Paolo Ciabatti: MotoGP 2023 Jadi Musim Paling Membanggakan bagi Ducati

Ducati tampil mumpuni dalam beberapa musim terakhir. Sejak 2020, pabrikan Borgo Panigale memboyong gelar juara dunia konstruktor. Pencapaian setiap musimnya pun terus meningkat.
Untuk 2023, Ducati menorehkan banyak prestasi. Tak heran Paolo Ciabatti menganggap musim ini sebagai yang paling membanggakan. Sporting Director Ducati Corse itu pun yakin para pembalap yang menggeber Desmosedici akan terus berprestasi nantinya.
Apa saja pencapaian yang paling membanggakan bagi Ciabatti? Simak ulasannya berikut ini!
1. Ducati rebut titel juara di banyak kejuaraan bergengsi

Sebagai pabrikan motor kelas dunia, Ducati mengikuti banyak ajang balap. Kompetisi paling bergengsi tentu saja MotoGP. Ada juga World Superbike dengan berbagai kelasnya. Hebatnya, Ducati bisa menjadi juara dalam kategori tertinggi.
“Aku rasa kita semua senang dengan hasil yang diperoleh di lapangan. Ini adalah musim tersukses yang pernah ada, dan seluruh Ducati pasti bangga dengan apa yang telah kami capai,” kata Ciabatti dilansir GPOne.
Ducati menyegel gelar juara dunia MotoGP lewat Francesco Bagnaia. Pembalap penggeber Desmosedici memang mumpuni. Sejumlah 4 tim dengan 8 pembalapnya meraih 17 kemenangan MotoGP dan total 43 podium main race. Ducati juga tampil digdaya di sesi sprint dengan merengkuh 16 kemenangan dan 17 pole position.
Selain MotoGP, Ducati juga memenangkan kejuaraan dunia Supersport dan Superbike. Di ajang Supersport, Nicolo Bulega meraih titel dunia pada September 2023 lalu. Di kelas Superbike, Alvaro Bautista berhasil mempertahankan gelar miliknya.
“Angka-angka tersebut jelas menggembirakan dan kami harus bekerja keras untuk memastikannya kembali pada musim 2024,” ujar direktur balap asal Turin, Italia, ini.
2. Gelar juara dunia Bagnaia jadi puncak prestasi

Secara matematis, Ducati sudah dipastikan merebut gelar juara dunia musim 2023 sejak di seri Thailand. Tiga pembalap pemuncak klasemen berasal dari tim besutan Ducati. Pada akhirnya, Francesco Bagnaialah yang merebut tahta tertinggi mengalahkan Jorge Martin. Dengan begitu, untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP, Ducati sukses mempertahankan gelar juara dunia pembalapnya.
Paolo Ciabatti tahu bahwa Bagnaia dan Martin sama-sama punya kans yang kuat. Pabrikan Borgo Panigale tak membedakan antara pembalap tim pabrikan atau satelit. Namun, Pecco Bagnaia terbukti lebih unggul.
“Pecco menjalani musim yang luar biasa. Tanpa cedera di Barcelona, ia mungkin akan merebut gelar dengan satu atau dua seri tersisa. Setelah kecelakaan buruk itu ia menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan, menurutku, gelar juara dunia tersebut mewakili puncak pencapaian musim 2023 yang patut mendapatkan tepuk tangan,” kata Ciabatti dikutip GPOne.
3. Ciabatti juga bangga Marc Marquez memilih Ducati

Petualangan Ducati merebut prestasi tertinggi tak akan berakhir di musim 2023. Mulai 2024, Marc Marquez bergabung dengan Gresini Racing dan akan mengendarai Desmosedici GP23. Juara dunia enam kali di kelas premier ini terpesona oleh keganasan Desmosedici. Marquez rela mengakhiri kontrak dengan Honda lebih awal.
“Sebagai seorang insan Ducati, aku pikir merupakan suatu kebanggaan bagi perusahaan untuk meliat seorang juara seperti Marc Marquez mengendarai Desmosedici. Bagi kami semua, ini adalah pengakuan lebih tinggi untuk pekerjaan yang telah kami lakukan. Faktanya, Ducati saat ini memang motor terbaik di MotoGP,” ungkap Ciabatti.
Ducati memasuki dekade 2020-an dengan sederet prestasi gemilang. Jika bisa terus tampil mumpuni, bukan tak mungkin dekade ini akan jadi eranya Ducati. Hal terpenting yang dibutuhkan Paolo Ciabatti dan semua krunya adalah konsistensi untuk terus berinovasi. Bisakah mereka tetap berada di puncak tertinggi?