PBSI Ubah Aturan Degradasi, Atlet Bisa Terdepak Kapan Saja

Intinya sih...
- PBSI mengubah aturan promosi-degradasi atlet, tak menunggu enam bulan hingga satu tahun.
- Keputusan ini diambil untuk memberikan kesempatan lebih banyak bagi pemain muda yang menjanjikan.
- Sistem penilaian promosi-degradasi atlet berdasarkan hasil turnamen BWF dan masukan dari para pelatih.
Jakarta, IDN Times - PBSI mengubah aturan sistem promosi dan degradasi para atlet mulai tahun ini. Sistem promosi-degradasi atlet biasanya dilakukan per enam bulan hingga satu tahun, tapi kini berbeda.
PBSI memutuskan tak lagi memberi waktu panjang seperti itu. Atlet yang tak tampil maksimal dan sudah cukup lama jadi penghuni Pelatnas PBSI bisa langsung dikeluarkan.
Keputusan ini diambil sekaligus sebagai langkah memberikan pemain muda yang menjanjikan kesempatan yang lebih banyak untuk bisa tampil di turnamen internasional.
1. Hasil jelek bisa langsung keluar
Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat mengingatkan agar para altet bisa tampil maksimal dalam tiap kesempatan. Peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena itu mengingatkan usia atlet untuk berprestasi tak cukup panjang.
Taufik mengatakan, berbeda dengan musim-musim sebelumnya, PBSI kini bisa saja menggantikan para pemain yang dinilai tak tampil maksimal dari segi prestasi.
“Jadi sistemnya gak kayak dulu, nunggu setahun lagi, promosi degradasi, nggak. Ini bisa kapan aja. Ini saya baru umumkan sekarang nih, bisa kapan aja,” kata Taufik ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung Jakarta pada Rabu (26/3/2025).
2. PBSI gak mau buang waktu
Hasil dari turnamen BWF dan multi-event menjadi salah satu penilaian promosi degradasi atlet Pelatnas PBSI. Taufik tak ingin PBSI membuang waktu dalam mempertahankan atlet di pelatnas.
“Kalau sudah dikasih pertandingan, 10 (pertandingan), gak ada hasilnya, ngapain. Lebih baik kita majuin yang di sini. Apalagi dia orangnya udah lama disini. Ngapain lagi? Mesti nunggu-nunggu lama. Buang-buang waktu,” kata Taufik.
3. Berdasarkan pertimbangan pelatih
Namun, Taufik menegaskan keputusan promosi-degradasi para atlet juga akan dilakukan dengan pertimbangan dan masukan dari para pelatih. Selain itu, seluruh data capaian sang atlet juga akan menjadi pertimbangan.
“Tapi itu juga dengan pertimbangan yang sangat matang dari pelatih. Yang memang harian, pelatih teknik, fisik, dengan data semuanya. Gak asal masukin juga. Tapi lebih fleksibel. Biar regenerasinya jalan terus. Kalau enggak, udah tau jelek, ditahan terus. Nunggu tahun depan, lama banget. Sedangkan yang di luar, mau masuk. Udah bagus nih. Nunggu tahun depan dong. Gak bisa. Udah bagus kita bisa ambil,” kata Taufik menjelaskan.