengan Gresini Racing pada 2024, Marquez dibantu Frankie Carchedi.
Bersama Rigamonti, Marquez memburu gelar ketujuh di kelas premier. Lantas, seperti apa rekam jejak Marco Rigamonti di MotoGP. Yuk, kenalan dengan pria kelahiran Lombardy, Italia, ini!
1. Rigamonti punya pengalaman panjang bersama Ducati
Marco Rigamonti memulai karier di ajang Grand Prix pada 2009. Kala itu, teknisi yang biasa disapa Riga ini bergabung dengan tim satelit Pramac Ducati untuk membantu Niccolo Canepa. Namun, Canepa tak bertahan lama dan digantikan Aleix Espargaro di empat seri terakhir. Kerja sama Riga dan Espargaro berlanjut hingga akhir 2010.
Memasuki musim 2011, Riga menangani kru untuk Randy de Puniet. Setahun kemudian ia membantu Hector Barbera. Memasuki musim 2013 dan 2014, Riga menjadi kepala kru untuk Andrea Iannone. Bersama Iannone inilah karier Riga menanjak.
2. Andrea Iannone dan Rigamonti merebut kemenangan bersejarah bagi Ducati
Ketika Andrea Iannone promosi ke tim pabrikan Ducati, Iannone mengajak Rigamonti. Pada 2015, kerja sama keduanya menghasilkan 3 podium. Pada 2016, jumlahnya meningkat jadi 4 podium, termasuk 1 kemenangan di seri Austria.
Bagi Ducati, kemenangan Iannone tersebut bersejarah. Itulah pertama kalinya Ducati kembali menang setelah terakhir kali Casey Stoner melakukannya pada 2010. Bagi Iannone dan Rigamonti, kemenangan itu pun yang pertama di MotoGP.
Hubungan keduanya makin dekat. Rigamonti mengikuti Iannone pindah ke Suzuki pada 2017. Namun, keduanya berpisah saat Iannone beralih ke Aprilia pada 2019. Musim itu, Rigamonti bertahan di Suzuki sebagai performance engineer.
3. Rigamonti pernah jadi kepala kru Johann Zarco dan Enea Bastianini
Sebagai teknisi yang punya pengalaman mengulik Desmosedici, tak sulit bagi Rigamonti untuk kembali ke Ducati. Saat ada kesempatan, ia menerima tawaran untuk mengepalai kru Johann Zarco di Avintia Ducati. Pada 2020, keduanya merebut 1 pole position dan 1 podium.
Kerja sama Rigamonti dan Zarco berlanjut pada 2021 dan 2022. Namun, kali ini mereka berseragam tim Pramac Racing yang disokong penuh pabrikan Ducati. Selama 2 tahun, mereka mengemas 8 podium dan 3 pole position.
Kinerja apik Rigamonti dilirik pejabat teras Ducati. Untuk musim 2023 dan 2024, Rigamonti dipercaya memimpin kru Ducati Lenovo di garasi Enea Bastianini. Hasilnya tak mengecewakan, The Beast merebut 10 podium, termasuk 3 kemenangan.
4. Marc Marquez langsung nyaman dengan Rigamonti
Saat pembalap sekaliber Marc Marquez berlabuh di Ducati Lenovo menggantikan Bastianini, Marco Rigamonti tetap dipercaya sebagai crew chief. Pengalamannya yang panjang membuat Marc Marquez nyaman bekerja sama. Sejak tes pramusim MotoGP 2025 di Thailand, Marquez sudah punya kesan positif pada Rigamonti.
“Ia mempelajari data balapku dari tahun lalu dengan begitu baik. Ia mengerti apa yang aku butuhkan di atas motor pada setiap momen,” kata Marquez seperti dilansir Crash.
Bagi Marquez, Rigamonti bekerja dengan teratur dan presisi. Tak heran, di lima seri balap pertama musim 2025, Marquez sudah menuai prestasi. Ia menang sprint 5 kali beruntun, menang 3 kali balapan utama, dan merebut 4 pole position.
Crew chief memang punya peran krusial. Crew chief-lah yang menafsirkan perasaan, pikiran, sensasi, kebutuhan, dan keinginan pembalap. Setelah itu, barulah mekanik merakit motor dengan pengaturan terbaik. Bisakah Marco Rigamonti mengantarkan Marc Marquez meraih titel juara bersama Ducati?