Lando Norris hampir saja meraih kemenangan pertama dalam kariernya di Formula 1 pada GP Rusia. Namun, hujan yang mengguyur Sochi Autodrom membuyarkan semuanya.
Pembalap McLaren itu gagal finis sebagai pemenang. Bahkan, ia sempat melebar akibat sulitnya mengendalikan mobil dengan ban slick dalam kondisi hujan deras. Pada akhirnya Lewis Hamilton yang sukses memenangi GP Rusia sekaligus meraih kemenangan ke-100 sepanjang kiprahnya di Formula 1.
Hujan mulai mengguyur sirkuit pada lap ke-47 dari 53 lap yang diperlombakan. Saat itu hujan belum begitu deras turun dan para pembalap belum memilih masuk pit dan mengganti ban ke kompon intermediate.
Namun, pada lap tersebut Norris sempat melebar saat berusaha mempertahankan posisi pertama dari kejaran Hamilton. Beruntung, ia bisa kembali ke trek dan berada di depan juara dunia tujuh kali itu.
Hujan rupanya turun makin deras. Pada lap ke-49, pihak tim lewat team radio sempat bertanya kepada Norris apakah ingin mengganti ban ke intermediate, tapi Norris dengan tegas menjawab tidak dan tetap berada di trek.
Di sisi lain, pada lap yang sama Hamilton masuk ke pit dan mengganti ban hard ke intermediate. Keputusan Norris untuk tak mengganti ban berbuah petaka. Norris melintir di tikungan kelima pada lap ke-51. Posisi pertama pun langsung diambil oleh Hamilton dan bertahan hingga akhir balapan.
Pada prosesnya, Norris pun masuk ke pit dan mengganti bannya. Namun, keterlambatan penggantian ban inilah yang mengempaskan Norris dari posisi terdepan dan harus puas menyudahi balapan di posisi ketujuh.
Diwawancarai usai balapan, Norris tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Keputusannya untuk tetap memakai ban slick dan tidak masuk pit lebih cepat karena ia berpegang pada informasi yang sebelumnya diberikan oleh tim.
“Sangat rumit, tapi apa yang tidak kami lihat untuk beberapa alasan adalah seberapa banyak peluang hujan yang tiba-tiba akan datang. Aku tidak diberitahu akan hal itu.
Aku membuat keputusan berdasarkan informasi yang aku dapat sebelumnya bahwa gerimis akan tetap terus turun, bukan jadi hujan deras! Jadi, aku tak tahu. Semuanya berjalan sangat baik, jadi aku pikir itu yang membuatnya jadi lebih buruk,” kata Norris dilansir formula1.com.
Lebih lanjut, Norris juga mengaku bahwa melakukan pergantian ban di lap-lap akhir adalah hal sulit. Ini disebabkan pembalap asal Inggris itu merasa balapan tinggal sedikit lagi menuju usai.
“Jika balapan menyisakan 20 lap, Anda mungkin tak membuat keputusan yang agresif. Namun, kami melakukan apa yang kami pikir benar yang membuatku tak senang. Pada akhirnya, itu sebuah kesalahan.
Sampai saat ini, mereka (para kru tim) melakukan pekerjaan dengan baik dan telah melakukannya sepanjang akhir pekan. Jadi, pada dasarnya aku senang terlepas dari satu keputusan yang akan kami tinjau kembali dan berharap tak membuat hal semacam itu kembali,” papar Norris dikutip Motorsport.com.
Kemenangan Hamilton di GP Rusia membuat pembalap Mercedes itu kembali berada di pucuk pimpinan klasemen. Ia kini sudah mengemas 246,5 poin dan unggul dua poin dari Verstappen yang finis pada balapan di posisi kedua.
Sementara itu, tambahan 7 poin usai finis ketujuh dan mencatatkan fastest lap saat balapan membuat Norris masih berada di posisi keempat klasemen dengan 139 poin. Balapan berikutnya akan berlangsung di Istanbul, Turki, pada 8--10 Oktober 2021 mendatang.