Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rafting (pexels.com/Hilmi Işılak)

Intinya sih...

  • Rafting dan arung jeram memiliki perbedaan signifikan dalam hal pengalaman yang ditawarkan
  • Perbedaan utama terletak pada tingkat kesulitan, arus sungai, dan tujuan dari kedua aktivitas tersebut
  • Peralatan yang digunakan juga berbeda antara rafting dan arung jeram, sesuai dengan medan dan tingkat kesulitan masing-masing

Rafting dan arung jeram sering dianggap sama karena keduanya melibatkan petualangan seru di sungai dengan perahu karet. Namun, sebagai seorang penggemar olahraga air, kamu perlu tahu bahwa ada perbedaan rafting dan arung jeram yang menarik untuk dipahami. Memahami perbedaan ini bukan sekadar soal istilah, tetapi juga soal pengalaman yang ditawarkan di setiap arusnya.

Baik rafting maupun arung jeram sama-sama menyusuri sungai yang menantang, tetapi sensasi yang diberikan sangat berbeda. Jika kamu ingin memilih pengalaman yang paling sesuai dengan adrenalin dan kemampuan fisikmu, simak ulasan lengkap tentang perbedaan rafting dan arung jeram berikut ini.

1. Definisi rafting dan arung jeram yang perlu dipahami

ilustrasi arung jeram (unsplash.com/Ramon Buçard)

Rafting sering diartikan sebagai kegiatan mengarungi sungai dengan perahu karet secara santai. Fokus utama dari rafting adalah rekreasi dan menikmati keindahan alam sekitar. Sungai yang dipilih untuk rafting biasanya memiliki arus yang tenang dengan jeram yang tidak terlalu ekstrem. Oleh karena itu, rafting lebih cocok untuk pemula atau keluarga yang ingin berwisata air tanpa tekanan adrenalin yang berlebihan.

Di sisi lain, arung jeram merupakan aktivitas yang lebih menantang dan mengutamakan adrenalin. Arung jeram dilakukan di sungai dengan arus yang deras dan jeram yang cukup ekstrem. Aktivitas ini menuntut keberanian dan keterampilan dalam mengendalikan perahu di tengah derasnya arus. Arung jeram sangat cocok bagi mereka yang mencari sensasi petualangan yang lebih menantang.

2. Perbedaan tingkat kesulitan yang perlu diketahui

ilustrasi arung jeram (unsplash.com/Jackalope West)

Rafting umumnya memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan arung jeram. Sungai yang digunakan untuk rafting memiliki jeram ringan dan arus yang relatif stabil. Tingkat kesulitan rafting berkisar dari grade 1 (sangat mudah) hingga grade 3 (sedang), sehingga aman dan cocok untuk pemula maupun anak-anak.

Sebaliknya, arung jeram memiliki tingkat kesulitan yang lebih bervariasi dan ekstrem. Sungai yang dipilih sering kali memiliki jeram besar dengan arus yang deras dan tidak terduga. Tingkat kesulitan arung jeram mulai dari grade 1 hingga grade 6, di mana grade 6 dikategorikan sangat berbahaya dan hanya boleh dilakukan oleh atlet profesional. Oleh karena itu, penting untuk memilih tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman peserta.

3. Teknik pengendalian perahu yang berbeda

ilustrasi rafting (pexels.com/Ajeesh Vijay)

Perbedaan rafting dan arung jeram juga terlihat dari cara mengendalikan perahu karet. Dalam rafting, teknik mendayung lebih sederhana dan fokus pada kerja sama tim untuk mengarahkan perahu dengan aman. Arus sungai yang tenang membuat peserta bisa lebih santai dan menikmati pemandangan tanpa perlu menghadapi jeram yang ekstrem.

Sedangkan dalam arung jeram, teknik mendayung jauh lebih kompleks dan membutuhkan koordinasi yang lebih tinggi. Peserta harus mampu mengendalikan perahu dengan cepat dan akurat untuk menghindari batuan besar atau jeram yang deras. Pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan agar perahu tidak terbalik atau terjebak di jeram. Karena itu, arung jeram membutuhkan keterampilan khusus dan pengalaman dalam membaca arus sungai.

4. Perbedaan peralatan yang digunakan dalam rafting dan arung jeram

ilustrasi peralatan rafting (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Peralatan yang digunakan dalam rafting dan arung jeram juga tidak sama. Untuk rafting, perahu karet yang digunakan biasanya lebih besar dan stabil sehingga mudah dikendalikan di sungai dengan arus tenang. Peralatan keselamatan yang digunakan pun lebih sederhana, seperti pelampung standar dan dayung biasa. Hal ini karena rafting memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan arung jeram.

Sementara itu, arung jeram menggunakan perahu karet yang lebih kecil dan gesit agar dapat melakukan manuver dengan lincah di jeram-jeram ekstrem. Selain itu, peralatan keselamatan yang digunakan juga lebih lengkap, seperti helm pelindung, pelampung khusus, dan pelindung tubuh tambahan untuk mengurangi risiko cedera. Persiapan yang lebih serius diperlukan karena medan yang dihadapi dalam arung jeram lebih berbahaya dan menantang.

5. Tujuan utama dari rafting dan arung jeram yang berbeda

ilustrasi rafting (pexels.com/Hilmi Işılak)

Tujuan utama dari rafting dan arung jeram juga berbeda. Rafting lebih fokus pada kegiatan rekreasi yang santai dan menyenangkan. Aktivitas ini bertujuan untuk menikmati keindahan alam sambil bersantai di atas perahu karet. Rafting cocok untuk keluarga atau wisatawan yang ingin menghabiskan waktu dengan suasana yang tenang, namun, tetap menyenangkan.

Di sisi lain, arung jeram bertujuan untuk memberikan pengalaman petualangan yang memacu adrenalin. Aktivitas ini dirancang untuk menguji keberanian dan kemampuan fisik dalam menghadapi derasnya arus sungai dan jeram yang ekstrem. Arung jeram sangat cocok bagi mereka yang menyukai tantangan dan ingin merasakan sensasi petualangan yang mendebarkan.

Sebelum memutuskan untuk mencoba salah satu aktivitas ini, pastikan untuk mempertimbangkan kemampuan fisik dan pengalaman yang dimiliki. Memahami perbedaan rafting dan arung jeram bukan sekadar soal memilih perahu karet, tetapi juga menentukan seberapa jauh adrenalin kamu akan diuji. Jadi, mana yang lebih kamu pilih rafting atau arung jeram?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team