Nyck de Vries bakal menjalani debut di Formula 1 pada musim 2023. Ia jadi rekan setim Yuki Tsunoda di AlphaTauri.
Bergabungnya Nyck de Vries ke AlphaTauri membuka peluang bagi pembalap berkebangsaan Belanda itu memperkuat Red Bull suatu saat nanti. Kemungkinan tersebut rupanya tak terlalu mengejutkan Mercedes.
Sebelum berlabuh ke AlphaTauri, Nyck de Vries tercatat sebagai pembalap tes Mercedes pada 2020. Semusim berselang, ia mengemban tugas sebagai pembalap cadangan tim berjuluk Silver Arrows itu.
Selain itu, ia juga memperkuat Mercedes-EQ Team di Formula E selama 3 musim. Hasil mengesankan dibukukan Nyck de Vries selama berada berkiprah di Formula E.
Ia sukses merengkuh gelar juara pada musim 2020--2021. Pada musim yang sama, Mercedes-EQ Team juga meraih gelar juara tim setelah mengumpulkan 181 poin.
Nyck de Vries sejatinya sudah melakukan debut di Formula 1 2022. Saat itu, ia memperkuat Williams saat balapan GP Italia guna menggantikan Alexander Albon yang mengalami radang usus buntu.
Hasil yang didapat Nyck de Vries pada balapan di Sirkuit Monza terbilang mengesankan. Ia sukses finis kesembilan dan menyumbangkan 2 poin untuk Williams di klasemen konstruktor.
Performa bagus Nyck de Vries selama berada di Mercedes sebetulnya membuat banyak orang di tim merasa terkesan. Kenyataan itu diakui oleh Andrew Shovlin selaku Trackside Engineering Director Mercedes.
Shovlin menilai Nyck de Vries sangat cocok dengan Mercedes selama menjalankan tugasnya sebagai pembalap cadangan. Namun, Mercedes tak bisa menahan seseorang yang ingin turun sebagai pembalap utama di Formula 1.
"Dia adalah pembalap tes dan cadangan yang ideal untuk kami. Jika kami bisa mempertahankannya untuk menggunakannya saat dibutuhkan, maka kami akan melakukannya. Namun, kami akan menahan seorang pembalap untuk mengejar mimpinya," tutur Shovlin dilansir Racing News 365.
Shovlin juga bercerita bahwa Mercedes punya kesepakatan dengan Nyck de Vries. Isinya berbunyi Nyck de Vries bisa memilih opsi lain jika tak mendapat posisi di tim Mercedes.
Mercedes pun membantu mencarikan peluang untuk Nyck de Vries agar bisa balapan semusim penuh di Formula 1. Hanya Red Bull yang tertarik merekrut Nyck de Vries.
Kondisi itulah yang membuat Shovlin merasa heran. Sebab, performa Nyck de Vries juga tak terlalu buruk.
"Apa yang membuatku merasa aneh adalah tidak ada pertarungan untuk jasanya. Hanya Red Bull yang tertarik secara murni berdasarkan kemampuannya. Aku rasa ada unsur politik di belakangnya yang membuatnya tak mendapat kursi di tempat lain," kata Shovlin.
Nyck de Vries kini berada di AlphaTauri yang notabene adalah sister team Red Bull. Namun, bukan tidak mungkin Nyck de Vries bisa promosi menjadi rekan setim Max Verstappen selepas musim 2023 usai.
Jika itu terjadi, Shovlin mengaku tak terlalu terkejut. Ia yakin Nyck de Vries bisa tampil bagus dan berpeluang memenangkan balapan apabila berada di tim yang tepat.
"Aku tak akan terkejut jika tidak lama lagi kami akan bertarung melawan Nyck de Vries saat dirinya di Red Bull. Aku juga sama sekali tak kaget jika itu terjadi pada tahun depan atau lebih," pungkas Shovlin.
Data PlanetF1 mencatat, Nyck de Vries terikat kontrak dengan AlphaTauri hingga akhir musim 2023. Apabila penampilan musim ini menghasilkan perolehan yang oke, AlphaTauri berpeluang memperpanjang kontrak Nyck de Vries.
Selain itu, tak menutup peluang juga bagi Red Bull menempatkannya jadi pendamping Max Verstappen. Memang, Sergio Perez masih terikat kontrak hingga 2024. Akan tetapi, posisi Perez belum sepenuhnya aman sehingga wajib bagi pembalap asal Meksiko itu tampil maksimal di Formula 1 2023 mendatang.