Jakarta, IDN Times - Obor Olimpiade Paris 2024 dinyalakan hari ini, Selasa (16/4/2024). Ini menandakan segera dimulainya hitung mundur 100 hari jelang Olimpiade 2024 Paris yang akan dimulai pada 26 Juli 2024 mendatang di Paris, Prancis.
Api olimpiade dinyalakan di kota kelahirannya, Olympia, Yunani Barat. Pembawa obor akan membawa api sejauh lebih dari 5.000 kilo meter melalui Yunani. Penyerahan obor kepada penyelenggara Paris Games di Athena akan dilakukan pada 26 April 2024 mendatang.
Melansir Daily Mail, pendayung Yunani, Stefanos Douskos mendapat tugas sebagai pembawa obor pertama. Stefanos berhasil meraih medali emas pada Olimpiade 2020 lalu di Tokyo yang diselenggarakan pada musim panas 2021.
Stefanos akan berlari ke monumen terdekat yang berisi jantung Baron Pierre de Coubertin dari Prancis, kekuatan pendorong di balik kebangkitan modern permainan tersebut.
Tugas sebagai pelari pembawa obor selanjutnya akan dijalankan perenang asal Prancis, Laure Manaudou. Laure tercatat pernah memenangkan tiga medali di Athena pada tahun 2004 lalu.
Dia akan menyerahkan kepada pejabat senior Uni Eropa Margaritis Schinas, seorang kebangsaan Yunani. Setelahnya, nyala api akan melakukan perjalanan dari pelabuhan Piraeus di Athena dengan Belem, kapal layar tiga tiang Prancis yang dibangun pada tahun 1896 saat diadakan pertandingan modern pertama di Athena.
Nyala api selanjutnya akan dibawa ke Marseille. Kota ini didirikan oleh penjajah Yunani sekitar 2.600 tahun yang lalu. Api kemudian secara bertahap menuju ke Paris, Prancis menjelang upacara pembukaan pada 26 Juli 2024.
Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan, api olimpiade akan melewati lokasi serangan Islam tahun 2015, yakni gedung konser Bataclan serta Shoah Memorial saat melewati Paris pada bulan Juli mendatang.
“Obor ini merupakan pesan perdamaian, pesan persahabatan antar manusia, yang semakin kuat di saat dunia berada dalam kondisi yang buruk,” kata Hidalgo mengutip Daily Mail.
Hidalgo mengatakan, di Paris, pembawa obor juga akan melewati tempat-tempat bersejarah seperti alun-alun Place de la Concorde dan Majelis Nasional serta melalui lingkungan kelas pekerja, termasuk Belleville atau Porte de la Chapelle di timur dan utara.