Pedro Acosta ternyata memiliki kesempatan untuk langsung membalap di kelas MotoGP 2022. Namun, rookie sekaligus juara dunia Moto3 2021 ini menolaknya.
Pembalap Spanyol ini memang penuh sensasi. Pada tahun pertamanya di Moto3, ia meraih banyak pencapaian dan memecahkan berbagai rekor. Maka, pantas saja jika ada tawaran baginya untuk langsung lompat kelas ke MotoGP.
Dikutip laman resmi MotoGP, Pedro Acosta menyatakan bahwa ia bisa saja langsung naik ke MotoGP. Pembalap Red Bull KTM Ajo ini mendapatkan tawaran untuk lompat kelas setelah membuktikan performanya di kelas Moto3.
Rookie yang baru berusia 17 tahun ini sempat jadi juara dunia termuda di Moto3. Selain itu, penampilannya di GP Doha yang bisa finis pertama setelah start dari pit lane melambungkan namanya.
Sejak balapan itu, memang muncul spekulasi Acosta langsung naik ke MotoGP seperti Jack Miller pada 2015. Namun, Acosta menolak kesempatan untuk berakselerasi ke MotoGP. Ia lebih memilih untuk menapaki karier ke MotoGP setahap demi setahap sambil belajar menjadi pembalap yang lebih baik lagi.
“Ada kesempatan untuk langsung masuk ke MotoGP tanpa harus melalui Moto2 terlebih dahulu, tetapi aku pikir tak ada kebutuhan untuk itu,” kata Acosta pada laman resmi MotoGP. “Lebih baik bagiku untuk mencari pengalaman, yang aku pikir masih kurang, dan belajar sedikit demi sedikit. (Proses) ini akan membantuku saat aku di MotoGP nanti.”
Usia Acosta baru 17 tahun 166 hari saat menjadi juara dunia di kelas Moto3. Karier bagi pemuda asal Spanyol ini masih terbuka lebar dan panjang.
Keputusan bijak Acosta untuk tidak langsung lompat ke MotoGP ia dapat setelah berbicara dengan Casey Stoner. Acosta mendapatkan saran berharga dari peraih dua kali gelar juara dunia ini.
“Yang terpenting adalah bukan mendapatkan kemenangan di kelas dasar. Namun, untuk menjadi lebih siap dan bisa membalap dengan baik di kelas tertinggi,” kata Acosta menirukan pembicaraannya dengan Casey Stoner.
Pedro Acosta tidak mau terburu-buru untuk naik ke MotoGP. Ia ingin menikmati waktunya di Moto2 sambil belajar dan mencari pengalaman. Ia bahkan bertekad untuk menjadi juara dunia.
“Jika aku tidak menjadi juara dunia Moto2, meski selisihnya hanya satu poin, aku ingin tetap membalap di kategori ini untuk tahun berikutnya,” ujar pembalap yang nantinya akan menggunakan nomor 51 di Moto2.
Bagi Asocta, pengalaman itu penting. Tidak perlu buru-buru naik ke kelas tertinggi karena Acosta memiliki umur yang masih muda.
“Pada akhir tahun 2022 aku akan berusia 18 tahun. Aku bahkan belum punya SIM sekarang. Jika aku tetap di Moto2 (sampai aku menjadi juara dunia), itu tak masalah,” kata Acosta. “Aku bahkan akan mencoba untuk mengalahkan rekor Johann Zarco yang jadi dua kali juara dunia Moto2.”
Johann Zarco menjadi dua kali juara dunia Moto2 pada 2015 dan 2016. Saat mendapatkan gelar kedua, Zarco berusia 26 tahun. Jika dilihat dari perbandingan usia, tentu saja Pedro Acosta punya kesempatan untuk menjadi juara dunia berkali-kali. Acosta memang masih muda, tetapi mentalnya sudah sangat juara.