Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waketum PBSI Beri Ultimatum: Tak Berprestasi, Tak di Pelatnas Lagi

WhatsApp Image 2025-07-01 at 17.21.46.jpeg
Wamenpora Taufik Hidayat di Kemenpora. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Intinya sih...
  • Taufik Hidayat memberi ultimatum kepada pelatih dan Binpres terkait kemerosotan prestasi bulu tangkis Indonesia
  • Peran pelatih dan Binpres menjadi sorotan utama dalam menurunnya prestasi atlet, sektor yang tak berprestasi akan segera dibenahi
  • Hanya ganda putri dan campuran yang meraih gelar dalam enam bulan terakhir, sementara sektor lainnya belum memberikan prestasi yang memuaskan

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum (Waketum) PBSI Taufik Hidayat memberikan ultimatum kepada para pelatih dan Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) soal prestasi bulu tangkis Indonesia yang merosot.

Dia menyebut, evaluasi sudah dilakukan PBSI terkait kemerosotan prestasi ini. Alhasil, dari evaluasi tersebut, dia membuka potensi adanya degradasi bagi para atlet lama yang tak kunjung memberi prestasi.

"Evaluasi kemarin lebih ke pelatih, ke atletnya belum. Saya sudah ultimatum juga. Sudah enam bulan lebih, jangan hanya kejar ranking, masyarakat inginnya juara. Juara itu cuma satu, tidak ada juara dua,” kata Taufik kepada para jurnalis.

1. Menegaskan lagi peran pelatih dan Binpres

WhatsApp Image 2025-06-18 at 15.41.51.jpeg
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung

Taufik menegaskan, menurunnya prestasi para atlet ini juga tak lepas dari peran pelatih dan Binpres. Pelatih bertanggung jawab membina para atlet, sementara Binpres terkait pemetaan prestasi yang juga kurang.

"Kami lihat dari Januari sampai sekarang, kalau tidak memenuhi target, kami buka lagi rekam jejaknya. Kalau tidak ada prestasi, buat apa dipertahankan. Ada beberapa nomor juga yang tak ada prestasinya,” ujar Taufik.

2. Sektor yang tak berprestasi akan segera dibenahi

WhatsApp Image 2025-06-05 at 14.06.29 (1).jpeg
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani di babak 16 besar Indonesia Open 2025 (dok.PP PBSI)

Taufik mengungkapkan, seiring adanya potensi degradasi ini, beberapa sektor yang tak berprestasi dalam enam bulan terakhir akan dibenahi. Namun, dia tidak merinci sektor apa yang akan diperbaiki.

"Ada lima sektor memang. Tapi kita kan lihat yang mana atau memang sudah lama enggak ada prestasi, sudah sesuai, atau yang tidak masuk target. Itu sudah saya sampaikan ke Binpres untuk disampaikan juga ke pelatihnya," ujar Taufik.

3. Hanya ganda putri dan campuran yang meraih gelar

WhatsApp Image 2025-06-13 at 16.07.13_f9a99408.jpg
Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Indonesia Open 2025 (dok.PP PBSI)

Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, tercatat hanya dua sektor yang memberikan gelar untuk Indonesia, yakni ganda putri via Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Thailand Masters, serta Jafar Hidayatullah/Felish Pasaribu di Taiwan Open.

Sisanya, atlet-atlet Indonesia tak berkutik kala mentas di Super 500, Super 750, dan Super 1.000. Capaian terbaik hanya ditorehkan Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando yang jadi runner-up All England 2025.

"Soalnya juga yang di bawah kan banyak juga yang menunggu memang mau masuk di dalam Pelatnas PBSI. Jadi ya tidak menunggu sampai akhir tahun mesti ada promosi dan degradasi kayak dulu. Saya rasa itu bagus," ujar Taufik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us