Banyak tim di NBA 2024/2025 yang masih mengandalkan pelatih senior. Sebab, dengan pengalaman yang mumpuni, mereka dianggap bisa membawa timnya bersaing dan meraih hasil maksimal.
Meski begitu, ada juga tim yang mengambil langkah berbeda. Mereka justru ditangani oleh pelatih yang baru menjalani debut di NBA 2024/2025. Tentu itu cukup berisiko. Lantas, siapa saja pelatih debutan di NBA 2024/2025? Berikut keempat daftarnya!
Pelatih debutan pertama ada JJ Redick. Dia bahkan dipercaya menangani salah satu tim tersukses dalam sejarah NBA, Los Angeles Lakers. Keputusan Lakers menunjuk Redick pada musim panas 2024 terbilang mengejutkan. Sebab, Redick masih sangat awam di dunia kepelatihan. Dia sebelumnya hanya bertugas sebagai analis di ESPN usai pensiun sebagai pebasket pada 2021.
Kendati begitu, Redick berhasil menjawab keraguan banyak pihak. Berkat kejeliannya dalam meracik strategi, Redick bisa membawa Lakers bersaing. Per 17 Januari 2025, Lakers menempati urutan keenam klasemen Wilayah Barat dengan torehan 21 kemenangan dan 17 kekalahan. Peluang untuk menembus babak playoff cukup terbuka asalkan bisa menjaga performanya tetap konsisten.
Jordi Fernandez ditunjuk sebagai kepala pelatih Brooklyn Nets pada musim panas 2024. Dia pun menjalani debutnya di NBA 2024/2025 ini. Sebelumnya, Fernandez hanya bertugas sebagai asisten pelatih di Denver Nuggets (5 musim) dan Sacramento Kings (2 musim).
Dengan kedatangan Fernandez, Nets diharapkan bisa meramaikan persaingan zona playoff klasemen Wilayah Timur. Namun, hal itu justru masih jauh dari ekspektasi. Nets baru mencatat 14 kemenangan dan 27 kekalahan sehingga hanya bertengger di urutan ke-12 per 17 Januari 2025.
Fernandez juga akan sulit membawa Nets bersaing hingga akhir musim. Sebab, mereka telah menukar pilar penting, seperti Dennis Schroeder ke Golden State Warriors dan Dorian Finney-Smith ke Los Angeles Lakers. Nets tampaknya ingin membangun ulang kekuatan tim.
Charles Lee kaya akan pengalaman sebagai asisten pelatih. Dia pernah bertugas di Atlanta Hawks (4 musim), Milwaukee Bucks (5 musim), dan Boston Celtics (1 musim). Dirasa kemampuannya sudah cukup, Lee berani menerima tawaran untuk melatih Charlotte Hornets pada musim panas 2024.
Tugas berat tentu dihadapi Lee pada musim debutnya sebagai kepala pelatih di NBA 2024/2025. Dia diharapkan mampu membantu Hornets beranjak dari papan bawah klasemen Wilayah Timur. Sayangnya, kehadiran Lee belum memberikan dampak berarti. Per 17 Januari 2025, Hornets hanya menduduki urutan ke-14 dengan torehan 9 kemenangan dan 28 kekalahan. Melihat hasil kurang memuaskan tersebut, nasib Lee tentu terancam.
Berbeda dengan tiga pelatih sebelumnya yang menangani tim sejak awal musim, Doug Christie justru ditunjuk di tengah berlangsungnya liga. Sacramento Kings mengangkatnya sebagai pelatih interim pada akhir Desember 2024 usai memecat Mike Brown. Christie sendiri bukan sosok baru bagi Kings. Dia sebelumnya bertugas sebagai asisten pelatih dan juga mantan pemain Kings.
Setelah mengambil alih kursi kepelatihan, Christie menunjukkan kinerja cemerlang. Bahkan, dia sempat membawa Kings meraih enam kemenangan beruntun. Posisi Kings di klasemen Wilayah Barat juga kian membaik. Per 17 Januari 2024, Kings menduduki urutan kesembilan dengan raihan 21 kemenangan dan 20 kekalahan. Keputusan Kings untuk menjadikan Christie sebagai pelatih interim terbukti tepat.
Keempat sosok mendapat pengalaman berharga di NBA 2024/2025. Sebab, untuk pertama kalinya, mereka bisa menangani sebuah tim. Meski begitu, kinerja mereka beragam. Ada yang langsung menjanjikan serta ada yang alami kesulitan.