Suka-Duka Paddock Suzuki Ecstar selepas MotoGP Catalunya, Spanyol 

Alex Rins berhasil menjadi pembalap tercepat pada sesi latihan bebas FP1. Namun, ia melorot ke urutan sembilan usai latihan bebas kedua. Hal itu juga dirasakan oleh Joan Mir. Pembalap bernomor 36 itu harus puas bercokol di urutan ke-16.

Kondisi itu pun berlanjut hingga latihan bebas FP3 dan FP4 selesai. Pada kedua sesi itu, mereka selalu berada di luar posisi lima besar. Kendati demikian, Rins berhasil lolos ke kualifikasi kedua, sedangkan Mir masuk kualifikasi pertama. Usai sesi kualifikasi, Rins start dari urutan 7, sementara Mir start dari posisi 17. 

Tidak dapat ditampik bahwa Joan Mir sedang dalam kondisi on-fire. Kendati memulai balapan dari urutan ke-17, ia langsung melibas para pembalap di depannya. Memasuki putaran kedua, juara dunia MotoGP 2020 itu sudah berada di posisi ketujuh.

Bersama motor GSX-RR, ia terus menyusul pembalap di depan. Mir memang tidak berada di grup terdepan, tetapi, ia tampil begitu konsisten. Saat lap terakhir, ia berada di posisi kelima. 

Ia sangat beruntung karena Aleix Espargaro merayakan podium terlalu cepat. Aleix menurunkan gas, melakukan selebrasi di samping lintasan. Ia baru sadar saat Marini yang berada di posisi keenam masih menggeber gas. 

Hal itu membuat posisi Joan Mir naik ke urutan empat. Hingga melewati chequered flag, Mir mampu mempertahankan posisinya dari kejaran Aleix Espargaro.

“Kami harus puas finis kelima. Karena kesalahan Aleix Espargaro, aku berhasil finis keempat. Aku mungkin harus membelikannnya sebotol anggur untuk itu di malam hari,” ucap Mir dikutip Speedweek.

Memulai balapan dari grid ketujuh, Alex Rins optimis dapat meraih hasil ciamik di Sirkuit Catalunya. Usai sesi kualifikasi, ia mengatakan bahwa kecepatan yang ia miliki hampir setara Aleix Espargaro, Fabio Quartararo, dan Francesco Bagnaia. 

Namun, keberuntungan tidak berpihak kepadanya. Saat balapan baru dimulai, Rins, Bagnaia, dan Nakagami terlibat insiden kecelakaan. Masih memasuki tikungan pertama, Nakagami kehilangan daya cengkram ban depan.

Motor Nakagami pun menyeret Alex Rins keluar sekaligus menyundul ban belakang Bagnaia. Akibat benturan itu, kaca helm pembalap asal Jepang itu pun pecah.

Sebelum kejadian di Sirkuit Catalunya, Rins dan Nakagami juga sempat mengalami gesekan. Kedua pembalap itu juga bersenggolan di Sirkuit Mugello yang mengakibatkan Rins tersungkur dari motor, sementara Nakagami terus melanjutkan balapan. 

Sejak GP Mugello, Rins sudah mengritik keras gaya berkendara Nakagami yang menurutnya sangat agresif. Kejadian serupa dan lebih parah terulang di GP Catalunya inilah yang membuat Rins semakin naik pitam. 

Ia mempertanyakan kredibilitas panel stewards yang tidak memberikan penalti apapun kepada Nakagami. Menurutnya, kejadian itu mirip dengan Denis Oncu musim lalu di COTA. Pembalap Moto3 itu absen dua seri balapan akibat penalti yang diberikan kepadanya. 

“Aku berharap Taka baik-baik saja. Saat melihatnya di pusat medis, kondisinya tidak terlalu baik. Tidak ada yang berniat menyakiti lawan dengan sengaja, Taka melewati batas. Dia terlalu agresif dan terlambat mengerem,” ucap Rins dikutip Speedweek.

Motor Nakagami menabrak motor Rins dengan keras hingga membuat Rins terlempar dari motor. Kondisi ini pun membuat Rins mengalami cedera tulang retak di pergelangan tangannya.

Usai balapan, Rins langsung diperiksa di Rumah Sakit Universitas Dexeus. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, Rins diwajibkan melakukan terapi elektromagnetik dan anti-inflamasi. Ia pun harus melakukan pemeriksaan ulang sebelum melakoni GP Jerman. Jika hasilnya baik, maka ia bisa kembali membalap.

Setelah dua seri balapan Alex Rins tidak mendulang poin, hasil finis keempat yang diraih Joan Mir cukup mengobati luka tim Suzuki Ecstar. Mampukah Suzuki Ecstar berbicara lebih jauh lagi pada musim terakhir mereka membalap di kelas MotoGP?