PBSI: Atlet Kecewa Berat ANOC World Beach Games 2023 Batal

05 Jul 2023, 15:56 WIB

Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (djarumbadminton.com)

Jakarta, IDN Times - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) angkat bicara soal batalnya ajang 2nd ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 yang semula bakal berlangsung di Bali pada 5-12 Agustus 2023 mendatang. Pihak PBSI mengakui kalau pembatalan itu berdampak besar bagi mental atlet.

Mereka yang disiapkan untuk berlaga di cabang olahraga airbadminton, merasa kecewa. Terlebih, sebenarnya game time hanya tinggal menghitung hari.

"Saya sudah menginformasikan kepada tim tadi pagi. Mereka kecewa juga," ujar Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, dalam pernyataannya, Rabu (5/7/2023).

1. Sampai ada yang mundur dari turnamen demi AWBG 2023

Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di Thailand Open 2023 (dok. PP PBSI)

Persiapan PBSI dalam menyambut AWBG 2023 sebenarnya sudah matang. Apalagi, ada atlet yang rela melepas turnamen resmi BWF demi turun di turnamen tersebut. Mereka adalah ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, yang rela tak main di Australia Open 2023.

"Setelah ini, mungkin Sabar/Reza main di Australia Open. Tadinya, mereka sudah komitmen untuk melepas turnamen itu untuk bisa tampil ke ANOC World Beach Games 2023," ujar Rionny.

2. Sudah petakan kekuatan pula

Ilustrasi AirBadminton (YouTube.com/BWF TV)

Tim airbadminton Indonesia sudah sempat mengikuti babak penyisihan zona Asia untuk AWBG 2023 yang berlangsung di Putrajaya, Kuala Lumpur, Malaysia pada 23-25 Juni 2023 lalu.

Indonesia keluar sebagai juara grup A usai mengalahkan China dan Thailand. Menurut Rionny, Indonesia sebenarnya punya kans juara di ajang tersebut.

"Setelah kualifikasi kemarin, kami berencana ada latihan dan persiapan yang lebih intens. Melihat hasil kualifikasi kami ada kesempatan untuk meraih gelar," ujar Rionny.

3. AWBG batal, Indonesia gigit jari

Cabor di AWBG. (dok. ANOC World Beach Games)

AWBG 2023 batal terlaksana. Bali dicabut statusnya sebagai tuan rumah, lantaran dianggap ANOC tak bisa memenuhi komitmen.

ANOC menyatakan kalau panitia lokal (LOC) gagal mendapatkan dana dari pemerintah Indonesia. Dengan alasan itu, ANOC memutuskan mencabut status Bali sebagai tuan rumah.

Keputusan ini sangat disesalkan oleh ANOC. Sebab, dalam pertemuan rutin mingguan, ANOC selalu mendapat garansi dari LOC kalau AWBG sudah on track. Pada akhirnya, LOC menyatakan tidak sanggup menggelar AWBG.