Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi balap MotoGP (pexels.com/Wayne Lee)
ilustrasi balap MotoGP (pexels.com/Wayne Lee)

Intinya sih...

  • MotoGP menggunakan sistem poin untuk menentukan juara dunia
  • Sistem poin telah berevolusi sejak 1949, dengan perubahan format kejuaraan
  • Sistem poin saat ini memberikan tambahan poin untuk balapan sprint dan balapan utama
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kejuaraan dunia MotoGP dimenangkan dengan cara mengumpulkan poin terbanyak. Akumulasi poin dari setiap serinya akan dihitung di papan klasemen sementara. Pembalap yang getol finis di posisi terbaiklah yang punya kans tinggi memuncaki klasemen akhir dan merengkuh gelar.

Sistem poin MotoGP terus berevolusi. Maklum saja, perlombaan Grand Prix telah dimulai sejak tahun 1949 silam. Setiap ada perubahan dalam format kejuaraan, sistem poin pun disesuaikan. Di usia MotoGP yang menginjak 77 tahun, setidaknya ada 7 sistem poin yang pernah digunakan. Apa saja? Berikut ini ulasannya!

1. Sistem poin perpaduan sprint dan main race era 2023 hingga sekarang

Sejak 2023, MotoGP memperkenalkan format balap sprint. Dengan begitu, dalam pekan balap terdapat dua balapan. Untuk balapan utama, poinnya diberikan kepada pembalap yang finis 15 besar. Sementara itu, poin sprint hanya diberikan untuk pembalap yang finis sembilan besar.

Berikut ini sistem penghitungan poin yang berlaku sekarang:

  • P1: 25 poin (main race), 12 poin (sprint);
  • P2: 20 poin (main race), 9 poin (sprint);
  • P3: 16 poin (main race), 7 poin (sprint);
  • P4: 13 poin (main race), 6 poin (sprint);
  • P5: 11 poin (main race), 5 poin (sprint);
  • P6: 10 poin (main race), 4 poin (sprint);
  • P7: 9 poin (main race), 3 poin (sprint);
  • P8: 8 poin (main race), 2 poin (sprint);
  • P9: 7 poin (main race), 1 poin (sprint);
  • P10: 6 poin (main race);
  • P11: 5 poin (main race);
  • P12: 4 poin (main race);
  • P13: 3 poin (main race);
  • P14: 2 poin (main race); dan
  • P15: 1 poin (main race).

2. Sistem poin yang berlaku pada periode 1993—2022

Sebelum adanya sprint, sistem poin yang berlaku sudah ada sejak 1993. Sistem ini bertahan paling lama, yakni selama 30 tahun. Pembalap yang mendapat poin adalah yang finis 15 besar.

Berikut ini sistem poin yang berlaku pada periode 1993—2022:

  • P1: 25 poin;
  • P2: 20 poin;
  • P3: 16 poin;
  • P4: 13 poin;
  • P5: 11 poin;
  • P6: 10 poin;
  • P7: 9 poin;
  • P8: 8 poin;
  • P9: 7 poin;
  • P10: 6 poin;
  • P11: 5 poin;
  • P12: 4 poin;
  • P13: 3 poin;
  • P14: 2 poin; dan
  • P15: 1 poin.

3. Sistem poin yang berlaku hanya semusim pada 1992

Pada 1992, MotoGP hanya memberikan poin kepada pembalap yang finis sepuluh besar. Pemenang mendapatkan 20 poin. Namun, sistem poin ini hanya berlaku setahun.

Berikut ini sistem poin yang berlaku pada 1992:

  • P1: 20 poin;
  • P2: 15 poin;
  • P3: 12 poin;
  • P4: 10 poin;
  • P5: 8 poin;
  • P6: 6 poin;
  • P7: 4 poin;
  • P8: 3 poin;
  • P9: 2 poin; dan
  • P10: 1 poin.

4. Sistem poin untuk pembalap yang finis 15 besar diperkenalkan pertama kali pada 1988—1991

Pada 1988, MotoGP mulai memberikan poin untuk pembalap yang finis 15 besar. Pemenang kala itu mendapatkan 20 poin. Sistem poin ini bertahan hingga musim 1991.

Berikut ini sistem poin yang berlaku pada 1988—1991:

  • P1: 20 poin;
  • P2: 17 poin;
  • P3: 15 poin;
  • P4: 13 poin;
  • P5: 11 poin;
  • P6: 10 poin;
  • P7: 9 poin;
  • P8: 8 poin;
  • P9: 7 poin;
  • P10: 6 poin;
  • P11: 5 poin;
  • P12: 4 poin;
  • P13: 3 poin;
  • P14: 2 poin; dan
  • P15: 1 poin.

5. Pada periode 1969—1987, poin hanya diberikan untuk sepuluh besar

Pada 1969, MotoGP memberikan poin kepada pembalap yang finis sepuluh besar. Pemenang berhak mendapatkan 15 poin. Sistem ini bertahan hampir selama 2 dekade.

Berikut ini sistem poin yang berlaku pada periode 1969—1987:

  • P1: 15 poin;
  • P2: 12 poin;
  • P3: 10 poin;
  • P4: 8 poin;
  • P5: 6 poin;
  • P6: 5 poin;
  • P7: 4 poin;
  • P8: 3 poin;
  • P9: 2 poin; dan
  • P10: 1 poin.

6. Pada periode 1950—1968, hanya enam pembalap terdepan yang dapat poin

Pada dua dekade awal digelarnya ajang Grand Prix, pembalap yang mengikuti balapan kelas premier tak sebanyak sekarang. Karena itu, hanya pembalap yang finis enam besar yang mengoleksi poin. Pemenang berhak mendapatkan 8 poin.

Berikut ini sistem poin yang berlaku pada periode 1950—1968:

  • P1: 8 poin;
  • P2: 6 poin;
  • P3: 4 poin;
  • P4: 3 poin;
  • P5: 2 poin;
  • P6: 1 poin.

7. Poin pada musim 1949 hanya diberikan kepada lima pembalap

Saat debut MotoGP pada 1949, hanya pembalap lima besar yang memperoleh poin. Pemenangnya mendulang 10 poin. Namun, pembalap yang bisa meraih putaran tercepat saat balapan (fastest race lap) mendapat tambahan 1 poin.

Berikut ini sistem poin yang berlaku pada musim perdana 1949:

  • P1: 10 poin;
  • P2: 8 poin;
  • P3: 7 poin;
  • P4: 6 poin;
  • P5: 5 poin.

Sebagai perlombaan yang sudah dihelat sejak 1949, MotoGP punya sejarah panjang. Sistem penghitungan poinnya pun berubah sesuai keadaan di lintasan. Dengan sistem terbaru yang menghitung poin sprint, pembalap makin punya banyak kesempatan mengemas poin tertinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team