Para Jagoan Atletik Terbaik Indonesia yang Diorbitkan Bob Hasan

Saat Bob Hasan belum lama memimpin PB PASI, ia berhasil mengorbitkan salah satu sprinter terbaik Indonesia pada medio 1980-an. Ia adalah Purnomo Yudhi, yang notabene merupakan manusia tercepat se-Asia pada masanya itu.

Tak main-main, dirinya berhasil menjadi wakil Asia pertama yang mampu lolos ke babak semifinal lari pada nomor 100 meter putra di Olimpiade 1985 yang dihelat di Los Angeles. Selain itu, masih banyak sederet prestasi yang ditorehkan yakni peraih emas SEA Games 1985 lari nomor 200 meter putra dan nomor estafet 4x100 putra.

Namun, Purnomo sudah lebih dahulu menghadap yang kuasa pada 15 Februari 2019. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 56 tahun lantaran mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening.

Pada awal 90-an, PB PASI di bawah Bob Hasan kembali mampu menelurkan pelari terbaik Tanah Air. Srikandi tersebut bernama Supriati Sutono yang merupakan pelari jarak jauh papan atas di Asia.

Bagaimana tidak, Supriati berhasil menorehkan tinta emas bagi Indonesia lantaran jadi atlet atletik yang membuka keran meraih medali di ajang Asian Games. Tak tanggung-tanggung dirinya berhasil menggondol emas pada Asian Games 1998 Bangkok pada nomor 5.000 meter putri.

Pada ajang multi-event yang lebih kecil, yakni kawasan Asia Tenggara. Supriati tak tertandingi. Ia mampu meraih emas pada nomor 1.500, 5.000, dan 10.000 meter putri di ajang SEA Games 1997, 1999, 2001, dan 2003.

Usai masa kejayaan Supriati, Indonesia kembali melahirkan pelari jarak jauh, yakni Triyaningsih. Perempuan yang kini berusia 32 tahun tersebut, mampu meraih medali emas sejak SEA Games 2007-2017 pada nomor 10.000 meter putri. Selain itu, ia juga mampu menorehkan prestasi dengan meraih satu medali emas pada nomor maraton dan empat emas pada nomor 5.000 meter putri.

Selain sprinter-sprinter andal, nomor lompat jauh melalui Maria Londa juga berhasil tampil moncer dalam pelbagai ajang saat PB PASI dipimpin Bob Hasan. Bahkan, Maria bisa mempersembahkan satu emas pada pesta olahraga terakbar Asia empat tahunan edisi 2014. Pada ajang SEA Games juga, atlet berusia 29 tahun ini berhasil mempersembahkan emas bagi Indonesia pada edisi 2013, 2015, dan 2017.

Siapa yang tak kenal sprinter muda, Lalu Muhammad Zohri. Ia sempat menjadi juara dunia U-20 lari nomor 100 meter di Finlandia beberapa waktu silam.

Selain itu, dia juga berhasil mengunci satu tiket lolos ke putaran final Olimpade Tokyo 2020 yang bakal digelar pada 24 Juli-8 Agustus 2021, usai menyabet tempat ketiga nomor 100 meter pada Kejuaraan Seiko Golden Grand Prix Jepang di Yanmar Stadium, Osaka, Jepang Mei 2019.

Sebelumnya, Zohri berhasil merebut medali perak dalam Kejuaraan Atletik Asia 2019 yang dihelat di Doha, Qatar pada 21-24 April. Di sana ia mampu memecahkan rekor nasional dan Asia Tenggara. Dengan catatan waktu 10,13 detik, mengalahkan rekor yang sebelumnya diraih sprinter Tanah Air lainnya, Suryo Agung yang tercipta di SEA Games 2009.

Prestasi itu kemungkinan belum berhenti, lantaran Zohri masih punya waktu yang panjang untuk bisa tampil pada berbagai ajang tingkat dunia.

Selain nama-nama di atas, sebetulnya masih banyak atlet atletik lainnya yang bisa memberikan prestasi saat Bob Hasan jadi Ketum PB PASI, seperti Mardi Lestari yang sempat jadi orang tercepat Asia Tenggara usai tampil gemilang di Olimpiade 1988 Seoul.

Ada juga Suryo Agung Wibowo yang berhasil melampaui catatan Mardi sebagai orang tercepat Asia Tenggara. Ia juga mampu mempersembahkan satu emas pada lomba lari nomor 100 meter putra di SEA Games 2009.

Selain itu ada srikandi yang namanya sudah tak asing seperti Dedeh Erawati peraih dua medali emas SEA Games sampai Emilia Nova yang berhasil menorehkan satu perak dalam debutnya di Asian Games 2018 pada lari gawang nomor 100 meter putri dan satu emas di SEA Games 2019 Filipina dengan nomor yang sama.