Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MotoGP Makin Menuntut Kekuatan Fisik

ilustrasi saling menyalip di tikungan balap (motogp.com)
ilustrasi saling menyalip di tikungan balap (motogp.com)

MotoGP makin menantang. Motor makin berat dan cepat. Level perlombaan makin kompetitif. Jumlah seri Grand Prix bertambah. Jumlah balapan juga dua kali lebih banyak karena sprint race.

Semua hal tersebut membuat pembalap harus meningkatkan kapasitasnya. Bukan hanya aspek mental yang makin penting, aspek fisik pun tak kalah krusial. Benarkah begitu?

1. MotoGP 2023 berbeda dengan musim sebelumnya

Pol Espargaro (motogp.com)
Pol Espargaro (motogp.com)

Salah satu pembalap senior di grid MotoGP, Pol Espargaro, makin mementingkan kekuatan fisik. Ia sadar kompetisi ini mengalami perubahan drastis.

"Kategori ini makin membutuhkan fisik. Menurutku, terutama pada 2023, kategori ini akan banyak berubah dibandingkan musim-musim sebelumnya," kata rider tim GASGAS Factory Racing Tech3 itu dikutip Crash.

2. Sprint race membutuhkan kondisi fisik prima

Pol Espargaro (motogp.com)
Pol Espargaro (motogp.com)

Sprint race jadi alasan MotoGP makin menuntut kondisi fisik. Setelah kualifikasi, pembalap bakal tampil pada sprint race yang berdurasi setengah dari main race.

"Jika tahun lalu ada satu putaran yang sangat penting pada kualifikasi, maka sekarang putaran itu makin penting. Karena kamu memulai dua balapan dari situ. Salah satu balapannya adalah sprint race. Artinya, kamu harus tampil sangat cepat pada periode yang singkat," beber Pol Espargaro.

3. Pol Espargaro menyesuaikan cara latihannya

Pol Espargaro (motogp.com)
Pol Espargaro (motogp.com)

Format baru memaksa tiap pembalap menjalani dua kali balapan dalam seminggu. Mau tak mau, pembalap harus mengubah pola latihan fisiknya agar mampu beradaptasi.

"Dalam kasusku aku banyak mengubah caraku berlatih. Aku mencoba untuk menambah massa ototku beberapa kilo sehingga aku bisa makin cepat dan dapat mengendalikan motor sebaik mungkin pada tiap lap tersebut," kata Pol Espargaro dilansir Crash.

4. Kondisi fisik jadi makin penting bagi pembalap senior

Aleix Espargaro dan Pol Espargaro (motogp.com)
Aleix Espargaro dan Pol Espargaro (motogp.com)

Pol Espargaro juga sadar bahwa faktor umur berpengaruh. Di grid balap saat ini, ia merupakan salah satu pembalap tertua setelah Aleix Espargaro (33) dan Johann Zarco (32).

"Makin kamu bertambah tua, meski aku masih 31 tahun, bukan 50 tahun, aku sudah merasakan perubahan, terutama dalam pemulihan. Kamu harus lebih serius menanganinya: secara nutrisi, kondisi fisik, dan juga suplemen. Ada banyak yang aku coba di rumahku," kata pembalap yang menerapkan diet vegan itu.

5. Banyak balapan di luar Eropa

ilustrasi balap MotoGP (motogp.com)
ilustrasi balap MotoGP (motogp.com)

MotoGP 2023 memang bakal makin menguras fisik dan mental. Dalam kalender provisional, ada 42 balapan dalam 21 seri Grand Prix yang dihelat di 18 negara.

Dari jumlah negara tersebut, beberapa negaranya berada di Asia yang beriklim tropis, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Qatar, dan India. Bagi pembalap yang hampir semuanya tinggal di Eropa, cuaca yang panas bakal menguras tenaga.

Pol Espargaro tak salah jika ia makin mementingkan kondisi fisik. Bagaimanapun, menaklukkan mesin sebuas motor MotoGP bukanlah hal mudah, apalagi dengan jumlah balapan yang makin banyak. Fisik yang prima memang layak jadi yang utama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ryan Budiman
EditorRyan Budiman
Follow Us