5 Pebulu Tangkis Unggulan yang Gagal Raih Medali di SEA Games 2025

Tunggal putri unggulan keempat asal Vietnam, Nguyen Thuy Linh, menjadi pebulu tangkis unggulan pertama yang dipastikan gagal membawa pulang medali di SEA Games 2025. Andalan Vietnam itu secara mengejutkan langsung tumbang pada 16 besar. Langkahnya dijegal debutan muda asal Indonesia yang baru menduduki peringkat 82 dunia, Ni Kadek Dhinda Amartya Prwatiwi. Ia kalah dalam duel dramatis 3 game yang berlangsung selama 73 menit dengan skor 21-16, 20-22, dan 14-21.

Pebulu tangkis unggulan selanjutnya yang gagal meraih medali di SEA Games 2025 adalah Jia Heng Jason Teh. Tunggal putra Singapura yang diunggulkan di urutan ketiga itu juga tumbang pada 16 besar. Ia kalah di hadapan tunggal putra muda Malaysia yang saat ini menduduki peringkat 38 dunia, Justin Hoh. Dalam pertempuran 2 game langsung, ia tumbang dengan skor 20-22 dan 15-21 dalam waktu 50 menit.

Tuan rumah juga kehilangan satu kesempatan untuk meraih medali di nomor perorangan bulu tangkis SEA Games 2025. Ganda putri andalan mereka yang menempati posisi sebagai unggulan ketiga, Ornnicha Jongsathapornparn/Sukitta Suwachai, secara mengejutkan keok pada 16 besar. Pasangan peringkat 48 dunia ini kalah dari ganda putri Vietnam yang bertengger di peringkat 424 dunia, Bui Bich Phuong/Vu Thi Trang (B). Mereka kalah dalam pertarungan alot 3 game yang berdurasi 81 menit dengan skor 20-22, 22-20, dan 17-21.

Masih dari sektor ganda putri, pebulu tangkis unggulan berikutnya yang gagal mengamankan medali di SEA Games 2025 adalah Go Pei Kee/Teoh Mei Xing. Duet asal Malaysia yang berlabel unggulan kedua itu angkat koper pada perempat final. Mereka kandas di tangan ganda putri nonunggulan Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari. Dalam pertandingan 2 game langsung yang berdurasi 48 menit, mereka kalah dengan skor 15-21 dan 12-21.

Terakhir, pebulu tangkis unggulan yang dipastikan gagal meraih medali di SEA Games 2025 adalah Loh Kean Yew. Tunggal putra Singapura yang didapuk sebagai unggulan pertama itu secara mengejutkan kalah pada perempat final. Ia dibuat tak berdaya oleh debutan muda asal Indonesia, Moh. Zaki Ubaidillah, dalam duel 2 game langsung dengan skor 19-21 dan 10-21 dalam waktu 46 menit.

Meskipun hanya level Asia Tenggara, kejutan tetap mungkin tercipta. Kegagalan lima unggulan di atas meraih medali menjadi bukti bahwa peta persaingan di SEA Games tidak bisa dipandang sebelah mata.