5 Pembalap Formula 1 dengan Balapan Terbanyak sebelum Naik Podium

Johnny Herbert mengawali kariernya di Formula 1 pada 1988 bersama Benetton. Debutnya berlangsung cukup apik dengan menempati urutan keempat di GP Brasil. Ia bahkan hampir meraih podium setelah hanya tertinggal 1,1 detik dari Mauricio Gugelmin yang menempati peringkat ketiga.

Meski cukup dekat dengan podium pada debutnya, Herbert harus menunggu hingga 6 tahun dan 65 balapan sebelum meraih podium pertamanya. Podium tersebut diraih Herbert bersama Benetton di GP Spanyol 1995. Pada musim yang sama, Herbert juga meraih kemenangan pertamanya, tepatnya di GP Inggris.

Mika Salo memulai kariernya di Formula 1 bersama Lotus pada 1994. Salo yang lebih sering membela tim semenjana, seperti Tyrrell, Arrows, dan BAR membuatnya sulit untuk meraih podium. Finis terbaiknya hanyalah posisi keempat di GP Monako 1998 bersama Arrows.

Pada pertengahan musim 1999, Salo ditunjuk Ferrari untuk menggantikan Michael Schumacher yang mengalami cedera. Hal itu membuat peluang Salo untuk meraih podium terbuka cukup lebar. Untuk kali pertama, pembalap asal Finlandia tersebut mendapat mobil yang kompetitif.

Mimpi Salo untuk merasakan podium akhirnya terwujud pada balapannya yang ke-72 di GP Jerman. Salo sukses finis kedua di belakang rekan setimnya, Eddie Irvine. Ia bahkan bisa saja meraih kemenangan jika Ferrari tak menyuruhnya bertukar posisi dengan Irvine yang tengah memperebutkan gelar juara dunia.

Martin brundle saat ini dikenal sebagai komentator Formula 1. Namun, ia dulunya pernah menjadi pembalap Formula 1. Karier Brundle di Formula 1 berlangsung pada dua periode berbeda, yakni pada 1985--1989 dan 1991--1996.

Periode pertama Brundle terbilang tak terlalu istimewa karena tak pernah meraih podium. Ia baru mulai menunjukkan performa terbaiknya setelah bergabung dengan Benetton pada 1992. Bersama Benetton, Brundle mengakhir packelik podium setelah 92 balapan di GP Prancis 1992. Setelah itu, Brundle menambah delapan podium sebelum pensiun dari Formula 1.

Carlos Sainz benar-benar harus menunggu cukup panjang sebelum meraih podium pertamanya. Sainz yang debut pada 2015 bersama Toro Rosso baru merasakan podium di GP Brasil 2019 bersama McLaren. Balapan tersebut merupakan balapan ke-101 Sainz di Formula 1.

Podium pertama Sainz diraih dengan cara yang cukup dramatis. Ia sempat mengalami gagal mesin pada sesi kualifikasi yang membuatnya start dari urutan paling belakang. Namun, strategi sekali pit stop pada saat balapan sukses membuatnya menempati podium ketiga. Sainz juga sedikit terbantu dengan adanya insiden antara Lewis Hamilton dan Alexander Albon.

Karier Sainz meningkat tajam setelah podium tersebut. Ia kini telah mengoleksi total 27 podium dengan 4 di antaranya merupakan kemenangan. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena Sainz masih aktif pada musim 2025 ini bersama Williams.

Nico Huelkenberg mengawali pekan balap GP Inggris 2025 dengan kurang baik. Pada sesi kualifikasi, ia hanya mampu menempati urutan ke-19 dari 20 pembalap. Posisi tersebut membuatnya cukup kesulitan untuk sekadar masuk ke zona poin.

Balapan yang berlangsung dalam kondisi hujan menguntungkan bagi Huelkenberg. Pemilihan ban yang tepat serta beberapa insiden membuatnya bisa merangsek ke posisi ketiga. Posisi tersebut mampu dipertahankan pembalap asal Jerman tersebut hingga garis finis.

Podium tersebut begitu emosional bagi Huelkenberg karena mengakhiri penantian panjangnya setelah 15 tahun dan 239 balapan. Huelkenberg bahkan sempat tak mendapat kursi di Formula 1 pada 2020. Namun, setelah semua perjuangan tersebut terbayar dengan podium di GP Inggris.

Kesabaran lima pembalap di atas pada akhirnya berakhir manis dengan raihan podium perdana. Terutama bagi Carlos Sainz dan Nico Huelkenberg yang harus melewati lebih dari seratus balapan sebelum berdiri di atas podium.