Penyesalan Willi Weber Tak Sempat Bertemu Michael Schumacher

18 Des 2023, 20:14 WIB

mantan pembalap Formula 1, Michael Schumacher (formula1.com)

Tanggal 29 Desember 2013 menjadi hari yang tak akan bisa dilupakan penggemar Formula 1. Sebuah kabar tidak mengenakkan datang dari Michael Schumacher. Pemilik tujuh gelar juara Formula 1 itu dikabarkan mengalami cedera serius di bagian kepala karena terjatuh dan menghantam batu saat bermain ski di Pegunungan Alpen, Prancis.

Melansir Racing News 365, Michael Schumacher tak lagi berada dalam kondisi koma dan dipindahkan ke rumah sakit di Lausanne, Swiss, pada musim panas 2014. Sebelumnya, Michael Schumacher menjalani operasi di rumah sakit yang berlokasi di Grenoble, Prancis. Kemudian, ayah kandung Mick Schumacher itu kembali ke rumah untuk melanjutkan perawatan pada September 2014.

Sudah 10 tahun sejak kejadian tersebut, tak ada yang tahu persis kondisi Michael Schumacher selain pihak keluarga. Bahkan, Willi Weber yang pernah menjadi manajer pembalap berkebangsaan Jerman itu tak punya informasi perihal keadaan Michael Schumacher. Willi Weber pun menyesal tak sempat bertemu dengan Michael Schumacher saat dirawat di rumah sakit.

1. Willi Weber sudah putus asa karena tak lagi punya kesempatan bertemu Michael Schumacher

Kabar soal kecelakaan yang dialami Michael Schumacher saat bermain ski mengguncang publik pada pengujung tahun 2012, termasuk Willi Weber. Pria yang kini berusia 81 tahun itu sedih tak dapat berjumpa dengan kakak kandung Ralf Schumacher itu saat dirawat di rumah sakit. Kini, Willi Weber sudah putus asa karena tak lagi punya peluang menemui Michael Schumacher.

"Saat aku berpikir tentang Michael Schumacher sekarang, sayangnya aku tak lagi punya harapan menemuinya lagi. Tak ada berita positif setalah 10 tahun. Dalam film dokumenter resmi, Anda bisa mendengar dari pernyataan emosional Corinna (istri Michael Schumacher) dan Mick Schumacher bahwa dia masih tak bisa berjalan atau berbicara," kata Weber dilansir PlanetF1.

2. Willi Weber terpukul saat mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Michael Schumacher

Michael Schumacher saat memperkuat Mercedes. (formula1.com)

Willi Weber mengingat saat dirinya mendapat kabar soal kecelakaan Michael Schumacher. Ia begitu terpukul dan menyalahkan dirinya sendiri. Apalagi, Weber bukanlah orang yang mendapat izin mengunjungi Michael Schumacher sebab keduanya berselisih beberapa waktu sebelum kecelakaan terjadi.

"Tentu saja aku sangat menyesal tak menemui Michael Schumacher dan menyalahkan diriku. Aku seharusnya mengunjunginya di rumah sakit. Aku berduka seperi seekor anjing setelah kecelakaan yang menimpanya. Itu membuatku sangat terpukul dan Anda bisa membayangkannya.

Tentu saja, ada juga fakta Corinna tak lagi mengizinkan kontak apa pun. Namun, pada titik tertentu, tibalah saatnya ketika aku harus membebaskan diriku dari Michael Schumacher dan melepaskannya," ungkap Weber dikutip Planet F1.

3. Willi Weber juga membahas seputar Mick Schumacher yang terjun ke ajang balap

reserve driver Mercedes, Mick Schumacher (formula1.com)

Selain soal Michael Schumacher, Willi Weber juga berbicara seputar kiprah Mick Schumacher di ajang balap. Ia percaya bahwa Michael Schumacher punya ketertarikan untuk memasukkan anaknya ke Formula 1. Weber menilai Mick Schumacher akan memiliki waktu yang lebih baik, terutama saat menjadi pembalap Haas andai Michael Schumacher berada di sisi pembalap berusia 24 tahun itu.

"Aku pikir Michael Schumacher sangat ingin membawa anak itu ke Formula 1 dan mengurus Mick seperti aku dahulu mengurus Michael. Jika dia ada di sisi Mick, bos Haas (Guenther Steiner) tak akan memainkan peran buruk terhadapnya. Mick akan memiliki kesempatan kedua di tempat lain," tutur Weber.

Mick Schumacher sempat memperkuat Haas pada 2021 dan 2022 sebelum pindah ke Mercedes untuk mengemban tugas sebagai reserve driver. Selain itu, Mick Schumacher juga akan turun di ajang World Endurance Championship (WEC) pada 2024 bersama Alpine Elf Team. Weber berharap Mick Schumacher bisa banyak belajar selama turun di ajang WEC yang memiliki tingkat kesulitan berbeda dibandingkan dengan Formula 1.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.