Pengaruh Kedatangan Klay Thompson di Dallas Mavericks

Berkaca dari 12 tahun kiprahnya bersama Golden State Warriors, Klay Thompson telah membuktikan diri sebagai pemain hebat. Ia sukses meraih berbagai penghargaan, termasuk membawa timnya empat kali juara NBA. Ia menjadi salah satu bintang di tengah kombinasinya dengan Stephen Curry dan Draymond Green.

Kehebatannya dalam menembak tiga angka membuat popularitas Thompson melambung. Bersama Curry, keduanya sangat ditakuti lawan karena kehebatannya itu. Mereka bahkan dijuluki sebagai Splash Brother. Mereka menjadi penyumbang poin utama bagi Warriors yang kebanyakan berasal dari tembakan tripoin.

Di samping kemampuan ofensif yang menonjol, Thompson juga jago dalam bertahan. Penghargaan NBA All Defensive Second Team (2019) menjadi buktinya. Ini makin menegaskan ia sebagai sosok pemain bertipe 3&D, pemain yang jago dalam urusan menembak, khususnya tripoin, dan mampu bertahan dengan tingkat tinggi.

Gaya bermain Klay Thompson yang tajam dalam mencetak tripoin dan kuat dalam perimeter defense akan sangat membantu Dallas Mavericks. Hal tersebut diperkuat dengan rata-rata statistik yang ia kumpulkan selama 12 tahun berkarier di NBA. Pantas jika ia disebut sebagai pemain bintang.

Namun, musim terakhir Thompson bersama Golden Warriors pada 2023/2024 sedikit berbeda. Thompson mengalami penurunan performa yang membuat statistiknya tidak begitu baik. Itu disebabkan cedera, termasuk pemulihannya, plus kehadiran pemain-pemain muda.

Indikator yang paling terlihat terjadi di three points field goal percentage (3P%). Pada 2023/2024, Thompson hanya mengonversi 38,7 persen tembakan tripoin. Angka tersebut jauh dari rata-rata kariernya yang berada di angka 41,3 persen.

Meski begitu, effective field goals percentage (eFG%) yang dimilikinya masih cukup konsisten musim lalu. Ia sukses mencetak 55,1 persen eFG. Sedangkan, rata-rata kariernya berada di angka 55 persen. Itu juga sejalan dengan true shooting percentage (TS%) yang masih berada di angka 57,6 persen.

Klay Thompson memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu Dallas Mavericks pada 2024/2025. Dengan kualitas dan pengalamannya, ia seharusnya bisa menjadi pemain bintang ketiga di samping Luka Doncic dan Kyrie Irving. Ia berpotensi menjadi tambahan yang bagus untuk memperkuat tim ini.

Namun, jika dilihat dari permainannya pada laga pramusim kontra Los Angeles Clippers (15/10/2024), Thompson tampaknya belum siap menjadi pemimpin. Pada laga tersebut, ia tampil buruk tanpa mencetak 1 pun poin dari 9 tembakan. Itu menjadi salah satu permainan terburuk yang pernah ditampilkannya.

Meski begitu, hal berbeda bisa saja terjadi jika Thompson bermain bersamaan dengan Doncic dan Irving di satu lapangan. Ketiganya tentu akan menyulitkan bagi lawan dengan pergerakan bola dan individu mereka yang menonjol. Untuk membangun Dallas Mavericks yang solid pada 2024/2025, ketiga pemain tersebut harus menghilangkan egonya masing-masing.

Selalu ada dua kemungkinan saat seorang pemain datang. Kemungkinan tersebut berada di antara kata klop dan flop. Menarik untuk ditunggu bagaimana Klay Thompson mampu membuktikan diri di Dallas Mavericks.