3 Pembalap Formula 1 2023 yang Terlalu Dominan atas Rekan Setimnya

Bagi seorang pembalap, rekan setim merupakan lawan pertama yang harus mereka kalahkan. Mengendarai mobil yang sama membuat kualitas seorang pembalap menjadi pembeda dari hasil yang didapat. Pembalap yang tampil lebih apik juga tak jarang mendapat keistimewaan terkait strategi dan prioritas di suatu balapan.
Pada Formula 1 2023, terdapat tiga pembalap yang tampil begitu dominan terhadap rekan setimnya. Mereka unggul jauh dari hasil kualifikasi, balapan, hingga jumlah poin pada akhir musim. Ada beberapa alasan mengapa di balik dominasi mereka terhadap rekan setimnya.
1. Meski finis 1-2 di klasemen, Max Verstappen jauh lebih dominan dari Sergio Perez

Musim 2023 menjadi musim yang begitu didominasi Red Bull. Hal tersebut terlihat dari 21 kemenangan dari 22 balapan musim ini. Max Verstappen tampil sebagai juara dunia, sementara Sergio Perez mengakhiri musim di peringkat kedua. Red Bull juga unggul sejauh 451 poin dari tim peringkat kedua konstruktor, Mercedes.
Dari 21 kemenangan tersebut, Verstappen meraih 19 kemenangan dan Perez hanya mengantongi 2 kemenangan. Hal tersebut menunjukkan betapa dominannya Verstappen terhadap rekan setimnya tersebut. Verstappen tercatat mampu mengungguli Perez ketika balapan sebanyak 20 kali dari 22 balapan musim ini.
Salah satu alasan mengapa hasil yang diraih Perez cukup jauh dari Verstappen adalah performanya yang kurang maksimal pada sesi kualifikasi. Sama seperti ketika balapan, Perez hanya mampu dua kali mengungguli catatan waktu Verstappen. Ia bahkan tercatat sembilan kali tak mampu menembus sesi Q3. Perez sempat dua kali start dari posisi buncit, yakni ketika mengalami insiden di GP Australia dan GP Monako.
2. Punya lebih banyak pengalaman, Alex Albon unggul segalanya dari Logan Sargeant

Performa Williams meningkat cukup tajam pada musim 2023 dibanding musim 2022. Mereka mampu mengakhiri musim 2023 di urutan ketujuh tabel konstruktor dengan koleksi 28 poin. Hasil tersebut jelas mengalami peningkatan dibanding musim lalu ketika mereka menempati juru kunci klasemen konstruktor dengan hanya mendulang delapan poin.
Salah satu alasan terdongkraknya posisi Williams adalah penampilan yang cukup solid dari Alex Albon. Performanya terlihat jauh lebih dominan dari Logan Sargeant yang berstatus rookie. Dari 28 poin yang dimiliki Williams, Albon menyumbang 27 poin berbanding 1 poin dari Sargeant.
Dominasi Albon terlihat pada sesi kualifikasi di mana selalu memiliki catatan waktu lebih baik dari rekan setimnya tersebut. Bahkan, Albon sempat membawa mobilnya start dari posisi keempat di GP Belanda. Sementara itu, penampilan terbaik Sargeant pada sesi kualifikasi terjadi di GP Las Vegas ketika menempati urutan ketujuh.
Performa dominan Albon tak hanya terjadi pada sesi kualifikasi, tetapi juga ketika balapan. Pembalap asal Thailand tersebut selalu berhasil finis di depan Sargeant ketika keduanya menyentuh garis finis. Pengalaman yang lebih banyak menjadi alasan mengapa Albon begitu dominan dari rekan setimnya tersebut di atas mobil yang sama.
3. Fernando Alonso unggul jauh dari Lance Stroll yang sempat mengalami cedera pada awal musim

Usia yang sudah memasuki kepala empat ternyata tak membuat performa Fernando Alonso kalah dari Lance Stroll. Pembalap asal Spanyol tersebut mampu membawa mobil Aston Martin miliknya delapan kali finis di podium. Sementara itu, Stroll tak sekali pun menyelesaikan balapan di posisi tiga besar musim ini. Posisi terbaiknya hanyalah finis keempat di GP Australia.
Stroll musim ini hanya empat kali mengalahkan Alonso ketika balapan. Pada sesi kualifikasi, Stroll juga kalah telak dengan hanya 3 kali mengungguli 2 kali juara dunia tersebut. Tak heran jika keduanya terpisah sejauh 132 poin di tabel pembalap. Alonso finis keempat dengan catatan 206 poin, sementara Stroll hanya berada di urutan kesepuluh dengan koleksi 74 poin.
Salah satu alasan mengapa performa Stroll tertinggal cukup jauh dari Alonso karena sempat mengalami cedera menjelang tes pramusim. Hal tersebut membuatnya tak punya banyak waktu untuk beradaptasi dengan mobil AMR23. Padahal, performa mobil tersebut terbilang cukup baik musim ini, terutama pada awal musim di mana Alonso mampu meraih 6 podium dari 8 balapan pertama.
Performa ketiga pembalap tersebut begitu dominan atas rekan setimnya baik ketika sesi kualifikasi maupun balapan. Bahkan, poin mereka terpaut cukup jauh pada akhir musim. Menariknya, ketiga rekan setim tersebut masih akan berada di tim yang sama untuk Formula 1 2024.