Mengingat 4 Rider Kampiun MotoGP 2014, Awal Dominasi Marquez

03 Sep 2024, 10:14 WIB

ilustrasi balap MotoGP musim 2014 (motogp.com)

Usai merebut gelar juara dunia MotoGP 2013, Marc Marquez makin beringas. Pada 2014, rider berjuluk The Baby Alien ini mampu tancap gas di atas lintasan. Tak heran jka pada akhirnya ia merebut kemenangan terbanyak pada musim yang melombakan 18 seri balap itu.

Sejatinya, tak hanya Marquez yang tampil mumpuni. Di garasi lain, ada juga pembalap yang meraih prestasi memuaskan. Bagi Espargaro bersaudara, misalnya, musim 2014 jadi momen yang bisa dikenang.

Pol Espargaro yang juara dunia Moto2 2013, jadi Rookie of the Year MotoGP. Berseragam Monster Yamaha Tech3, Pol menempati peringkat ke-6 pada klasemen akhir. Aleix Espargaro juga ciamik di NGM Forward Racing. Aleix menjadi rider terbaik di antara pengendara subkategori open class atau yang sebelumnya dikenal dengan CRT. Ia sempat finis P2 di Aragon dan merebut pole position di Belanda, lalu menempati peringkat ke-7 klasemen akhir.

Namun, di kalangan pembalap papan atas, para pemenang tetap didominasi Fantastic 4 MotoGP. Pembalap yang paling dominan tentu saja sophomore rider, Marc Marquez. Simak komposisi kemenangan MotoGP berikut ini!

1. Marc Marquez dominan dengan merebut 13 kemenangan

Marc Marquez menggeber RC213V versi 2014. (motogp.com)

Bersama Marc Marquez, Repsol Honda kembali menemukan kejayaaan. Bagaimana tidak, Marquez merebut titel juara dunia, lalu terus-menerus merebut kemenangan. Pada 2014, rider bernomor 93 ini merebut 14 podium, yang 13 di antaranya adalah kemenangan.

Dari jumlah yang disebutkan di atas, 10 kemenangannya ia raih secara beruntun pada 10 seri pertama musim itu. Marquez menang di Qatar, Amerika, Argentina, Spanyol, Prancis, Italia, Cataluya, Belanda, Jerman, dan Indianapolis. Tiga kemenangan lainnya ia raih di Inggris, Malaysia, Valencia.

Marquez tak gentar melibas pembalap senior yang lebih dahulu malang melintang di lintasan MotoGP. Ia sering menang berduel dengan nama besar serperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi. Marquez merebut titel juara dunia dengan capaian 362 poin.

Berikut ini selisih waktu kemenangan Marquez dibandingkan pembalap runner-up di belakangnya:

Seri Qatar: +0,259 detik dari Rossi;
Seri Amerika: +4,124 detik dari Pedrosa;
Seri Argentina: +1,837 detik dari Pedrosa;
Seri Spanyol: +1,431 detik dari Rossi;
Seri Prancis: +1,486 detik dari Rossi;
Seri Italia: +0,121 detik dari Lorenzo;
Seri Cataluya: +0,512 detik dari Rossi;
Seri Belanda: +6,714 detik dari Andrea Dovizioso;
Seri Jerman: +1,466 detik dari Pedrosa;
Seri Indianapolis: +1,803 detik dari Lorenzo;
Seri Inggris: +0,732 detik dari Lorenzo;
Seri Malaysia: +2,445 detik dari Rossi; dan
Seri Valencia: +3,516 detik dari Rossi.

2. Valentino Rossi merebut dua kemenangan untuk Yamaha

Valentino Rossi musim 2014 (motogp.com)

Valentino Rossi kembali tampil kompetitif bersama Yamaha. Koleksi jumlah podiumnya pun bertambah. Pada musim ini, The Doctor merebut 13 podium, termasuk 2 kemenangan di San Marino dan Australia.

Di San Marino, Rossi menang dengan jarak waktu 1,578 detik dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Rossi bahkan bisa menang dengan selisih 10,836 detik pada seri Australia. Di tangga klasemen akhir, rider Italia ini mengunci posisi runner-up kejuaraan dengan 295 poin.

3. Jorge Lorenzo juga menang dua kali untuk Yamaha

Jorge Lorenzo beraksi di Sirkuit Aragon pada musim 2014. (motogp.com)

Jorge Lorenzo menempati peringkat ke-3 klasemen akhir. Di bawah Marquez dan Rossi, X-Fuera mendulang 263 poin. Selama semusim, Lorenzo merebut 11 podium, termasuk 2 kemenangan di Aragon dan Jepang.

Di Aragon, Lorenzo tampil garang bukan kepalang. Ia menang dengan selisih 10,295 detik dari Aleix Espargaro yang finis P2. Kemenangan di Aragon ini adalah salah satu milestone di MotoGP karena merupakan kemenangan Grand Prix kelas premier ke-800.

4. Dani Pedrosa masih bisa sekali menang

potret Dani Pedrosa (motogp.com)

Sebagai pembalap kawakan di Repsol Honda, Dani Pedrosa masih bertaji. Spaniard tetap bisa menunjukkan kecepatannya di banyak seri. Beberapa podium ia genggam dengan meyakinkan.

Pedrosa merebut 10 podium, termasuk 1 kemenangan pada seri Ceko. Kala itu, ia unggul dari Jorge Lorenzo dengan selisih 0,410 detik. Pada akhir musim, The Little Samurai menempati peringkat ke-4 klasemen dengan raihan 246 poin.

Marc Marquez, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa masih tetap menguasai jalannya balapan MotoGP. Kedigdayaan mereka masih sulit ditandingi. Pada seri berikutnya, drama besar bahkan bakal terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.