Peraturan Olahraga Panahan dari Dasar Hingga Kompetisi Resmi
- Perlengkapan wajib atlet panahan, termasuk spesifikasi busur dan anak panah
- Struktur target dan sistem penilaian skor dalam pertandingan panahan
- Ketentuan waktu, alur jalannya pertandingan, serta tata cara memenangkan pertandingan
Olahraga panahan dikenal luas sebagai salah satu cabang olahraga yang membutuhkan fokus tinggi, ketenangan pikiran, serta keakuratan gerakan. Selain teknik, faktor yang gak kalah penting dalam pertandingan yakni bagaimana pemahaman tentang peraturan olahraga panahan yang berlaku, karena aspek ini jadi pondasi utama terciptanya persaingan yang adil dan profesional. Peraturan ini telah dirancang secara rinci oleh federasi internasional untuk memastikan semua atlet panahan berkompetisi dalam standar yang sama.
Peraturan olahraga panahan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Sejak zaman berburu hingga panahan menjadi cabang olahraga resmi di berbagai ajang internasional, struktur aturan dibuat semakin kompleks tapi tetap mudah dimengerti. Supaya kamu bisa memahami seluk-beluk olahraga ini secara utuh, mari kenali lima poin penting mengenai regulasi yang mengatur jalannya pertandingan panahan.
1. Ada sejumlah perlengkapan wajib untuk atlet panahan
Setiap atlet panahan wajib mematuhi ketentuan alat yang digunakan dalam kompetisi. Busur yang digunakan tidak boleh sembarangan, melainkan harus sesuai spesifikasi dari World Archery Federation, seperti memiliki grip, riser, dan dua lengan lentur yang ujungnya terdapat tempat tali. Penggunaan aksesoris tambahan seperti penyangga anak panah dan alat bidik memang diperbolehkan, tapi tetap dalam batas ketentuan yang gak memberikan keunggulan curang bagi pemakainya.
Selain busur, anak panah yang dipakai juga memiliki ukuran maksimal, yaitu diameter poros gak boleh lebih dari 9,3 mm dan ujung panah maksimal 9,4 mm. Setiap anak panah harus diberi tanda berupa nama atau inisial pemiliknya supaya mudah dikenali saat pertandingan berlangsung. Perlengkapan pelindung seperti pelindung dada, sarung tangan, dan pelindung lengan juga bisa dipakai selama tidak memberikan efek keuntungan teknis.
2. Struktur target dan sistem penilaian skor yang wajib dipahami
Target dalam panahan kompetitif dirancang khusus dengan sepuluh lingkaran konsentris sebagai penentu skor. Lingkaran paling luar berwarna putih menandakan skor satu, sedangkan lingkaran paling dalam yang berwarna emas memberikan nilai sepuluh. Di bagian tengah lingkaran sepuluh terdapat zona "X" atau inner ten yang sering dijadikan penentu pemenang jika skor akhir imbang.
Sistem penilaian cukup sederhana yakni setiap panah yang menancap di target dihitung sesuai dengan posisinya. Atlet yang berhasil mengumpulkan skor tertinggi setelah menembakkan sejumlah anak panah yang ditentukan akan dinyatakan menang. Format pertandingan panahan bisa berbeda, tapi prinsip umumnya tetap sama, yaitu akurasi penembakan ke pusat target sebagai tolak ukur utama keberhasilan.
3. Ketentuan waktu dan alur jalannya pertandingan panahan yang resmi
Selama pertandingan resmi, setiap atlet panahan harus mematuhi batas waktu yang ditentukan. Untuk satu sesi berisi tiga anak panah, waktu maksimal yang diberikan adalah dua menit. Jika sesi terdiri dari enam anak panah, maka batas waktunya adalah empat menit. Satu hal yang atlet panahan perlu catat bahwa melebihi waktu ini bisa berujung pada pengurangan skor atau bahkan diskualifikasi.
Menariknya, atlet tidak boleh mengangkat tangan pemanah sebelum peluit atau sinyal tanda dimulai dibunyikan. Jika busur ditarik sebelum waktu yang diizinkan atau saat sesi latihan telah ditutup, maka penalti berupa pengurangan poin bisa diterapkan. Aturan ini dibuat guna menjamin bahwa semua atlet panahan memulai dan menyelesaikan tembakannya dalam kondisi yang sama.
4. Tata cara memenangkan pertandingan dan mengatasi hasil imbang
Setiap turnamen panahan memiliki format pemenang yang sedikit berbeda tergantung jenisnya. Namun, secara umum, atlet panahan yang memiliki skor tertinggi setelah semua anak panah ditembakkan akan keluar sebagai pemenang. Dalam pertandingan sistem gugur, atlet panahan yang menang akan maju ke babak selanjutnya, hingga tersisa satu pemenang di akhir kompetisi.
Kalau terjadi skor imbang, maka sistem penentuan pemenang dalam cabang olahraga panahan memakai beberapa cara. Pertama, atlet panahan yang paling banyak mencetak nilai sepuluh akan lebih diunggulkan. Jika masih seimbang, maka jumlah inner ten akan jadi penentu. Bila tetap sama, maka dilakukan shoot-off, yakni masing-masing atlet menembakkan satu panah tambahan dan siapa yang lebih dekat ke pusat target akan menang.
5. Larangan dan aturan teknis yang harus ditaati oleh semua peserta
Seluruh peserta lomba panahan dilarang keras memakai alat bantu yang bisa memberikan keuntungan tak wajar terhadap lawan. Semua peralatan panahan yang digunakan harus melalui pemeriksaan dan sertifikasi panitia penyelenggara sebelum pertandingan dimulai. Peralatan yang dimaksud mencakup busur, anak panah, serta aksesori pendukung lainnya.
Selain itu, aturan teknis lainnya termasuk larangan menembak ulang anak panah yang sudah ditembakkan, meskipun meleset atau jatuh. Kecuali dalam kasus target jatuh atau tertiup angin sebelum anak panah menancap, waktu tambahan bisa diberikan. Tapi jika anak panah lepas dari busur karena kesalahan teknis pemanah, maka tetap dianggap sah dan gak boleh diganti.
Memahami peraturan olahraga panahan bukan hanya soal mengikuti aturan, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap sportivitas dan tradisi panjang dari olahraga ini. Saat kamu tertarik mendalami panahan sebagai hobi atau ingin berkompetisi, penting sekli rasanya untuk menguasai struktur peraturannya agar bisa bersaing secara adil dan maksimal. Peraturan olahraga panahan jadi komponen penting yang menjamin setiap pertandingan berlangsung jujur, tertib, dan profesional sesuai standar internasional.
