PBSI Bakal Promosi-Degradasi Sebelum Kejuaraan Dunia 2025

Intinya sih...
Tiga turnamen besar akan menjadi tolak ukur promosi-degradasi 2025, yaitu Japan Open 2025, China Open 2025, dan Macau Open 2025.
Pengumuman promosi-degradasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan target yang dibebankan sejak Januari 2025.
Hanya ada dua gelar yang diraih PBSI di ajang World Tour dalam enam bulan terakhir, menunjukkan perlunya evaluasi terhadap lima sektor prestasi.
Jakarta, IDN Times - Wacana untuk promosi-degradasi atlet pelatnas Cipayung akan dilakukan sebelum Kejuaraan Dunia 2025. Hal ini dilakukan agar performa bulu tangkis Indonesia bisa meningkat dan mengejar target untuk menentukan formasi definitif sebelum memasuki musim 2026.
Wakil Ketua Umum I Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Taufik Hidayat, menyatakan seluruh atlet masih memiliki kesempatan memperbaiki performanya dalam tiga turnamen selanjutnya sebelum Kejuaraan Dunia yang digelar 25 hingga 31 Agustus 2025 mendatang. Sepanjang tiga turnamen itu, para pengurus bersama pelatih dan elemen bidang Pembinaan Prestasi, akan melakukan evaluasi untuk menentukan promosi-degradasi di dalam Pelatnas Cipayung.
1. Indikatornya gak cuma dari tiga turnamen itu
Japan Open (15-20 Juli), China Open (22-27 Juli), dan Macau Open (29 Juli-3 Agustus), menjadi momen penghakiman buat para pebulu tangkis Indonesia. Meskipun, tak semua atlet mendapatkan peluang yang sama, mengingat ketiga ajang tersebut merupakan World Tour level tinggi dan bisa menjadi tolak ukur dalam evaluasi performa atlet.
Sementara, buat mereka yang gak main di tiga turnamen tersebut, penilaian akan dilakukan lewat assesment bersama pelatih dan elemen Binpres.
"Ada yang dari situ. Ada yang sudah tidak juga. Ada yang juga memang sudah habis untuk pertandingannya, tinggal ya dikomunikasikan ke Binpres sama pelatihnya. Pelatih masing-masing yang mana. Memang ada juga yang udah gak ikut pertandingan lagi. Jadi memang ada yang dilihat sampai sebelum Kejuaraan Dunia dan sebelum Jepang juga ada," ujar dia.
2. Promosi dan degradasi bertahap
Taufik mengatakan, pengumuman promosi dan degradasi dilakukan secara bertahap. Ini diterapkan menyesuaikan dengan target yang dibebankan sejak Januari 2025.
"Dalam arti bertahap kan sesuai targetnya ya. Kalau gak mencapai target dengan mereka sudah sekian lama di pelatnas, kami buka lagi ke belakang prestasinya apa saja. Gak ada, mau sampai kapan? Kan kami dosa juga mempertahankan orang. Lebih baik kan kalau memang ada yang lebih baik, kenapa enggak?" kata Taufik.
3. Sektor yang mana yang disasar?
Taufik enggan menyebutkan sektor-sektor mana saja yang mendapat catatan merah soal prestasi. Berkaca pada enam bulan terakhir, hanya ada dua gelar yang diraih PBSI di ajang World Tour yakni dari Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri) dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (ganda campuran) dari level BWF Super 300.
"Ada lima sektor memang. Tapi, kami kan lihat yang mana gitu loh. Yang memang sudah lama gak ada prestasi. Kami sudah kasih kesempatan dari Januari, sudah sesuai dan gak masuk target," kata Taufik.